29
Laba Setelah Pajak X 100 Return On Investment =
Total Aktiva
Rasio profitabilitas yang akan digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas adalah Return On Equity ROE, yang menunjukkan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba dalam periode tertentu.
5 Rasio Perputaran Modal Kerja
Perputaran modal kerja Working Capital Turnover adalah kemampuan modal kerja berputar dalam suatu periode siklus kas dan
perusahaan, yang diukur dengan Penjualan Bersih
Perputaran Modal Kerja = Modal Kerja Rata-rata
2.1.9 Hubungan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
Modal kerja yang tersedia di dalam perusahaan harus cukup jumlahnya. Arti cukup adalah harus mampu membiayai pengeluaran-
pengeluaran untuk kegiatan operasi perusahaan sehari-hari. Dengan modal kerja yang cukup akan memberi keuntungan bagi perusahaan karena
memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan efisien dan perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan. Perusahaan
sebaiknya memiliki modal kerja yang cukup daripada berlebihan, karena modal kerja yang berlebihan menunjukkan bahwa perusahaan tidak bisa
menggunakan dana yang ada dengan baik, sehingga dana tersebut menjadi
Universitas Sumatera Utara
30
tidak produktifmenganggur. Dana yang menganggur akan berdampak terhadap tingkat pengembalian modal perusahaan atau profitabilitas.
Sebaliknya modal kerja yang kurang dapat menjadi penyebab kemunduranbahkan kegagalan suatu perusahaan dan akan sulit untuk
mengembalikan modal perusahaan yang sudah tertanam.
2.1.10 Hubungan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
Perputaran modal kerja adalah kemampuan modal kerja berputar dalam suatu periode siklus kas perusahaan. Tingkat perputaran modal kerja
yang tinggi akan memberikan keuntungan kepada kreditor jangka pendek. Mereka akan memperoleh kepastian bahwa modal kerja berputar dengan
kecepatan tinggi dan utang akan segera dapat dibayar meski dalam kondisi operasi yang sulit sehingga meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Perusahaan dikatakan memiliki profitabilitas tinggi apabila modal yang besar dan efektivitas yang tinggi. Tetapi modal yang besar belum tentu
perusahaan memperoleh profitabilitas yang tinggi. Hal ini tergantung dari penggunaan penggunaan modal kerja apakah efektif dan efisien atau tidak.
Modal kerja yang selalu berputar akan mempengaruhi arus dana dalam perusahaan. Jika perputaran modal kerja mengalami peningkatan setiap
tahunnya, berarti arus dana yang kembali ke perusahaan akan semakin lancar. Sebaliknya, semakin rendah tingkat perputaran modal kerja,
semakin panjang waktu terikatnya dana yang berarti pengelolaan modal kerja kurang efektif dan efisien dan cenderung menurunkan
profitabilitasnya.
Universitas Sumatera Utara
31
2.2 Penelitian Terdahulu