Indeks massa tubuh yang rendah merupakan hasil dari faktor-faktor yang kompleks. Kurangnya kebersihan, kurangnya makanan bernutrisi, infeksi saluran
pernafasan dan infeksi lainya juga dapat diperhitungkan sebagai penyebab rendahnya indeks massa tubuh anak laki-laki dan perempuan.
9
Penyebab indeks massa tubuh yang tinggi juga merupakan hasil dari faktor-faktor yang kompleks. Asupan makanan
berkalori tinggi dan lemak tinggi, faktor genetic, biologi, psikologi, sosiokultural, dan lingkungan. Subjek penelitian yang mengalami indeks massa tubuh yang tinggi faktor
asupan dan pola makan bukan merupakan faktor yang berperan tunggl, namun berinteraksi dengan faktor lainya.
20
2.6 Hubungan atara Indeks Massa Tubuh dengan Skor PUFApufa
Penelitian yang dilakukan oleh Shahraki T et al yang meneliti rata- rata skor DFT anak berusia 6-11 tahun menunjukkan bahwa skor rata- rata DFT pada anak
dalam kategori overweight lebih tinggi jika dibandingkan dengan anak pada kategori underweight dan normal. Konsumsi minuman soft drink dan fast food ditambah
aktivitas dan latihan yang kurang menambah jumlah individu yang overweight di dunia. Anak-anak yang overweight dikaitkan dengan paparan dengan karbohidrat
yang panjang. Paparan dengan karbohidrat yang berkepanjangan atau terus-menerus meningkatkan terjadinya karies.
22
Menurut Dua R et al dalam penelitiannya pada anak berusia 4-14 tahun di india menunjukkan bahwa anak- anak dengan status sosial ekonomi yang rendah
mempunyai rata- rata skor PUFApufa yang lebih tinggi dan mempunyai IMT di bawah batas normal underweight dibandingkan dengan anak lainnya.
9
Menurut Jain et al banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menunjukkan bahwa karies yang tidak terawat mempengaruhi kualitas hidup dan pertumbuhan
umum anak.
5
Benzian et al melaporkan bahwa anak dengan infeksi odontogenik karies mencapai pulpa memiliki resiko yang tinggi mengalami IMT di bawah
normal dibandingkan dengan anak tanpa infeksi odontognik. Benzian et al juga melaporkan anak dengan karies yang belum melibatkan pulpa tidak mengalami
peningkatan resiko IMT dibawah normal dibandingkan anak dengan bebas karies.
10
Universitas Sumatera Utara
Penelitian yang dilakukan oleh Monse et al menemukan anak usia 12 tahun dengan indeks PUFA0 memiliki berat badan yang lebih rendah secara signifikan
dengan anak seusianya yang memiliki indeks PUFA=0. Hasil ini menunjukkan bahwa status kesehatan mulut anak memberi pengaruh yang kuat terhadap kesehatan umum
anak.
1
Menurut hasil penelitian diatas dapat dilihat bahwa hubungan antara kategori indeks massa tubuh dengan skor PUFA ataupun insidensi terjadinya karies belumlah
jelas. Sifat multifaktorial dari penyebab karies yang menyebabkan hasil dari penelitian dapat menjadi berbeda. Faktor kultural dan kebiasaan,
22
defisiensi nutrisi, kognitif anak, serta sosioekonomi
9
dapat mempengaruhi indeks massa tubuh anak.
Universitas Sumatera Utara
2.7 Kerangka Teori