4.5. Variabel 4.5.1. Defenisi operasional
1. Cancer antigen 125 CA-125 A.
Defenisi operasional : suatu glikoprotein yang dihasilkan oleh sel tumor yang dapat dikenali oleh antibodi monoklonal CA-125 dan merupakan
tumor marker yang diterima untuk penggunaan klinis tumor ovarium. B.
Cara ukur : pengambilan data dari rekam medis di RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2013-2015.
C. Alat ukur : pemeriksaan laboratorium.
D. Hasil pengukuran :
Normal : 35 IUml. E.
Skala pengukuran : ordinal. 2. Tumor Ovarium
A. Defenisi operasional : massa atau jaringan baru yang bersifat abnormal
yang terbentuk pada ovarium dan mempunyai bentuk serta sifat yang berbeda dari sel jaringan aslinya.
B. Cara ukur : observasi data rekam medis di RSUP Haji Adam Malik pada
tahun 2013-2015. C.
Alat ukur : pemeriksaan histopatologi. D.
Hasil pengukuran : 1.
Tumor ovarium jinak 2.
Tumor ovarium ganas E.
Skala pengukuran : nominal.
4.6. Metode Analisis Data
Beberapa tahapan dalam pengolahan data : 1.
Editing : melakukan pemeriksaan kelengkapan data.
Universitas Sumatera Utara
2. Coding
: data yang telah terkumpul dan yang sudah diperiksa kelengkapannya diberi kode oleh peneliti secara manual sebelum diolah
dengan komputer. 3.
Entry : data yang telah diberi kode kemudian dimasukkan ke
dalam program komputer. 4.
Cleaning data : pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan ke dalam program komputer.
5. Saving
: penyimpanan data untuk analisis. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan program statistik komputer
untuk mengetahui hubungan kadar tumor marker CA-125 dengan jenis tumor ovarium. Data yang diperoleh akan dilakukan uji hipotesis dan jenis uji yang
digunakan adalah Chi Square. Namun, jika pada pengolahan data terdapat sel yang nilainya kurang dari 5, maka uji yang digunakan adalah
Fisher’s Exact Test.
4.7. Alur Penelitian
Data rekam medis pasien tumor ovarium iinak maupun ganas di
RSUP Haji Adam Malik
Observasi kadar tumor marker
CA- 125
Analisa
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1.Hasil Penelitian 5.1.1.Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Rumah sakit ini berlokasi di Jalan Bunga Lau No.17, km 12, Kotamadya
Medan, Provinsi Sumatera Utara. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan merupakan rumah
sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No. 335MenkesSKVII1990. Sebagaimana predikat tersebut, rumah sakit ini telah memiliki fasilitas kesehatan
yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten, serta merupakan pusat rujukan kesehatan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi provinsi
Sumatera Utara, D.I Aceh, Sumatera Barat dan Riau. Selain itu RSUP Haji Adam Malik juga ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan berdasarkan SK Menkes
No. 502MenkesSKIX1991.
5.1.2.Deskripsi Karakteristik Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah pasien tumor ovarium jinak ataupun ganas yang memiliki data yang lengkap pada rekam medis pasien sesuai dengan
kriteria inklusi dan eksklusi penelitian yang telah ditetapkan. Sesuai dengan teknik pengambilan sampel yang telah ditentukan sebelumnya, maka jumlah pasien yang
menjadi sampel adalah seluruh pasien yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan mulai dari tahun 2013-2015. Dari hasil pengambilan data, terdapat 426
kasus tumor ganas ovarium dan 91 kasus tumor jinak ovarium dan setelah diperiksa hanya terdapat 133 kasus yang memenuhi syarat kriteria sampel
penelitian, yaitu 114 kasus tumor ganas ovarium dan 19 kasus tumor jinak ovarium.
Universitas Sumatera Utara
Tabel.5.1. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur dan Jenis Tumor
Umur Tumor Jinak Ovarium
Tumor ganas Ovarium Jumlah
Persentase Jumlah
Persentase 0-19 tahun 0
0 5 3,5 20-44 tahun 8 42,1 47 41,2
45-48 tahun 3 15,8 17 11,8 49 tahun
8 42,1 45 39,5 Total
19 100 114 100
Berdasarkan tabel 5.1 didapati bahwa kasus tumor jinak ovarium terbanyak pada rentang usia 20-44 dengan persentase 42,1 dan kasus paling sedikit pada
rentang usia 44-48 tahun dengan persentase 15,8. Pada kasus tumor ganas ovarium, ditemukan kasus terbanyak pada rentang usia 20-44 tahun dengan
persentase 41,2 dan kasus paling sedikit pada rentang usia 0-19 tahun dengan persentase 3,5.
Tabel.5.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Kadar CA-125 dan Jenis Tumor Kadar CA-125
Tumor Jinak Ovarium Tumor Ganas Ovarium
Jumlah Persentase
Jumlah Persentase
0-35 IUml 4 21,05 15 13,16
35 IUml 15 78,95 99 86,84
Total 19 100 114` 100
Berdasarkan tabel 5.2 didapati bahwa frekuensi penderita tumor ovarium yang mengalami peningkatan kadar tumor marker CA-125 adalah yang paling banyak
yaitu sebanyak 78,95 pada kasus tumor jinak ovarium dan 86,84 pada tumor ganas ovarium sedangkan frekuensi penderita yang memiliki kadar tumor marker
CA-125 normal hanya 21,05 pada kasus tumor jinak ovarium dan 13,16 pada kasus tumor ganas ovarium.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Distibusi Sampel Berdasarkan Histopatologi Tumor Ovarium Jinak
Tumor Jinak Ovarium Jumlah Persentase
Fibroma 1 5,3 Kista Folikel 3 15,8
Kistadenoma Musinosum 4 21,1 Kistadenoma Serosum 2 10,5
Kistadenoma Endometiroid 3 15,8 Kista Dermoid 4 21,1
Teratoma mature 2 10,5
Total 19 100
Dari tabel 5.3 didapati bahwa jenis tumor jinak yang paling banyak dialami adalah jenis kistadenoma musinosum dan kista dermoid yaitu masing-masing
sebanyak 21,1 kasus sedangkan jenis yang paling sedikit adalah fibroma yaitu sebanyak 5,3 kasus.
Tabel 5.4. Distribusi Kadar CA-125 Pada Histopatologi Tumor Ovarium Jinak
Tumor Jinak Ovarium Kadar CA-125
35 IUml 35 IUml
Fibroma 0 0 1 5,3
Kista Folikel 1 5,3
2 10,5 Kistadenoma Musinosum
0 0 4 21,1
Kistadenoma Serosum 0 0
2 10,5 Kistadenoma Endometiroid
1 5,3 2 10,5
Kista Dermoid 2 10,5
2 10,5 Teratoma mature
0 0 2 10,5 Total
4 21,1 1578,9
Dari tabel 5.4 didapati bahwa peningkatan kadar CA-125 merupakan yang paling banyak dialami pada pasien tumor jinak ovarium yaitu sebanyak 78,9
sedangkan kadar CA-125 normal hanya sekitar 21,1 dari seluruh sampel kasus tumor jinak ovarium.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5. Distribusi Sampel Berdasarkan Histopatologi Tumor Ovarium Ganas
Tumor Ganas Ovarium Jumlah Persentase
Adenokarsinoma Endometrioid 3
2,6 Adenocarcinoma Moderately
5 4,4
Diffrentiated Adenokarsinoma Musinosum
32 28,1
Adenokarsinoma Serosum 40
35,1 Adult Granulosa Tumor
2 1,8
Clear Cell Adenocarcinoma 7
6,1 Disgerminoma
12 10,5
Malignant Mixed Epithelial 1
0,9 Seromucinous Adenocarcinoma 3
2,6 Teratoma Immature
1 0,9
Undiffrentiated Adenocarcinoma 8
7 Total
114 100
Dari tabel 5.5 didapati bahwa jenis tumor ganas yang paling banyak dialami adalah jenis adenocarcinoma serosum yaitu sebanyak 35,1 kasus sedangkan
jenis yang paling sedikit adalah malignant mixed epithelial dan teratoma immature yaitu sebanyak 0,9 kasus.
Tabel 5.6. Distribusi Kadar CA-125 Pada Histopatologi Tumor Ovarium Ganas
Tumor Ganas Ovarium Kadar CA-125
35 IUml 35 IUml
Adenokarsinoma Endometrioid 0 0
3 2,6 Adenocarcinoma Moderately
0 0 5 4,4
Diffrentiated Adenokarsinoma Musinosum
2 1,8 30 26,3
Adenokarsinoma Serosum 5 4,4
35 30,7 Adult Granulosa Tumor
1 0,9 1 0,9
Clear Cell Adenocarcinoma 0 0 7 6,1
Disgerminoma 5 4,4
7 6,1 Malignant Mixed Epithelial
0 0 1 0,9
Seromucinous Adenocarcinoma 1 0,9 2 1,8
Teratoma Immature 0 0
1 0,9 Undiffrentiated Adenocarcinoma 1 0,9
7 6,1 Total
15 13,2 99 86,8
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 5.6 didapati bahwa peningkatan kadar CA-125 merupakan yang paling banyak dialami pada pasien tumor ganas ovarium yaitu sebanyak 86,8
sedangkan kadar CA-125 normal hanya 13,2 dari seluruh kasus tumor ganas ovarium.
Tabel 5.7. Kadar Minimum dan Maksimum CA-125 Pada Tumor Ovarium
N Minimum Maximum Mean Kadar 5.88 1565.00 174.3979
Tumor Jinak Kadar 2.68 13384.00 752.411
Tumor Ganas
Dari tabel 5.7 didapati bahwa kadar CA-125 paling sedikit yang ditemukan pada pasien tumor jinak ovarium adalah 5,88 IUmL dan kadar terbanyak yang
ditemukan adalah sebesar 1.565 IUmL. Sedangkan pada tumor ganas ovarium, kadar CA-125 paling sedikit yang ditemukan adalah 2,68 IUmL dan kadar
terbanyak yang ditemukan adalah sebesar 13.384 IUmL. Tabel 5.8. Hubungan Kadar CA-125 dan Sifat Tumor Ovarium Menggunakan
Chi-Square
Sifat Tumor Kadar CA-125
P Confident
interval 95
35 IUml 35IUml Lower-
Upper n n
Jinak 4 21,05 15 78,95
0,476 Ganas 15 13,16
99 86,84
0.515- 6.018
Dari tabel 5.8 menunjukkan setelah dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan metode fisher exact test melalui chi square dengan tingkat
kemaknaan 0,05
ɑ=5 didapati bahwa hasil analisis hubungan sifat tumor
Universitas Sumatera Utara
ovarium dan kadar tumor marker CA-125 diperoleh nilai significancy p value adalah 0,476 p0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan antara kadar tumor
marker CA-125 dengan jenis histopatologi tumor ovarium.
5.2. Pembahasan Saat pengambilan data penelitian, tidak sedikit data yang tidak lengkap