Patogenesis Tumor Jinak Ovarium Penatalaksanaan Tumor Jinak Ovarium

g. Kebanyakan tumor ini bersifat unilateral dan memiliki perkembangan yang lambat sehingga biasanya pada saat didiagnosis tumor sudah dalam keadaan berukuran besar. C. Tumor jinak berasal dari sex cord-stromal. 1. Fibroma a. Fibroma adalah tumor jaringan ikat yang berasal dari stroma ovarium. b. Berukuran kecil, tumor jinak padat yang berasal dari jaringan fibrosa dan biasanya dihubungkan dengan Meig’s sindrom dan asites. c. Biasanya terjadi pada wanita diusia post-menopause. d. Bersifat unilateral dan berukuran lebih kurang 3 cm. e. Berbeda dengan tumor sex cord-stromal lainnya, fibroma jarang berhubungan dengan kondisi produksi hormon. 2. Tekoma a. Kasusnya jarang ditemukan. b. Merupakan tumor ovarium jinak yang terbentuk dari sel stroma yang mirip dengan sel theka yang normalnya berada mengelilingi folikel ovarium. c. Biasanya bersifat unilateral dan terjadi pada wanita postmenopause. d. Jarang ditemukan pada wanita berusia dibawah 30 tahun. e. Tumor ini memiliki manifestasi estrogenik, seperti perdarahan uterus postmenopause ataupun endometrial hiperplasia.

2.2.3. Patogenesis Tumor Jinak Ovarium

Hingga saat ini mekanisme pembentukan kista masih belum jelas diketahui. Beberapa teori menyebutkan adanya gangguan dalam pembentukan estrogen dan dalam mekanisme umpan balik ovarium hipothalamus. Hal ini dikarenakan ovarium dapat berfungsi secara normal tergantung pada hormon yang Universitas Sumatera Utara dihasilkan dan kegagalan pembentukan salah satu hormon tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium. Diduga juga adanya hubungan dengan proses angiogenesis yang mempengaruhi berbagai proses patologik ovarium, termasuk pembentukan kista folikuler, sindrom ovarium polikistik, sindrom hiperstimulasi ovarium dan neoplasma ovarium jinak maupun ganas. Vascular endothelial growth factor merupakan mediator utama dan merupakan faktor dalam pertumbuhan neoplasma ovarium. 13,20

2.2.4. Penatalaksanaan Tumor Jinak Ovarium

Konsep terapi tumor ovarium adalah tergantung dari kondisi tumor itu sendiri. Berikut terapi tumor ovarium yang dapat dilakukan : 1. Besar tumor dengan diameter 5 cm. - Sama atau kurang dari 5 cm dilakukan tidakan konservatif disertai observasi setiap 2-3 bulan. - Bila mengecil atau menghilang dilakukan evalusi tiap 3-6 bulan. - Jika tumor muncul kembali maka dilakukan evaluasi laparoskopi dan dapat diikuti salpingo oophorektomi. - Dilakukan pemeriksaan frozen section : Jika dijumpai kelainan maka dilakukan tindakan laparotomi. 2. Besar tumor diatas 5 cm. - Dilakukan laparoskopi-laparotomi. a. Salfingooforektomi. b. Wedge reseksi kontra lateralnya. 3. Terjadi komplikasi mendadak akut. - Torsi tumorkista ovarii. - Perdarahan. - Infeksi, pembentukan abses, dan sepsis. Universitas Sumatera Utara - Ruptura kapsul tumor atau kista ovarii. Maka sikapnya segera lakukan “laparoskopi” atau laparotomi”. 4. Komplikasi degenerasi ganas lambat sebagai “silent killer”. - PMPO Barnes, sebagai tanda ganas kista ovarii pada usia lanjut. 11 Konsep terapi ovarium dapat dijelaskan dalam skema berikut : Universitas Sumatera Utara Kecurigaan tumor ovarium Etiologinya :  Ovarium multipotensi  Kejadian spontan Keluhan utama :  Besar dan lokalisasi  Akibat perubahan hormonal  Sindroma Meig  Dasar-dasar diagnosa :  Anamnesa  Pemeriksaan fisik  Pemeriksaan penunjang Besar tumor kurang atau sama dengan 5 cm Besar tumor diatas 5 cm Mengecil-Hilang  Evaluasi tiap 3-6 bulan  Tumor muncul Tetap bertambah besar dan sertai adanya keluhan Laparoskopilaparotomi  Komplikasi mendadak tumor kista ovarii Salfingoooforektomi :  Wedge reseksi kontralateral  Sitologi cairan  Frozen section  Pemeriksaan Histopatologi Profilaksis radikal THA+Bil SO dan omentektomi :  Umur diatas 45 tahun  Terdapat asites PMPO Barnes Universitas Sumatera Utara 2.3. Tumor Ganas Ovarium 2.3.1. Klasifikasi