patogenesis molekuler yang berbeda, memerlukan terjadinya inaktivasi p53 untuk dapat berkembang.
3
2.3.5. Penatalaksanaan Tumor Ganas Ovarium
Prinsip terapi karsinoma umumnya adalah : A.
Deteksi dini akan menyelamatkan jiwa penderita. - Hanya operasi yang mempunyai arti terapeutik.
- Seluruh jaringan tumor dapat diangkat tidak menimbulkan rekuren atau komplikasi lainnya.
- Kemungkinan rekuren akan semakin kecil. B.
Pengobatan tambahan memperhitungkan beberapa faktor : - Faktor sensitivitas sel terhadap radiasi atau kemoterapi.
- Volume sel tumor dibandingkan dengan volume sel aktif tubuh. - Seharusnya volume sel tumor lebih kecil dibandingkan dengan volume
sel tubuh sehingga keberhasilan terapi tambahan akan semakin besar. C.
Bila volume sel aktif tubuh lebih kecil, terjadi komplikasi berat dan fatal : - Pansitopenia yang diikuti kematian.
11
Terapi kanker ovarium terdiri dari tindakan pembedahan dan non pembedahan. Tindakan pembedahan memiliki dua tujuan, yaitu pengobatan dan
penentuan stadiun surgikal. Terapi pembedahan yang dapat dilakukan adalah histerektomi, salfingoooforektomi, omentektomi, pemeriksaan asitesbilasan
peritoneum dan limfadenektomi. Pembedahan ini bertujuan untuk menghindari terjadinya sumber metastase. Selanjutnya dilakukan observasi dan pengamatan
lebih lanjut dengan pemeriksaan kadar tumor marker.
3,11
Pengobatan utama untuk kanker ovarium adalah surgical staging. Surgical staging adalah suatu tindakan bedah laparotomi eksplorasi yang dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana perluasan suatu kanker ovarium dengan melakukan evaluasi daerah-daerah yang potensial akan dikenai perluasan atau penyebaran
Universitas Sumatera Utara
kanker ovarium. Temuan yang didapati pada surgival staging akan menentukan stadium penyakit dan pengobatan adjuvan yang perlu diberikan.
Pemahaman tentang perkembangan penyakit dan pola penyebaran kanker ovarium adalah dasar dilakukannya surgical staging. Bila tumor ovarium tersebut
dicurigai ganas, prosedur standar surgical staging yang harus diikuti adalah : 1.
Insisi mediana melewati umbilikus sampai diperoleh kemudahan untuk melakukan eksplorasi rongga abdomen atas.
2. Asites atau cairan di kavum douglas, fosa parakolika kanan dan kiri serta
subdiafragma diambil sebanyak 20-50 cc menggunakan alat suntik 20 cc atau 50 cc yang ujungnya telah disambung dengan kateter untuk
pemeriksaan sitologi. Pengambilan cairan ini harus dilakukan segera sebelum terkontaminasi dengan darah.
3. Bila tidak terdapat asistes dilakukan pembilasan peritoneal washing
dengan menggunakan 50-100 cc larutan NaCl 0,9. pembilasan dilakukan pada 5 lokasi, yaitu Cul de sac, parakolika kanan dan kiri serta
hemidiafragma kanan dan kiri. Kemudian cairan tersebut diambil kembali dengan alat suntik yang ujungnya sudah disambungkan dengan kateter.
4. Lakukan eksplorasi sistematik staging semua permukaan dalam
abdomen dan visera. Eksplorasi dilaknjutkan pada genitalia interna. Lokalisasi dan ukuran tumor primer serta hubungannya dengan organ
sekitar dicatat dengan baik. Jika terdapat metastasis ke organ intraabdomen lainnya, catat bentuk dan ukuran tumornya.
5. Tumor ovarium diangkat sedapatnya in toto intact dan dikirim untuk
pemeriksaan potong beku frozen section . Ketika tumor terlalu besar dan tidak dapat diangkat dengan segera, maka hanya sebagian tumor yang
dikirim untuk pemeriksaan potong beku. 6.
Bila hasil potong beku ternyata ganas, surgical staging dilanjutkan ke lankah selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
7. Pengangkatan seluruh genitalia interna dengan histerektomi total dan
salfingoooforektomi bilateral. 8.
Untuk mengetahui adanya mikrometastasis, dilakukan : a.
Biopsi peritoneum : kavum douglas, paravesika urinaria, parakolika kanan dan subdiafragma.
b. Biopsi perlengketan-perlengketan organ intraperitoneal.
c. Limfadenektomi sistematik kelenjar getah bening pelvis dan para-
aorta. d.
Omentektomi. e.
Apendektomi jika tumor jenis musinosum. Jika tindakan surgical staging dilakukan sesuai dengan langkah-langkah di
atas, tindakan tersebut disebut complete surgical staging. Sebaliknya, jika ada langkah-langkah yang ditinggalkan, tindakan tersebut disebut incomplete surgical
staging.
10
Penatalaksanaan kanker ovarium dilakukan sesuai dengan stadium klinis. Pengobatan primer pada stadium awal, yakni stadium I dan II adalah dengan
tindakan operatif. Histerektomi dan bilateral salfingo-oophorektomi merupakan tindakan pilihan tetapi pada pasien dengan stadium I resiko rendah yang ingin
mempertahankan fertilitas,
dapat dipertimbangkan
unilateral salfingo-
oophorektomi. Sedangkan pada stadium I resiko tinggi dibutuhkan terapi tambahan seperti kemoterapi serelah dilakukan tindakan pembedahan.
Gynecology Oncology Group GOG menjelaskan kelompok yang membutuhkan kemoterapi tambahan adalah pasien dengan stadium IA dan IB dengan kondisi
histologi berdiffrensiasi buruk dan pasien stadium IC dan II. Pada stadium lanjut, pembedahan juga merupakan pilihan utama. Pada
pasien dengan kondisi stabil, pembedahan dilakukan untuk mengangkat tumor dan metastasis sebanyak-banyaknya. Kemudian selanjutnya dilakukan kemoterapi
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing pasien untuk memaksimalkan efek terapi dan meminimalkan efek toksisitas bagi tubuh.
3
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang