Skala Optimisme Skala Persepsi Terhadap Kualitas Kehidupan Bekerja

Hadi 2000 mengemukakan bahwa skala psikologis mendasarkan diri pada laporan- laporan pribadi self report. Selain itu skala psikologis memiliki kelebihan dengan asumsi sebagai berikut : a. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya. b. Apa yang dikatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya c. Interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sama dengan apa yang dimaksud peneliti. Penelitian ini menggunakan dua buah skala psikologi yaitu skala optimisme dan skala persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja.

1. Skala Optimisme

Skala disusun mengacu pada aspek optimisme yang dikemukakan oleh Seligman 2006 yang meliputi aspek permanence, pervasiveness dan personalization. Tabel 1. Blue print Skala Optimisme Sebelum Uji Coba No Aspek Optimisme Aitem favorable Aitem unfavorable Total 1. Permanence 1, 2, 9 10, 11 5 2. Pervasiveness 12, 13, 15, 17 14 5 3. Personalization 6, 7, 8, 16 3, 4, 5 7 Total 11 6 17 Skala optimisme menggunakan model skala likert yang berjumlah 17 aitem yang terdiri dari aitem favorable dan unfavorable, dengan menggunakan lima pilihan jawaban yaitu : Sangat sesuai SS, Sesuai S, Netral N, Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai Universitas Sumatera Utara STS. Pemberian skor untuk skala ini bergerak dari 5 sampai 1 untuk aitem favorable, sedangkan untuk aitem unfavorable bergerak dari 1 sampai 5.

2. Skala Persepsi Terhadap Kualitas Kehidupan Bekerja

Skala persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja disusun mengacu pada aspek kualitas kehidupan bekerja yang dikemukakan oleh Cascio 2006, yaitu: partisipasi karyawan, pengembangan karir, pemecahan konflik, komunikasi, kesehatan, keamanan kerja, kebanggaan, kompensasi yang sesuai, lingkungan kerja yang aman. Tabel 2. Blue print Skala Persepsi Terhadap Kualitas Kehidupan Bekerja Sebelum Uji Coba No Aspek Persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja Aitem favorable Aitem unfavorable Total 1. Partisipasi Karyawan 1, 2, 3 4, 5 5 2. Pengembangan Karir 6, 7, 8 9, 10 5 3. Pemecahan Konflik 11, 12, 15 13, 14 5 4. Komunikasi 16 17, 18, 19 4 5. Kesehatan 20, 21, 25 22, 23, 24 6 6. Keamanan Kerja 26, 27 28, 29 4 7. Kebanggaan 30, 31, 32, 34 33 5 8. Kompensasi yang Sesuai 35, 36, 37 38, 39 5 9. Lingkungan Kerja yang Aman 40, 41, 42 43 4 Total 25 18 43 Skala sikap yang digunakan dalam mengukur persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja ini menggunakan model skala likert yang berjumlah 43 aitem yang terdiri dari aitem Universitas Sumatera Utara favorable dan unfavorable, dengan menggunakan lima pilihan jawaban yaitu : Sangat sesuai SS, Sesuai S, Netral N, Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS. Pemberian skor untuk skala ini bergerak dari 5 sampai 1 untuk aitem favorable, sedangkan untuk aitem unfavorable bergerak dari 1 sampai 5

E. Validitas Uji Daya Beda Aitem dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas Alat Ukur

Menurut Azwar 2000, untuk mengetahui apakah skala psikologi mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu pengujian validitas. Suatu alat tes atau instrumen pengukuran dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi content validity. Validitas ini merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement Azwar, 2000. Validitas isi menunjukkan sejauh mana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak diukur. Pengertian ini mencakup keseluruhan kawasan isi tidak saja berarti tes itu harus komprehensif akan tetapi isinya harus pula tetap relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan pengukuran. Sebelum melakukan penyusunan alat ukur, peneliti menentukan terlebih dahulu kawasan isi dari optimisme dan persepsi terhadap kualitas kehidupan bekerja. Kemudian peneliti akan membuat aitem-aitem yang bertujuan untuk mengungkap kawasan isi tersebut. Selanjutnya peneliti melakukan pengujian validitas isi dengan melakukan analisis rasional atau professional judgement. Universitas Sumatera Utara

2. Uji Daya Beda Aitem