LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

2 Menurut Presiden Joko Widodo Jokowi program BKKBN tidak lagi bergema dan terdengar gaungnya seperti pada era Orde Baru. Presiden menilai program KB saat ini hampir tidak terdengar lagi, oleh karena itu presiden menunjuk Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional BKKBN sebagai salah satu lembaga yang diamanahkan dapat dengan cepat menjalankan salah satu program yang tengah gencar dilaksanakan saat ini yaitu Program Kampung Keluarga Berencana KB. http:www.republika.co.idberitanasionalumum150929nvfej3335-bkkbn- bakal-bangun-kampung-kb 12 februari 2016 Banyak faktor yang menghambat BKKBN dalam menjalankan program KB, faktor utama menjadi penghambat program KB adalah sosialisasi yang kurang baik kepada masyarakat dan kurangnya fasilitas yang mendukung program KB tersebut. Hambatan yang ditemui dalam mensosialisasikan program Keluarga Berencana banyak terjadi diberbagai bidang mulai dari tingkat ekonomi, pengetahuan, pendidikan, usia, pengalaman, pekerjaan, jenis kelamin dan umur dari target sasaran masyarakat yang tidak sama sehingga sulit memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya program KB tersebut. Pola pikir yang sudah tertanam pada target sasaran masyarakat yaitu “banyak anak banyak rejeki” juga merupakan faktor penghambat masuknya program KB tersebut. Fasilitas yang kurang memadai, Seperti tempat atau ruangan untuk melaksanakan penyuluhan atau sosialisasi program Keluarga Berencana KB. Kurangnya tenaga penyuluh atau PLKB pada saat akan turun ke lokasi menjadi salah satu faktor penghambat dalam mensosialisasikan program Keluarga 3 Berencana. Bisa kita liat dari jumlah ledakan penduduk di Pulau Jawa, seperti Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Provinsi Jawa Timur merupakan Provinsi yang pertumbuhan penduduknya pesat. Berasarkan tingkat pertumbuhan penduduk Provinsi di Pulau Jawa, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta DIY merupakan Provinsi yang pertumbuhan penduduknya lebih rendah dibandingkan dengan Provinsi lain. Hal itu diperkuat oleh beberapa survei yang dilakukan lembaga-lembaga non pemerintahan dan pemerintahan, dan ditemukan beberapa hal tersebut: Tabel. 1 Jumlah, Luas Wilayah, dan Kepadatan Penduduk Tiap Provinsi di Pulau Jawa No. Nama Provinsi Populasi Jiwa Luas Wilayah km 2 Kepadatan Jiwakm 2 1 DKI Jakarta 8.860.381 740,29 11.968,79 2 Jawa Barat 38.965.440 36.925,05 1.055,25 3 Jawa Tengah 31.977.968 32.799,71 974,9 4 Daerah Istimewa Yogyakarta 3.514.762 3.133,15 1.067,18 5 Jawa Timur 36.294.280 46.689,64 777,35 Sumber : Estimasi Penduduk berdasarkan SP 2010 http:yogyakarta.bps.go.idlinkTabelStatisviewid10 8 mei 2016 Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa Provinsi yang populasi jiwa tertinggi adalah Provinsi Jawa Barat dengan jumlah populasi jiwa 38.965.440 juta jiwa, dan Provinsi kedua yang memiliki jumlah populasi jiwa tertinggi adalah Provinsi Jawa Timur dengan jumlah populasi jiwa 36.294.280 juta jiwa, kemudian Provinsi Jawa Tengan dengan jumlah 31.997.968 juta jiwa, dan Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah populasi jiwa 8.860.381 juta jiwa, 4 kemudian Provinsi D.I.Yogyakarta dengan jumlah populasi terendah yaitu 3.514.762 juta jiwa menurut data dari Badan Pusat Statistik. Jumlah populasi jiwa terendah di Provinsi D.I.Yogyakarta tidak lepas dari peran BKKBN Yogyakarta dalam mencanangkan program KB kepada masyarakat Yogyakarta sehingga ledakan penduduk dapat dihindari. Berdasarkan data kependudukan dari Badan Pusat Statistik Yogyakarta terhitung dari tahun 2007-2012 kepadatan penduduk menurut kabupatenkota di D.I.Yogyakarta tidak terjadi peningkatan pesat dalam arti masih dalam batas normal dan terkendali. Tabel. 2 Kepadatan Penduduk menurut KabupatenKota di D.I. Yogyakarta 2007 – 2012 KabupatenKota RegencyCity Luas Area Km2 Kepadatan Penduduk The Population Density jiwakm2 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Kulonprogo 586,27 656 658 661 663 666 670 Bantul 506,85 1.722 1.748 1.774 1.798 1.818 1.831 Gunungkidul 1.485,36 455 455 455 455 456 461 Sleman 574,82 1.801 1.835 1.870 1.902 1.926 1.939 Yogyakarta 32,50 12.056 12.024 11.990 11.958 12.017 12.123 DIY 3.185,80 1.054 1.065 1.076 1.085 1.095 1.103 Sumber : Estimasi Penduduk berdasarkan SP 2010 http:yogyakarta.bps.go.idlinkTabelStatisviewid10 8 mei 2016 Upaya BKKBN dalam menjalankan Program KB kepada masyarakat D.I.Yogyakarta dinilai sangat baik. Dengan adanya sosialisasi yang efektif dari BKKBN maka masyarakat dengan mudah dapat mengerti bentuk dari program KB tersebut. Informasikan program KB yang diberikan oleh BKKBN sangat menyeluruh sehingga banyak masyarakat yang mengetahui tentang pentingnya 5 program keluarga berencana tersebut. Hal ini dapat diliat dari data BKKBN terhadap jumlah peserta KB baru menurut metode kontrasepsi dari ke lima Provinsi di Pulau Jawa, Provinsi D.I.Yogyakarta memiliki jumlah peserta KB Terbanyak Kedua dibanding dengan Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Tengah, dan Provinsi Jawa Timur. Tabel. 3 Jumlah Peserta KB Baru Yang Dilayani Oleh Faskes KB Pemerintah Menurut Metode Kontrasepsi Tahun 2012 NO Nama Provinsi JUMLAH PESERTA KB BARU YANG DILAYANI OLEH FASKES KB PEMERINTAH MENURUT METODE KONTRASEPSI IUD MOW MOP KONDOM IMPLAN SUNTIKAN PIL JUMLAH 1 DKI JAKARTA 2.086 277 30 745 1.009 4.476 2.236 10.859 2 JAWA BARAT 5.868 907 24 2.201 7.339 10.085 16.105 42.529 3 JAWA TENGAH 3.729 918 54 1.836 6.860 14.450 6.482 34.329 4 DI YOGYAKARTA 3.634 860 57 1.414 7.459 12.005 9.761 35.190 5 JAWA TIMUR 562 94 18 146 157 471 150 1.598 Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa provinsi yang jumlah peserta KB baru yang dilayani oleh Faskes KB pemerintah menurut metode kontrasepsi adalah Provinsi D.I.Yogyakarta dengan jumlah peserta KB baru secara keseluruhan yaitu 35.190 ribu jiwa. Dengan jumlah peserta KB baru yang besar dibandingkan dengan Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Tengah, dan Provinsi Jawa Timur menandakan Program KB tersebut berjalan dengan baik. http:data.ukp.go.idstoragef2014-04-07T093A093A17.454Zprocessed- jumlah-peserta-kb-aktif-per-metode-per-provinsi-2012.csv 8mei 2016 6 Namun keberhasilan BKKBN Provinsi D.I.Yogyakarta dalam menekan laju pertumbuhan penduduk tidak bisa menjadi patokan bahwa provinsi lain di Indonesia juga berhasil menjalankan Program KB yang dijalankan oleh BKKBN. menurut Presiden Joko Widodo Jokowi program KB tidak lagi bergema dan terdengar gaungnya seperti pada era Orde Baru. Presiden menilai program KB saat ini hampir tidak terdengar lagi, oleh karena itu Presiden menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN sebagai salah satu lembaga yang diamanahkan dapat dengan cepat menjalankan Salah satu program yang tengah gencar dilaksanakan saat ini yaitu Program Kampung Keluarga Berencana KB. Menurut Presiden Joko Widodo Jokowi Program KB tersebut masih belum menyeluruh hingga kebagian pelosok Indonesia sehingga masih kurangnya informasi mengenai Program KB tersebut sehingga dibentuklah Kampung KB agar masyarakat Indonesia dapat mencanangkan program KB secara keseluruhan. Pembentukan Kampung KB ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat kampung atau setara, melalui program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga serta membangun sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta DIY merupakan alah satu Provinsi yang menjadi target dari Program Kampung KB. Distribusi penduduk DIY selama empat dekade terakhir terpusat di Kabupaten Sleman, Bantul, Gunungkidul dan Kulonprogo. Kabupaten Sleman dan Bantul menjadi dua daerah yang memiliki distribusi penduduk terbesar dan memiliki pola yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Jumlah penduduk di Kabupaten Kulonprogo dan Gunungkidul 7 juga semakin meningkat dalam empat dekade terakhir, Namun laju pertumbuhannya relatif lebih lambat dibandingkan dengan kedua daerah sebelumnya sehingga andil distribusi penduduknya semakin menurun. Sementara, Kota Yogyakarta menjadi potret wilayah yang populasi penduduknya sudah jenuh dan semakin berkurang akibat terbatasnya wilayah administasi yang digunakan untuk pemukiman dan tempat tinggal. http:yogyakarta.bps.go.idwebsitepdf_publikasiStatistik-Daerah-Istimewa- Yogyakarta-2014.pdf, 12 februari 2016 Hal itu diperkuat oleh beberapa survei yang dilakukan lembaga-lembaga non pemerintahan dan pemerintahan, dan ditemukan beberapa hal tersebut: Estimasi jumlah penduduk DIY pada tahun 2012 menurut BPS sebanyak 3.514.762 jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki sebanyak 1.737.506 jiwa dan perempuan sebanyak 1.777.256 jiwa. Dari tabel diatas, persebaran penduduk DIY menurut KabupatenKota tahun 2012 terbanyak berada di Kabupaten Sleman yaitu sebanyak 1.114.833 jiwa atau sebesar 31,71. Wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak kedua yaitu Kabupaten Bantul sebanyak 927.956 jiwa atau sebesar 26,40 , disusul oleh Kabupaten Gunungkidul pada urutan ketiga dengan jumlah penduduk sebanyak 684.740 jiwa atau sebesar 19,48. Selanjutnya, wilayah dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo dengan jumlah penduduk masing-masing sebanyak 394.012 jiwa dan 393.221 jiwa atau sebesar 11,21 dan 11,18 . Website BPS Provinsi DIYhttp:yogyakarta.bps.go.id12 februari 2016 8 Pembentukan Kampung KB ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat kampung atau setara, melalui program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga serta membangun sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Dalam pemerintahan periode 2015-2019 terdapat 6 rancangan strategi yang telah ditetapkan dan diharapkan mampu terwujud yaitu: 1 Menurunkan rata-rata laju pertumbuhan penduduk tingkat nasional persen per tahun dari 1,38 persentahun tahun 2015 menjadi 1,21 persen pada tahun 2019. 2 Menurunkan Total Fertility Rate TFR perempuan usia reproduksi dari 2,37 tahun 2015 menjadi 2,28 pada tahun 2019 3 Meningkatnya Contraceptive Prevalence Rate CPR semua metode dari 65,2 persen menjadi 66 persen 4 Menurunya kebutuhan ber-KB tidak terlayaniunmetneed dari jumlah pasangan usia subur dari 10,6 persen tahun 2015 menjadi 9,91 persen tahun 2019 5 Menurunya Age Specific Fertility Rate ASFR dari 46 pada tahun 2015 menjadi 38 per 1000 perempuan kelompok usia umur 15-19 tahun pada tahun 2019 6 Menurunya persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari wanita usia subur dari 7,1 persen tahun 2015 menjadi 6,6 persen tahun 2019. Adapun program dari pembentukan Kampung KB tersebut ialah dalam bidang kesehatan Kegiatan Posyandu berjalan tiap bulan sekali, Pendidikan 9 PAUDTPATK sebanyak 4 lembaga kerang mutiara, mutiara hati, Gedung SD sebanyak 1 lembaga dan Pondok Pesantren sebanyak 1 lembaga, Keagamaan TPQ, Pesantren, Rajaban, Syawalan, Maulidan, Yasinan. Pembentukan Kampung KB ini pada tahap perencanaan dimulai dari tahun 2015, ditargetkan pada tahun 2016 ini dan disetiap kabupaten dan kota minimal harus ada satu Kampung KB. Kemudian di tahun 2017, disetiap kecamatan minimal harus memiliki satu Kampung KB. “Terakhir di tahun 2019 nanti, setiap desa harus menjadi Kampung KB. dari Kabupaten Kulonprogo adalah Dusun Selo Barat, Hargorejo, Kokap. Bantul: Dusun Jasem, Srimartani, Piyungan. Gunungkidul: Dusun Wonolagi, Ngleri, Playen dan Kabupaten Sleman: Malangrejo, Wedomartani, Ngemplak. http:www.bkkbn.go.idkependudukanKAMPUNG-print.pdf.12 februari 2016 Kriteria pemilihan Kampung KB ialah: 1. Kriteria Utama a Jumlah Pra-KS dan KS-1 miskin diatas rata-rata, Pra KS dan KS-1 tingkat desakelurahan dimana kampong itu berada b Jumlah peserta KB dibawah rata-rata pencapaian peserta KB tingkat desakelurahan dimana kampong tersebut berada 2. Kriteria Wilayah Kumuh, PesisirNelayan, Daerah Aliran SungaiDAS, Bantaran Kereta Api, kawasan miskin termasuk miskin perkotaan, terpencil, perbatasan, kawasan industri, kawasan wisata, padat penduduk. 10 Upaya BKKBN Provinsi DIY dalam Program Kampung KB untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat kampung atau setara, melalui program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga serta membangun sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas perlu diinformasikan dengan baik kepada masyarakat agar tercapainya tujuan tersebut. Informasi yang diberikan BKKBN juga dimaksudkan untuk menghimbau masyarakat bisa memanfaatkan potensi desa mereka sehingga mampu menunjang pertumbuhan perekonomian dan terwujudnya keluarga kecil yang berkualitas. Dalam proses komunikasi program pembentukan Kampung KB perlu adanya strategi komunikasi yang efektif agar program tersebut dapat terealisasikan dengan mempertimbangkan khalayak sasaran, pesan yang disampaikan dan media yang tepat, pelaksanaan program Kampung KB, BKKBN menggunakan strategi komunikasi dalam menginformasikan Kampung KB kepada masyarakat agar penyampaian pesan atau materi dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Pesan dapat dimengerti oleh masyarakat, jika penyampaianya menggunakan strategi yang tepat. Sehingga komunikator dapat memilih dan mentukan cara untuk berkomunikasi sesuai dengan karakteristik komunikasinya. Strategi komunikasi sangat diperlukan dalam program Kampung KB dikarenakan agar Program tersebut dapat berjalan dengan baik dan memberikan efek yang baik pula sehingga tujuan dari program Kampung KB dapat dicapai dengan maksimal. Perlu diketahui program Kampung KB ini baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo Jokowi untuk pertama kalinnya di Desa Mertasinga Kecamatan 11 Gunung Jati Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat pada tanggal 1 januari 2016. Jokowi dalam pidatonya mengatakan, dengan adanya program Kampung KB ini, disatu kecamatan tidak hanya menjalankan program KB saja tetapi juga melaksanakan perencanaan berkeluarga serta implementasi kependudukan yang berkelanjutan. Presiden Jokowi mengatakan, diadakan program Kampung KB ini diharapkan bisa berjalan lancar dan bisa meningkatkan angka kesejahteraan masyarakat Indonesia. Kampung KB yang pertama diresmikan ini berada di Provinsi Jawa Barat yang memiliki penduduk terbanyak. “Perencanaan berkeluarga bagi generasi penerus menjadi sangat penting untuk mewujudkan kehidupan berkeluarga yang berkualitas,” katanya. http:www.cirebonkab.go.idid_IDpresiden-jokowi-resmikan-kampung-kb- desa-mertasinga8 mei 2016 Strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai. Perlunya strategi komunikasi dalam menginformasikan program Kampung KB, yaitu dalam proses penyampaian pesan. Selama ini dalam proses penyampaian pesan atau materi kepada komunikator selalu berbeda disetiap kegiatan. Jadi setiap pertemuan tidak selalu dengan pemberian materi yang sama dengan sebelumnya. Sehingga membuat masyarakat khususnya kelompok masyarakat tingkat kampung harus melakukan adaptasi lagi dengan komunikator. Kemudian dalam penyampaian pesan diberikan dalam bahasa Indonesia dan bahasa jawa, hal tersebut sangat berpengaruh dengan penerimaan pesan kepada komunikan, terkadang beberapa warga lebih sulit memahami bahasa Indonesia khusus nya 12 didaerah pedesaan terpencil. Dari beberapa data tersebut, Strategi komunikasi sangat diperlukan dalam menjalankan program Kampung KB tersebut, dikarenakan agar program tersebut dapat berjalan dengan baik dan memberikan efek yang baik pula bagi masyarakat dan kemajuan kampung serta kehidupan berkeluarga mereka, sehingga tujuan dari program Kampung KB dapat tercapai dan hasilnya maksimal.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah: “Bagaimana Strategi Komunikasi Badan Koordinasi Keluaraga Berencana Nasional BKKBN Provinsi DIY dalam Menginformasikan Program Pembentukan Kampung KB di Yogyakarta Tahun 2015?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mendeskripsikan strategi komunikasi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN Provinsi DIY dalam menginformasikan Program Kampung KB di Yogyakarta. 2. Mengetahui hambatan dalam menginformasikan Program Kampung KB dan strategi yang dilakukan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN Provinsi DIY.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis 13 Diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan atau wawasan dalam bidang kajian strategi komunikasi. 2. BKKBN Provinsi DIY Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN Provinsi DIY sebagai masukan dalam peningkatkan pelaksanaan strategi komunikasi khusunya dalam menginformasikan Program Kampung KB di Yogyakarta. 3. Masyarakat Program Kampung KB Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi Masyarakat Program Kampung KB sebagai penambah wawasan, khususnya di bidang Program Kampung KB.

E. KERANGKA TEORI

Dalam penelitian ini, ada beberapa teori yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan penelitian yaitu:

1. Strategi Komunikasi

Komunikasi sangat penting artinya bagi manusia, sebab tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak ada terjadi saling tukar pengetahuan dan pengalaman. Dalam berkomunikasi, strategi komunikasi merupakan faktor penentu berhasil atau tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif. Dalam menggunakan strategi komunikasi yang tepat agar gagasan diperhatikan, dimengerti dan diikuti oleh sasaran, maka harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang apa yang akan disampaikan, mengapa harus disampaikan, dan efek yang diinginkan. Tanpa pengetahuan itu semua, pemilihan dan penggunaan

Dokumen yang terkait

Tugas dan Peranan Sekretaris pada Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kab. Langkat.

0 21 59

Konsep badan kependidikan dan keluarga berencana nasional (BKKBN) tentang keluarga berencana (KB) di tinjau dari hukum Islam dan hukum positif

1 11 95

Analisis Pada Sistem Informasi Data Keluarga Pada Bidang IKAP Di Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat

0 2 1

Analisis Sistem Informasi Pada Bidang Ikap (Informasi Keluarga Dan Analisis Program) Di Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat

0 8 65

Pengolahan Mutasi Data Keluarga berbasis web Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jakarta

0 9 58

Strategi Komunikasi Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) (Studi Deskriptif Tentang Strategi Komunikasi Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat dalam Mempersuasi Suami Untuk Mengikuti Program Vas

0 9 60

STRATEGI KOMUNIKASI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI DIY DALAM MENGINFORMASIKAN PROGRAM PENYIAPAN KEHIDUPAN BERKELUARGA BAGI REMAJA (PKBR) DI YOGYAKARTA TAHUN 2010-2014

0 5 165

Analisis pola pertanggungjawaban (studi kasus program kampung keluarga berencana di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi DIY)

4 64 98

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan BKKBN.

0 0 9

STRATEGI KOMUNIKASI BKKBN PROVINSI BANTEN DALAM PROSES PEMBENTUKAN KESADARAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA - FISIP Untirta Repository

0 2 112