Analisis Data Validitas Data

42 penyusunan sajian data yaitu berupa cerita sistematis dan logis dengan argumen peneliti dan beberapa data tambahan berupa gambar, dll sehingga lebih mudah dipahami. Setelah reduksi data, penyajian data, dan pengumpulan data berakhir, peneliti kemudian melakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi berdasarkan semua yang terdapat dalam reduksi dan sajian data.

6. Validitas Data

Teknik yang dilakukan dalam validitas data yaitu dengan teknik trianggulasi. Menurut Moelong 2000:178 trianggulasi adalah teknik pemeriksa keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Selain itu teknik ini juga digunakan untuk menggali kebenaran informai tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Menurut Denzin dalam Moelong 2000:178 trianggulasi dibedakan menjadi empat macam sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber sebagai teknik trianggulasi. Menurut Patton dalam Lexy J. Moelong 2000:178 trianggulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal tersebut dapat dicapai dengan jalan: a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. 43 c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. d. Membandingkan keadaan dan perspektif seorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berda, orang pemerintahan. e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. 44

7. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN Pada pendahuluan berisi tentang latar belakan masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, dan metode penelitian. BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI Pada bagian ini peneliti akan menggambarkan gambaran umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN Provinsi DIY, mulai dari profil, visi misi, kebijakan, program kerja, kegiatan, struktur organisasi.

BAB III PENYAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab III peneliti akan menyampaikan hasil penelitian tentang strategi yang dilakukan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN Provinsi DIY dalam menginformasikan program pembentukan Kampung KB di Yogyakarta.

BAB IV PENUTUP DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN 45

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA

NASIONAL BKKBN PROVINSI DIY Pada bab II ini penulis menjelaskan mengenai gambaran umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi DIY dan gambaran terhadap program Kampung KB di Yogyakarta.

A. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi DIY

1. LATAR BELAKANG BKKBN PROVINSI DIY

Berdirinya BKKBN Provinsi DIY dimulai dari kesanggupan pemerintah bahwa program KB adalah sebagai bagian intergral dan pembangunan lima tahun REPELITA I pemerintahan kemudian memutuskan untuk mengambil alih program KB menjadi program pemerintah sepenuhnya. Dengan keputusan Presiden No. 8 Tahun 1970 dibentuklah badan yang mengelola perkembangan program KB yaitu “Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional”. Keputusan Presiden tersebut yaitu tentang pembentukan badan untuk mengelola Program KB yang telah dirancang sebagai program nasional. Petanggung jawab umum penyelenggaraan program ada pada presiden dan dilakukan sehari-hari oleh Mentri Negara Kesejahteraan Rakyat dibantu Dewan Pembimbing Keluarga Berencana. Dasar pembentukan BKKBN yaitu: 1. Program keluaraga berencana perlu ditingkatkan dengan jalan lebih bermanfaat dan memperluas kemampuan fasilitas dan sumber yang tersedia.

Dokumen yang terkait

Tugas dan Peranan Sekretaris pada Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kab. Langkat.

0 21 59

Konsep badan kependidikan dan keluarga berencana nasional (BKKBN) tentang keluarga berencana (KB) di tinjau dari hukum Islam dan hukum positif

1 11 95

Analisis Pada Sistem Informasi Data Keluarga Pada Bidang IKAP Di Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat

0 2 1

Analisis Sistem Informasi Pada Bidang Ikap (Informasi Keluarga Dan Analisis Program) Di Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat

0 8 65

Pengolahan Mutasi Data Keluarga berbasis web Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jakarta

0 9 58

Strategi Komunikasi Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) (Studi Deskriptif Tentang Strategi Komunikasi Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat dalam Mempersuasi Suami Untuk Mengikuti Program Vas

0 9 60

STRATEGI KOMUNIKASI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI DIY DALAM MENGINFORMASIKAN PROGRAM PENYIAPAN KEHIDUPAN BERKELUARGA BAGI REMAJA (PKBR) DI YOGYAKARTA TAHUN 2010-2014

0 5 165

Analisis pola pertanggungjawaban (studi kasus program kampung keluarga berencana di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi DIY)

4 64 98

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan BKKBN.

0 0 9

STRATEGI KOMUNIKASI BKKBN PROVINSI BANTEN DALAM PROSES PEMBENTUKAN KESADARAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA - FISIP Untirta Repository

0 2 112