Fungsi dan Tugas Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi DIY

52 DIY baik ke dalam maupun ke luar dan memberikan bimbingan, petunjuk, perintah, mengawasi serta mengendalikam tugas bawahannya. B. Sekretaris Bagian sekretaris mempunyai fungsi melaksanakan pelayanan administrasi dan pengelolaan sumber daya di lingkungan BKKBN Propinsi. Bagian ini mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Menyusun, menganalisa dan mengevaluasi konsep-konsep petunjuk teknis dibidang kesekretariatan program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di wilayah Propinsi. 2. Menyusun, menganalisa dan mengevaluasi konsep-konsep kebijaksanaan operasional dibidang pelaksanaan pengelolaan kesekretariatan program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera diwilayah propinsi meliputi: urusan dalam, protokol, surat-menyurat, hukum, organisasi, tatalaksana, kepegawaian dan tenaga program, keuangan dan anggaran serta sarana. 3. Menyusun, menganalisa dan mengevaluasi konsep rencana kebutuhan pegawai BKKBN diwilayah propinsi, jangka pendek dan jangka panjang. 4. Menyampaikan laporan kepada Kepala BKKBN propinsi mengenai tugastugas pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan. 5. Melakukan tugas-tugas pekerjaan lainnya sesuai dengan petunjuk Kepala BKKBN Propinsi. 53 C. Bidang Informasi Keluarga dan Analisis Program Bidang Informasi Keluarga dan Analisis Program mempunyai fungsi melaksanakan pengelolaan informasi keluarga dan analisis program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di Propinsi. Bagian ini mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Menyusun konsep-konsep petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis di bidang informasi keluarga dan analisis program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di Propinsi. 2. Menyusun Perkiraan Permintaan Masyarakat PPM dan sasaran program keluarga berencana nasional di propinsi. 3. Melakukan pengendalian pelaksanaan analisis dan evaluasi informasi program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera. 4. Melakukan pelaksanaan pelaporan dan pengelolaan statistik di bidang informasi program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera. 5. Melakukan hubungan kerja dengan komponen intern dan instansi teknis terkait dalam bidang informasi keluarga dan analisis program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di propinsi. D. Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi mempunyai fungsi melaksanakan penyiapan kebijakan operasional dan 54 pengendalian program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di propinsi. Bagian ini mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Menyusun rencana kebijakan dan strategi operasional serta pengendalian program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, dan menyusun kegiatan dan anggaran bidang pembangunan program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. 2. Menyusun pedoman, juklak, dan juknis pelaksanaan program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di regional wilayah Propinsi. 3. Menyusun konsep kebijaksanaan dan strategi pengelolaan kebijakan operasional keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. 4. Menyempurnakan pedoman petunjuk pelaksanaan kebijakan operasional keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. 5. Melakukan upaya-upaya terciptanya keterpaduan dan sinkronisasi kebijakan operasional keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di regional wilayah propinsi. E. Bidang Pengendalian Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Bidang Pengendalian Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga mempunyai fungsi melaksanakan penyiapan kebijakan operasional dan pengendalian program keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga di propinsi. Bagian ini mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Menyusunmerevisi konsep kebijaksanaan dan strategi pelaksanaan program advokasi dan komunikasi informasi edukasi serta institusi dan 55 peran serta, pemberdayaan ekonomi keluarga, pengembangan ketahanan keluarga, dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga. 2. Menyusun merevisi pedoman petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan program advokasi dan komunikasi informasi edukasi serta institusi dan peran serta, pemberdayaan ekonomi keluarga, pengembangan ketahanan keluarga, dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga. 3. Melakukan upaya-upaya terciptanya keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program advokasi dan komunikasi informasi edukasi serta institusi dan peran serta, pemberdayaan ekonomi keluarga, pengembangan ketahanan keluarga, dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga. 4. Melakukan upaya-upaya tercapainya pengembangan pelaksanaan program advokasi dan komunikasi informasi edukasi serta institusi dan peran serta, pemberdayaan ekonomi keluarga, pengembangan ketahanan keluarga, dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga. 5. Melakukan hubungan kerja dengan komponen dan instansi teknis terkait dalam pelaksanaan program advokasi dan komunikasi informasi edukasi serta institusi dan peran serta, pemberdayaan ekonomi keluarga, pengembangan ketahanan keluarga, dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga. 56 F. Balai Pelatihan dan Pengembangan Balai Pelatihan dan Pengembangan mempunyai fungsi melaksanakan pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di propinsi. Bagian ini mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Melakukan identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di propinsi. 2. Menyusun rencana dan anggaran kegiatan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di propinsi. 3. Menyusun dan mengembangkan kurikulum, materi dan media pembelajaran pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di propinsi. 4. Menyusun dan mengembangkan metodologi pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di propinsi. 5. Menyusun konsep pengembangan kediklatan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di propinsi. 57 G. Bidang Supervisi Bidang Supervisi mempunyai fungsi melaksanakan pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan program keluarga berencana nasional dan pembangungan keluarga sejahtera di lingkungan BKKBN propinsi. Bagian ini mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Menyusun petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis dibidang supervisi program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di propinsi. 2. Menyusun kebijaksanaan operasional di bidang pelaksanaan supervisi program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di wilayah propinsi, meliputi: supervisi program dan ketenagaan serta supervisi umum. 3. Melakukan pengendalian pelaksanaan supervisi program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera. 4. Melakukan hubungan kerja dengan komponen intern dan instansi terkait dalam bidang pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di propinsi. 5. Melakukan upaya lanjut hasil pemeriksaan pengelolaan program keluarga berencana nasionai dan pembangunan keluarga sejahtera. Sumber: Uraian Pekerjaan Pejabat di BKKBN Propinsi DIY. 58

B. Program Kampung Keluaraga Berencana KKB 1.

Latar Belakang Kampung KB Kampung KB menjadi salah satu inovasi strategis untuk dapat mengimplentasikan kegiatan-kegiatan prioritas KKBPK secara utuh di lini lapangan. Kampung KB merupakan salah satu bentukmodel miniature pelaksanaan total Program KKBPK secara utuh yang melibatkan seluruh bidang di lingkungan BKKBN dan bersinergi dengan kementrianlembaga, mitra kerja, stakeholdersbinstansi terkait sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah, serta dilaksanakan di tingkatan pemerintahan terendah sesuai persyaratan penentu lokasi kampung KB diseluruh kabupaten atau kota. Definisi Kampung KB pada “kamus istilah Kependudukan dan KB” yang diterbitkan oleh Direktorat Teknologi Informasi dan Dokumentasi. “Kampung KB adalah salah satu upaya penguatan program KKBPK yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat dalam memberdayakan dan member kemudahan kepada masysrakat untuk memperoleh pelayanan total program KB sebagai upaya memwujudkan keluarga kecil yang berkualitas.

2. Tujuan

a. Tujuan Umum: Meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau setara, melalui program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga serta membangun sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. 59 b. Tujuan Khusus: 1. Meningkatkan peran pemerintah, pemerintah daerah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi, pendampingan, dan pembinaan masyarakat untuk menyelenggarakan program kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga dan pembangunan sector terkait. 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan. 3. Meningkatkan jumlah peserta KB aktif modern. 4. Meningkatkan ketahanan keluarga melaui program Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia, dan Pusat Informasi Konseling Remaja. 5. Meningkatkan pemberdayaan keluarga melaui kelompok. 6. Menurunkan angka kekerasan dalam rumah tangga KDRT. 7. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 8. Meningkatkan rata-rata lama sekolah penduduk usia sekolah. 9. Meningkatkan sarana dan prasarana pembangunan kampung. 10. Meningkatkan sanitasi dan lingkungan kampung yang sehat dan bersih. 11. Meningkatkan kualitas keimanan para remajamahasiswa dalam bidang keagamaan.

Dokumen yang terkait

Tugas dan Peranan Sekretaris pada Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kab. Langkat.

0 21 59

Konsep badan kependidikan dan keluarga berencana nasional (BKKBN) tentang keluarga berencana (KB) di tinjau dari hukum Islam dan hukum positif

1 11 95

Analisis Pada Sistem Informasi Data Keluarga Pada Bidang IKAP Di Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat

0 2 1

Analisis Sistem Informasi Pada Bidang Ikap (Informasi Keluarga Dan Analisis Program) Di Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat

0 8 65

Pengolahan Mutasi Data Keluarga berbasis web Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jakarta

0 9 58

Strategi Komunikasi Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) (Studi Deskriptif Tentang Strategi Komunikasi Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat dalam Mempersuasi Suami Untuk Mengikuti Program Vas

0 9 60

STRATEGI KOMUNIKASI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI DIY DALAM MENGINFORMASIKAN PROGRAM PENYIAPAN KEHIDUPAN BERKELUARGA BAGI REMAJA (PKBR) DI YOGYAKARTA TAHUN 2010-2014

0 5 165

Analisis pola pertanggungjawaban (studi kasus program kampung keluarga berencana di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi DIY)

4 64 98

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2015 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan BKKBN.

0 0 9

STRATEGI KOMUNIKASI BKKBN PROVINSI BANTEN DALAM PROSES PEMBENTUKAN KESADARAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA - FISIP Untirta Repository

0 2 112