responden pada pekerja Pabrik Tahu Sumedang Kecamatan Medan Polonia tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Pekerja Pabrik Tahu
Sumedang Kecamatan Medan Polonia Tahun 2015 Karakteristik Responden
Jumlah N
Umur 20 tahun
21 – 30 tahun
31 – 40 tahun
41 tahun 3
16 5
1 12
64 20
4 Total
25 100
Jenis kelamin Laki
– Laki Perempuan
20 5
80 20
Total 25
100
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, diketahui bahwa umur pekerja pabrik tahu sumedang terbanyak adalah kelompok umur 21
– 30 tahun yaitu 16 orang 64, Pekerja jenis kelamin laki
– laki adalah yang paling banyak yaitu 20 orang 80 dan perempuan yaitu 5 orang 20.
4.4 Tekanan Panas
Tekanan panas di lingkungan kerja diukur pada 2 titik, pertama yaitu di sekitar penggorengan tahu dan kedua di sekitar tempat pembuatan tahu.
Pengukuran tekanan panas menggunakan alat Questemp untuk mengetahui suhu bola kering dan suhu bola basah, setelah hasilnya keluar kemudian dicatat
hasilnya. Kategori untuk tekanan panas suhu normal yang tidak melebihi 28,0 ºC dan suhu melebihi nilai ambang batas jika suhu melebihi 28,0 ºC.
Universitas Sumatera Utara
Suhu pada lingkungan kerja Pabrik Tahu Sumedang Kecamatan Medan Polonia tahun 2015 pada saat dilakukan penelitian dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Hasil Pengukuran Tekanan Panas di Pabrik Tahu
Sumedang Kecamatan Medan Polonia Tahun 2015 No
Titik Pengukuran ISBB
1 Penggorengan
32,95 ºC 2
Pembuatan Tahu 32,07ºC
Sumber : Laboraturium teknologi industri, 2015 Berdasarkan tabel 4.1 diatas, diketahui bahwa tekanan panas dititik
penggorengan sebesar 32,95ºC dan tekanan panas dititik pembuatan tahu sebesar 32,07ºC. Cuaca lingkungan ketika peneliti melakukan penelitian memang panas.
Semakin panas cuaca maka akan semakin tinggi pula suhu di lingkungan kerja.
4.5 Heat Strain pada Pekerja Pabrik Tahu Sumedang Kecamatan Medan
Polonia
Physiological Strain Index dibagi menjadi 4 kategori yaitu tidak
adasedikit, rendah, sedang dan tinggi. Pekerja dengan kategori tidak adasedikit sebanyak 2 orang 8, pekerja dengan kategori rendah sebanyak 17 orang 68,
pekerja dengan kategori sedang sebanyak 6 orang 24, pekerja dengan kategori tinggi tidak ada. Maka hasil Physiological Strain Index pada pekerja Pabrik Tahu
Sumedang Kecamatan Medan Polonia tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Physiological Strain Index Pekerja Pabrik Tahu Sumedang
Kecamatan Medan Polonia Tahun 2015 Strain
N Persentase
Tidak adasedikit 2
8 Rendah
17 68
Sedang 6
24 Tinggi
Total 25
100
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, diketahui bahwa hasil Physiological Strain Index
pekerja pabrik tahu sumedang paling banyak adalah kategori rendah sebanyak 17 orang 68 dan 2 pekerja di kategorikan tidak adasedikit.
Tabel 4.4 Physiological Strain Index Pekerja Pabrik Tahu Sumedang
Menurut Bagian Pekerjaan di Kecamatan Medan Polonia Tahun 2015
Strain Penggorengan
Pembuatan Tahu N
N Tidak adasedikit
2 25
Rendah 5
62,5 12
70,6 Sedang
1 12,5
5 29,4
Tinggi Total
8 100
17 100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pekerja bagian penggorengan ada 2 orang dengan kategori tidak adasedikit ada 2 orang 25, kategori rendah
ada 5 orang 62,5, dan kategori sedang ada 1 orang 12,5. Sedangkan bagian pembuatan tahu dengan kategori rendah ada 12 orang 70,6, dan kategori
sedang ada 5 orang 29,4. Dapat disimpulkan bahwa pekerja yang terkena heat strain
paling banyak adalah bagian pembuatan tahu yaitu 12 orang 70,6 dengan kategori rendah.
Universitas Sumatera Utara
4.6 Gejala Heat Strain