Tabel 2.2 Gejala Heat Strain Kriteria
Observasi Heat Strain
Gejala Awal Ringan
Berat Keram otot
Ya, dapat menjadi berat biasanya pada
tangan Ya, dapat menjadi
berat biasanya pada tangan dan perut
Ya, mungkin dengan gangguan
hebat atau kejang otot
Napas Berubah
Cepat Napas dalam pada
awal kemudian dangkal
Denyut nadi Berubah
Menurun Menurun cepat
Kelemahan Ya
Pada seluruh tubuh Ya berat parah
Kulit Hangat dan lembab
Dingin hingga lembab panas
Kering dan panas Keringat
Lebih banyak Banyak
Sedikit atau tidak sama sekali
Tingkat kesadaran
Performa berkurang, kadang
kadang pusing Sakit kepala,
pusing seperti ingin pingsan
Kebingungan, kekuatan menurun,
hilang kesadaran, pupil dilatasi,
kemungkinan koma atau kematian
Sumber : OSHS 1997
2.3 Temperatur Tubuh
2.3.1 Pengertian Temperatur Tubuh
Temperatur tubuh adalah keseimbangan antara panas yang dihasilkan dalam tubuh dan panas yang hilang. Tubuh seseorang yang sehat dapat
mempertahankan temperature secara tetap terhadap perubahan kondisi lingkungan oleh karena keberadaan organ sistem pengatur tubuh atau thermoregulatory
system yaitu hypothalamus Kozier, 1987.
Manusia termasuk golongan makhluk homotermis, yaitu makhluk yang mampu mempertahankan suhu tubuhnya walaupun suhu lingkungannya berubah-
ubah. Suhu tubuh manusia dipertahankan hampir menetap oleh suatu sistem
Universitas Sumatera Utara
pengatur suhu. Suhu yang menetap ini akibat keseimbangan antara panas yang dihasilkan di dalam tubuh sebagai akibat metabolisme dan pertukaran panas tubuh
dengan lingkungan sekitar Suma’mur, 2009.
2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Temperatur Tubuh
Faktor-faktor yang mempengaruhi temperatur tubuh yaitu Kozier, 1987 : a. Usia
Perbedaan usia menyebabkan adanya perbedaan temperatur. Temperatur tubuh rata-rata orang dewasa usia 30-45 tahun adalah 36,7º C - 37,2º C.
b. Emosi Pengaruh emosi menyebabkan perbedaan yang besar terhadap temperatur
tubuh. Emosi yang tinggi dapat meningkatkan temperatur tubuh dan dalam keadaan depresi temperatur tubuh berkurang oleh karena menurunnya
produksi panas. c. Latihan
Temperatur tubuh dapat menglami peningkatan karena aktivitas otot, misalnya latihan fisik.
d. Makanan, Minuman dan Alkohol Makanan panas atau dingin dapat menyebabkan temperatur tidak menetap,
contoh makan eskrim dapat menurunkan temperatur mulut sekitar 0,9ºC. e. Lingkungan
Lingkungan memberikan pengaruh terhadap temperatur tubuh walaupun tidak semua mengalami peningkatan karena cuaca panas, hanya sebagian.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Denyut Nadi 2.4.1 Pengertian Denyut Nadi
Denyut nadi pulse rate adalah gelombang yang disalurkan melalui arteri sebagai respons terhadap ejeksi darah dari jantung ke dalam aorta. Denyut nadi
juga dapat mewakili detak jantung permenit atau yang dikenal dengan denyut jantung heart rate. Denyut nadi dihitung tiap menitnya kalimenit Khasan
dkk, 2012. Pemeriksaan denyut nadi sederhana biasanya dilakukan dengan cara
palpasi. Denyut nadi paling mudah dirasakan ketika arteri ditekan ringan pada tulang. Beberapa tempat untuk meraba denyut nadi yaitu salah satunya arteri
radialis di pergelangan tangan. Frekuensi denyut jantung normal berkisar antara 60 sampai 100 denyut per menit, dengan rata-rata denyutan 75 kali per menit.
Frekuensi denyut melambat selama tidur dan dipercepat oleh emosi, olahraga, demam, dan rangsangan lain Ganong, 2008.
2.4.2 Cara Pengukuran Denyut Nadi
Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada pergelangan tangan arteri radialis. Dengan menggunakan 2 jari yaitu telunjuk dan jari tengah, atau 3 jari,
telunjuk, jari tengah dan jari manis jika mengalami kesulitan menggunakan 2 jari. Temukan titik nadi, yaitu nadi radialis dipergelangan tangan di sisi ibu jari.
Setelah menemukan denyut nadi, tekan perlahan kemudian hitunglah denyutan selama minimum 30 detik, tetapi idealnya adalah 1 menit. Secara umum denyut
nadi orang dewasa yaitu antara 60 sampai 100 denyut per menit Ganong, 2008.
Universitas Sumatera Utara