4.6 Gejala Heat Strain
Menurut OSHS gejala heat strain yang dapat di observasi ada 7 gejala yaitu keram otot, napas, denyut nadi, kelemahan, kulit, keringat dan tingkat
kesadaran. Berdasarkan penelitian dan observasi di pabrik tahu pekerja yang mengalami keram otot ada 13 orang 52, gangguan pernapasan 15 orang
60, denyut nadi 21 orang 84, merasa lemah 11 orang 44, gangguan kulit 16 orang 64, keringat 16 orang 64, kesadaran 6 orang 24. Maka
hasil distribusi frekuensi gejala heat strain dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.5 Gejala Heat Strain pada Pekerja Pabrik Tahu Sumedang
Kecamatan Medan Polonia Tahun 2015 No
Gejala N
Ya Tidak
1. Keram Otot
13 52
12 48
2. Pernapasan
15 60
10 40
3. Nadi
21 84
4 16
4. Kelemahan 12
48 13
52 5.
Kulit 17
68 8
32 6.
Keringat 16
64 9
36 7.
Tingkat Kesadaran 6
24 19
76 Berdasarkan tabel 4.3 gejala yang paling banyak dialami pekerja pabrik
adalah perubahan denyut nadi sebanyak 21 orang 84 dan yang paling sedikit adalah gejala tingkat kesadaran yaitu sebanyak 6 orang 24.
Gejala heat strain menurut OSHS ada 3 tingkatan yaitu gejala awal, ringan dan berat. Berikut ini hasil distribusi frekuensi pekerja pabrik tahu berdasarkan
tingkatan gejala yang dialami pekerja :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Tingkatan Gejala Keram Otot pada Pekerja Pabrik Tahu
Sumedang Kecamatan Medan Polonia Tahun 2015
No Tingkatan Gejala
N Persen
1. Tidak ada gejala 10
48 2. Gejala awal
3 12
3. Ringan 10
40 4. Berat
Total 25
100
Pekerja yang mengalami gejala keram otot ringan ada 10 orang 40 dan mengalami gejala awal ada 3 orang 12. Dari 10 orang pekerja yang mengalami
gejala keram otot ringan adalah pekerja bekerja di bagian pembuatan tahu dengan kegiatan yang dilakukan adalah memasukkan kedelai ke mesin penggilingan,
memasukkan kedelai yang sudah digiling ketempat perebusan, menyaring air kedelai, mencetak tahu dan memotong tahu. Selama proses kerja ini pekerja selalu
berdiri dan banyak melakukan aktifitas gerak. Sedangkan 3 pekerja kategori gejala awal adalah pekerja yang bekerja di proses penggorengan dengan aktifitas kerja
menggoreng tahu dapat membuat lengan terasa pegal.
Tabel 4.7 Tingkatan Gejala Kram Otot pada Pekerja Pabrik Tahu
Sumedang Menurut Bagian Pekerjaan di Kecamatan Medan Polonia Tahun 2015
Gejala Heat Strain
Penggorengan Pembuatan Tahu
N N
Tidak ada gejala 5
62,5 7
41,2 Gejala Awal
1 12,5
2 11,8
Ringan 2
25 8
47,1 Berat
Total 8
100 17
100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pekerja bagian penggorengan ada 1 orang mengalami gejala awal 12,5, dan gejala ringan ada 2 orang 25.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan bagian pembuatan tahu pekerja yang mengalami gejala awal ada 2 orang 11,8, dan gejala ringan ada 8 orang 47,1. Dapat disimpulkan bahwa
pekerja paling banyak mengalami kram otot adalah bagian pembuatan tahu yaitu 8 orang 47,1 dengan gejala ringan.
Tabel 4.8 Tingkatan Gejala Pernapasan pada Pekerja Pabrik Tahu
Sumedang Kecamatan Medan Polonia Tahun 2015 No
Tingkatan Gejala N
Persen 1. Tidak ada gejala
10 40
2. Gejala awal 7
28 3. Ringan
8 32
4. Berat Total
25 100
Pekerja yang mengalami gejala pernapasan ringan ada 8 orang 32 dan mengalami gejala awal ada 7 orang 28. Dari 8 orang pekerja yang mengalami
gejala pernapasan ringan dan 7 orang dengan gejala awal adalah pekerja bekerja di bagian pembuatan tahu dengan kegiatan yang dilakukan adalah memasukkan
kedelai ke mesin penggilingan, memasukkan kedelai yang sudah digiling ketempat perebusan, menyaring air kedelai, mencetak tahu dan memotong tahu.
Selama proses kerja ini pekerja selalu berdiri dan banyak melakukan aktifitas gerak.
Tabel 4.9 Tingkatan Gejala Pernapasan pada Pekerja Pabrik Tahu
Sumedang Menurut Bagian Pekerjaan di Kecamatan Medan Polonia Tahun 2015
Gejala Heat Strain
Penggorengan Pembuatan Tahu
N N
Tidak ada gejala 5
62,5 5
29,4 Gejala Awal
2 25
5 29,4
Ringan 1
12,5 7
41,2 Berat
Total 8
100 17
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pekerja bagian penggorengan ada 2 orang mengalami gejala awal 25, dan gejala ringan ada 1 orang 12,5.
Sedangkan bagian pembuatan tahu pekerja yang mengalami gejala awal ada 5 orang 29,4, dan gejala ringan ada 7 orang 41,2. Dapat disimpulkan bahwa
pekerja paling banyak mengalami gejala pernapasan adalah bagian pembuatan tahu yaitu 7 orang 41,2 dengan gejala ringan.
Tabel 4.10 Tingkatan Gejala Perubahan Nadi pada Pekerja Pabrik Tahu
Sumedang Kecamatan Medan Polonia Tahun 2015 No
Tingkatan Gejala N
Persen 1. Tidak ada gejala
4 16
2. Gejala awal 21
84 3. Ringan
4. Berat Total
25 100
Pekerja yang mengalami gejala awal perubahan nadi ada 21 orang 84 dan pekerja yang tidak ada gejala sebanyak 4 orang 16. Dari 21 orang pekerja
yang mengalami gejala awal perubahan nadi adalah pekerja bekerja di bagian pembuatan tahu dan penggorengan tahu, kegiatan yang dilakukan adalah
memasukkan kedelai ke mesin penggilingan, memasukkan kedelai yang sudah digiling ketempat perebusan, menyaring air kedelai, mencetak tahu dan
memotong tahu. Selama proses kerja ini pekerja selalu berdiri dan banyak melakukan aktifitas gerak.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Tingkatan Gejala Perubahan Nadi pada Pekerja Pabrik Tahu
Sumedang Menurut Bagian Pekerjaan di Kecamatan Medan Polonia Tahun 2015
Gejala Heat Strain
Penggorengan Pembuatan Tahu
N N
Tidak ada gejala 4
50 Gejala Awal
4 50
17 100
Ringan Berat
Total 8
100 17
100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pekerja bagian penggorengan ada 4 orang mengalami gejala awal 50. Sedangkan bagian pembuatan tahu
pekerja yang mengalami gejala awal ada 17 orang 100. Dapat disimpulkan bahwa pekerja yang paling banyak mengalami perubahan nadi adalah pekerja
bagian pembuatan tahu yaitu 17 orang 100 dengan gejala awal. Tabel 4.12
Tingkatan Gejala Kelemahan pada Pekerja Pabrik Tahu Sumedang Kecamatan Medan Polonia Tahun 2015
No Tingkatan Gejala
N Persen
1. Tidak ada gejala 13
52 2. Gejala awal
7 28
3. Ringan 5
20 4. Berat
Total 25
100
Pekerja yang mengalami gejala ringan merasa lemah ada 5 orang 20 dan gejala awal ada 7 orang 28. Dari 5 orang pekerja yang mengalami gejala
ringan merasa lemah dan gejala awal adalah pekerja bekerja di bagian pembuatan tahu. Kegiatan yang dilakukan adalah memasukkan kedelai ke mesin
penggilingan, memasukkan kedelai yang sudah digiling ketempat perebusan, menyaring air kedelai, mencetak tahu dan memotong tahu. Selama proses kerja ini
pekerja selalu berdiri dan banyak melakukan aktifitas gerak.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Tingkatan Gejala Kelemahan pada Pekerja Pabrik Tahu
Sumedang Menurut Bagian Pekerjaan di Kecamatan Medan Polonia Tahun 2015
Gejala Heat Strain
Penggorengan Pembuatan Tahu
N N
Tidak ada gejala 6
75 7
41,2 Gejala Awal
1 12,5
6 35,3
Ringan 1
12,5 4
23,5 Berat
Total 8
100 17
100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pekerja bagian penggorengan ada 1 orang mengalami gejala awal 12,5, dan gejala ringan ada 1 orang
12,5. Sedangkan bagian pembuatan tahu pekerja yang mengalami gejala awal ada 6 orang 35,3, dan gejala ringan ada 4 orang 23,5. Dapat disimpulkan
bahwa pekerja bagian pembuatan tahu lebih banyak mengalami kelemahan yaitu 6 orang 35,3 dengan gejala awal.
Tabel 4.14
Tingkatan Gejala Kondisi Kulit pada Pekerja Pabrik Tahu Sumedang Kecamatan Medan Polonia Tahun 2015
No Tingkatan Gejala
N Persen
1. Tidak ada gejala 8
32 2. Gejala awal
17 68
3. Ringan 4. Berat
Total 25
100
Pekerja yang mengalami gejala awal kondisi kulit ada 17 orang 68. Dari 17 orang pekerja yang mengalami gejala awal pada kulit adalah pekerja
bekerja di bagian pembuatan tahu. Kegiatan yang dilakukan adalah memasukkan kedelai ke mesin penggilingan, memasukkan kedelai yang sudah digiling
ketempat perebusan, menyaring air kedelai, mencetak tahu dan memotong tahu. Selama proses kerja pekerja terpapar panas dari uap panas yang dihasilkan dari
Universitas Sumatera Utara
ketel uap yang digunakan untuk merebus, pekerja selalu berdiri dan banyak melakukan aktifitas gerak.
Tabel 4.15 Tingkatan Gejala Kondisi Kulit pada Pekerja Pabrik Tahu
Sumedang Menurut Bagian Pekerjaan di Kecamatan Medan Polonia Tahun 2015
Gejala Heat Strain
Penggorengan Pembuatan Tahu
N N
Tidak ada gejala 4
50 4
23,5 Gejala Awal
4 50
13 76,5
Ringan Berat
Total 8
100 17
100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pekerja bagian penggorengan ada 4 orang mengalami gejala awal 50. Sedangkan bagian pembuatan tahu
pekerja yang mengalami gejala awal ada 13 orang 76,5. Dapat disimpulkan bahwa pekerja bagian pembuatan tahu lebih banyak mengalami gejala kulit yaitu
13 orang 76,5 dengan gejala awal. Tabel 4.16
Tingkatan Gejala Keringat pada Pekerja Pabrik Tahu Sumedang Kecamatan Medan Polonia Tahun 2015
No Tingkatan Gejala
N Persen
1. Tidak ada gejala 9
36 2. Gejala awal
16 64
3. Ringan 4. Berat
Total 25
100
Pekerja yang mengalami gejala awal keringat ada 16 orang 64. Dari 16 orang pekerja yang mengalami gejala awal keringat adalah pekerja bekerja di
bagian pembuatan tahu. Kegiatan yang dilakukan adalah memasukkan kedelai ke mesin penggilingan, memasukkan kedelai yang sudah digiling ketempat
perebusan, menyaring air kedelai, mencetak tahu dan memotong tahu. Selama
Universitas Sumatera Utara
proses kerja pekerja terpapar panas dari uap panas yang dihasilkan dari ketel uap yang digunakan untuk merebus, pekerja selalu berdiri dan banyak melakukan
aktifitas gerak.
Tabel 4.17 Tingkatan Gejala Keringat pada Pekerja Pabrik Tahu
Sumedang Menurut Bagian Pekerjaan di Kecamatan Medan Polonia Tahun 2015
Gejala Heat Strain
Penggorengan Pembuatan Tahu
N N
Tidak ada gejala 4
50 5
29,4 Gejala Awal
4 50
12 70,6
Ringan Berat
Total 8
100 17
100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pekerja bagian penggorengan ada 4 orang mengalami gejala awal 50. Sedangkan bagian pembuatan tahu
pekerja yang mengalami gejala awal ada 12 orang 70,6. Dapat disimpulkan bahwa pekerja bagian pembuatan tahu paling banyak mengalami gejala keringat
yaitu 12 orang 70,6 dengan gejala awal. Tabel 4.18
Tingkatan Gejala Kesadaran pada Pekerja Pabrik Tahu Sumedang Kecamatan Medan Polonia Tahun 2015
No Tingkatan Gejala
N Persen
1. Tidak ada gejala 19
76 2. Gejala awal
6 24
3. Ringan 4. Berat
Total 25
100
Pekerja yang mengalami gejala awal tingkat kesadaran pada pekerja ada 6 orang 24. Dari 6 orang pekerja yang mengalami gejala awal untuk tingkat
kesadaran adalah pekerja bekerja di bagian pembuatan tahu. Kegiatan yang dilakukan adalah memasukkan kedelai ke mesin penggilingan, memasukkan
Universitas Sumatera Utara
kedelai yang sudah digiling ketempat perebusan, menyaring air kedelai, mencetak tahu dan memotong tahu. Selama proses kerja pekerja terpapar panas dari uap
panas yang dihasilkan dari ketel uap yang digunakan untuk merebus, pekerja selalu berdiri dan banyak melakukan aktifitas gerak.
Tabel 4.19 Tingkatan Gejala Kesadaran pada Pekerja Pabrik Tahu
Sumedang Menurut Bagian Pekerjaan Kecamatan Medan Polonia Tahun 2015
Gejala Heat Strain
Penggorengan Pembuatan Tahu
N N
Tidak ada gejala 7
87,5 12
70,6 Gejala Awal
1 12,5
5 29,4
Ringan Berat
Total 8
100 17
100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pekerja bagian penggorengan ada 1 orang mengalami gejala awal 12,5. Sedangkan bagian pembuatan tahu
pekerja yang mengalami gejala awal ada 5 orang 29,4. Dapat disimpulkan bahwa pekerja bagian pembuatan tahu paling banyak mengalami gejala kesadaran
yaitu 5 orang 29,4 dengan gejala awal.
Universitas Sumatera Utara
46
BAB V PEMBAHASAN