b. Memahami comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi aplication Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya. d. Analisis analysis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. e. Sintesis synthesis
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f. Evaluasi evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
2.7.2 Sikap
Sikap menurut Thurston dalam Winarsunu 2008 adalah taraf positif dan negatif dari efek terhadap suatu obyek yang menyatakan bahwa sikap merupakan
konstruk hipotetik yang tidak dapat diukur secara langsung, oleh karenanya harus disimpulkan dari respon-respon pengukuran yang dapat diamati. Respon sikap
dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu : kognitif, afektif, dan konatif. Respon
Universitas Sumatera Utara
kognitif adalah respon yang menggambarkan persepsi dan informasi tentang obyek sikap. Respon afektif adalah respon yang menggambarkan penilaian dan
perasaan terhadap obyek sikap. Sedangkan respon konatif merupakan kecenderungan perilaku, intensi, komitmen, dan tindakan yang berhubungan
dengan obyek sikap. Dengan demikian yang dimaksud dengan sikap terhadap keselamatan kerja adalah taraf kognitif, afektif, dan konatif seseorang pekerja
terhadap keselamatan kerja. Frank E. Bird, Jr., Direktur ekskutif dari International Loss Control
Indtitute mendata ada 6 konflik kebutuhan yang dapat menentukan sikap seseorang terhadap keselamatan kerja, yaitu konflik antara kebutuhan-kebutuhan
berikut : 1. Safety Versus Saving Time. Jika cara-cara yang selamat membutuhkan lebih
banyak waktu daripada cara yang tidak aman, seseorang akan memilih cara yang tidak aman, untuk menghemat waktu. Kebutuhan untuk menghemat waktu
menyebabkan tindakan-tindakan yang tidak selamat. 2. Safety Versus Saving Effort. Jika cara-cara yang selamat membutuhkan lebih
banyak pekerjaan dari pada cara yang tidak aman, seseorang akan memilih cara yang tidak aman, untuk menghemat tenaga atau usaha. Seseorang akan memilih
cara yang aman atau selamat yang melibatkan banyak pekerjaan hanya jika resiko yang ada pada cara yang mudah lebih besar dari pada yang aman, atau mereka
menghendaki tidak ada masalah dengan pimpinannya.
Universitas Sumatera Utara
3. Safety Versus Comfort. Jika cara-cara yang aman kurang nyaman dibandingkan dengan cara-cara yang tidak aman, seseorang akan memilih cara-cara yang tidak
aman, untuk menghindari ketidaknyamanan. 4. Safety Versus Getting Attention. Jika cara yang tidak aman menarik lebih
banyak perhatian dari pada cara yang aman, seseorang akan memilih cara yang tidak aman.
5. Safety Versus Independence. Jika cara-cara yang tidak aman memberikan lebih banyak kebebasan untuk dilakukan dan dibolehkan oleh atasan dari pada cara-cara
yang aman, maka seseorang akan memilih cara yang tidak aman, untuk memanfaatkan kebebasan tersebut.
6. Safety Versus Group Acceptance. Jika cara-cara yang tidak aman lebih diterima atau direstui oleh kelompok dari pada cara yang aman, seseorang akan memilih
cara-cara yang tidak aman, untuk memperoleh atau memelihara penerimaan kelompok.
Sikap menurut penelitian Efrianis 2007 merupakan pendapat atau pandangan seseorang tentang suatu objek yang mendahului tindakannya. Sikap
tidak mungkin terbentuk sebelum mendapatkan informasi atau melihat dan juga mengalami sendiri suatu objek. Sikap dapat diuraikan sebagai suatu bentuk respon
evaluatif, yakni suatu respon yang sudah dalam suatu pertimbangan oleh individu yang bersangkutan.
Sikap mempunyai karakteristik, yaitu : 1. Selalu ada objek
2. Biasanya bersifat evaluatif
Universitas Sumatera Utara
3. Relatif mantap 4. Dapat diubah
2.7.3 Kondisi APD