Hubungan Sikap dengan Penggunaan APD

penelitian ini, membahas pengetahuan pekerja pandai besi dalam penggunaan alat pelindung diri APD.

5.2 Hubungan Sikap dengan Penggunaan APD

Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek Notoatmojo, 2012. Berdasarkan Tabel 4.11 diperoleh bahwa dari 14 responden yang mempunyai sikap baik sebanyak 10 orang 71,4 menggunakan APD dan sebanyak 4 orang 28,6 tidak menggunakan APD dan dari 6 responden yang mempunyai sikap cukup sebanyak 2 orang 33,3 menggunakan APD sedangkan sisanya yaitu sebanyak 4 orang 66,7 tidak menggunakan APD. Dengan menggunakan uji exact fisher karena terdapat 20 nilai expected kurang dari 5 diperoleh nilai p=0,161 p0,05, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap responden dengan penggunaan APD. Hal ini sejalan dengan penelitian Febryanti 2014 bahwa tidak ada hubungan sikap dengan penggunaan APD dengan nilai p=0,058 p0,05. Sebagian pekerja yang mempunyai sikap baik namun masih tidak menggunakan APD. Pekerja yang mempunyai sikap baik namun tidak menerapkan penggunaan APD dan tidak terjadi hal buruk menimpa baik dalam hal kesehatan maupun keselamatan maka pekerja tersebut tidak termotivasi untuk menggunakan APD sehingga sikap baik yang ada dalam dirinya tidak diterapkan dalam tindakan nyata. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Theresia 2015 diketahui bahwa responden yang memiliki sikap negatif terhadap pemakaian alat pelindung diri dalam penanganan sampah medis berjumlah 4 Universitas Sumatera Utara orang 36,4 dan responden yang memiliki sikap positif terhadap pemakaian alat pelindung diri dalam penanganan sampah medis berjumlah 7 orang 63,6. Sikap penggunaan APD yang kurang baik kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor lain seperti tingkat pengetahuan apabila pekerja tidak mengetahui tentang APD dapat berpengaruh terhadap perubahan sikap, kenyamanan juga menjadi sangat penting dalam membangun keinginan penggunaan APD pada karyawan. kenyamanan saat menggunakan APD, penggunaan APD yang tidak mengganggu aktivitas saat bekerja, ketersediaan APD, peraturan yang dilaksanakan oleh perusahaan dan yang pastinya peraturan tersebut diketahui oleh pekerja, dan pengawasan yang ketat oleh pihak manajemen perusahaan memungkinkan perubahan sikap negative karyawan menuju pada sikap yang positif mengenai penggunaan APD. Sebaliknya, hal ini tidak selaras dengan hasil penelitian Netty 2015 bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan penggunaan APD dengan nilai p=0,014 p 0,05. Semakin naik sikap responden maka kemungkinan besar akan semakin baik dalam menggunakan APD dalam bekerja. Sikap juga di pengaruhi oleh nilai-nilai yang menjadi pegangan setiap orang dalam bermasyarakat. Notoatmodjo 2007 menyatakan bahwa sikap ditentukan oleh beberapa faktor salah satunya adalah pengetahuan. Sikap negatif yang ditampilakan oleh karyawan bukan hanya dipengaruhi oleh pengetahuan karyawan, tetapi juga faktor lain. Kebiasaan menganggap remeh dan merasa bahwa pemakaian APD tidak begitu penting tidak begitu penting justru memberikan efek buruk bagi keselamatan kerja karyawan. Pembentukan sikap Universitas Sumatera Utara dapat dilakukan secara berlahan dan dapat memberikan hasil saat dilakukan dengan disiplin. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengubah sikap para karyawan yaitu dengan meningkatkan pengetahuan mereka mengenai penggunaan APD sehingga mereka dapat memahami pentingnya penggunaan APD. Program- program yang dapat dilakukan yaitu soaialisasi mengenai keselamatan kerja, publikasi data kecelakaan kerja . untuk terwujudnya sikap menjadi suatu tindakan nyata maka diperlukan faktor pendorong antara lain fasilitas yaitu berupa tersedianya APD yang cukup dan memberikan motivasi yang mendukung

5.3 Hubungan Kondisi APD dengan Penggunaan APD

Dokumen yang terkait

Pengukuran Kadar Debu Dan Gangguan Saluran Pernafasan Pekerja Bengkel Pandai Besi Di Desa Sitampurung Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2006

8 52 94

Gambaran Faktor-Faktor Perilaku Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja di Departemen Metalforming PT. Dirgantara Indonesia (Persero) Tahun 2014

1 12 100

PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL PANDAI BESI TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT DESA SITAMPURUNG KEC. SIBORONGBORONG KAB. TAPANULI UTARA.

10 48 24

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Pandai Besi di Desa Sitampurung, Kecamatan Siborongborong, Kab. Tapanuli Utara Tahun 2016

0 1 16

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Pandai Besi di Desa Sitampurung, Kecamatan Siborongborong, Kab. Tapanuli Utara Tahun 2016

0 0 2

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Pandai Besi di Desa Sitampurung, Kecamatan Siborongborong, Kab. Tapanuli Utara Tahun 2016

0 1 7

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Pandai Besi di Desa Sitampurung, Kecamatan Siborongborong, Kab. Tapanuli Utara Tahun 2016

2 7 38

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Pandai Besi di Desa Sitampurung, Kecamatan Siborongborong, Kab. Tapanuli Utara Tahun 2016

1 11 3

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Pada Pekerja Pandai Besi di Desa Sitampurung, Kecamatan Siborongborong, Kab. Tapanuli Utara Tahun 2016

0 0 33

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA PENGELASAN INFORMAL

0 3 11