BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kesehatan Kerja Dan Keselamatan Kerja
Menurut Notoadmodjo 2007, perkembangan pesat industri mendorong penggunaan mesin, peralatan kerja dan bahan-bahan kimia dalam proses produksi
semakin meningkat. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat memberikan kemudahan dalam proses produksi, meningkatnya produktivitas
kerja, dan meningkatnya jumlah tenaga kerja. Dengan demikian, banyak pula masalah ketenagakerjaan yang timbul termasuk dalamnya masalah-masalah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3. Seperti, meningkatnya jumlah dan ragam sumber bahaya di tempat kerja, peningkatan jumlah maupun tingkat keseriusan
kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, dan pencemaran lingkungan. Kesehatan kerja merupakan bagian dari kesehatan masyarakat atau
aplikasi kesehatan masyarakat di dalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungannya. Kesehatan kerja bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan
setinggi-tingginya, baik fisik, mental, dan sosial bagi masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungan perusahaan atau organisasi melalui usaha-usaha preventif,
promotifdan kuratif
terhadap gangguan
kesehatan akibat
kerja atau
lingkungannya. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan
peralatan, tempat kerja, lingkungan kerja, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Sekarang ini teknologi sudah lebih maju maka keselamatan kerja menjadi salah
Universitas Sumatera Utara
satu aspek yang sangat penting, mengingat risiko bahayanya dalam penerapan teknologi. Keselamatan kerja merupakan tugas semua orang yang bekerja dan
juga masyarakat pada umumnya Daryanto, 2007. Tujuannya adalah sebagai berikut Daryanto, 2007:
1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam
melaksanakan pekerjaan. 2
Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja. 3.
Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
Manajemen keamanan safety management, langsung atau tidak langsung, menaruh perhatian terhadap peristiwa kecelakaan kerja. Pada saat ini, perhatian
terhadap masalah kecelakaan kerja di perguruan-perguruan tinggi modern telah tumbuh sampai suatu titik yang menunjukkan bahwa kurikulum menejemen perlu
mencakup bidang kecelakaan kerja, ini sebagai salah satu program instruksionalnya. Oleh karena itu, untuk memastikannya, kita memerlukan
definisi mengenai kecelakaan accident tersebut. Para ahli telah menyodorkan sejumlah definisi kecelakaan.
1. Kecelakaan adalah suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan
by chance atau akibat dari penyebab yang tidak diketahui unknown causes yang berkaitan dengan pekerjaan.
2. Kecelakaan adalah peristiwa yang tidak diharapkan dan biasanya
tiba-tiba atau peluang yang terjadi karena ketidakhati-hatian atau
Universitas Sumatera Utara
kelalaian atau penyebab yang tidak dapat dihindari yang berhubungan dengan pekerjaan.
3. Kecelakaan adalah setiap peristiwa yang tidak biasa dan tidak
diharapkan yang mengganggu kemajuan kegiatan yang tetap, biasa dan teratur.
Faktor-faktor apakah yang dapat menimbulkan kecelakaan? Penyebab kecelakaan biasanya dibedakan dalam penyebab teknis, penyebab sistem kerja,
penyebab manusia, penyebab lingkungan, dan penyebab gabungan Sastradipoera, 2002:
1. Penyebab teknis misalnya, kondisi-kondisi kimiawi, fisik, atau
mekanik yang tidak aman. 2.
Penyebab sistem kerja termasuk metode kerja, prosedur kerja, dan koordinasi antara alat-alat dan manusia yang merupakan penyebab
dasar kebanyakan kecelakaan dalam perusahaan. Sistem kerja yang menyebabkan kecelakaan antara lain berkaitan dengan tata letak
yang tidak betul, pembuatan mesin yang tidak aman, kerusakan pabrik dan bahan-bahan, kebersihan yang buruk, penerangan yang
tidak tepat, ventilasi yang tidak sempurna, dan kurangnya pakaian dan perlengkapan pengaman.
3. Penyebab manusia misalnya membuang alat-alat keamanan atau
membuatnya tidak beroperasi, keengganan atau kelalaian mengikuti prosedur kerja yang aman, atau perkelahian yang dalam
banyak hal timbul dari sistem kerja. Kecelakaan kerja biasanya
Universitas Sumatera Utara
diantaranya disebabkan oleh penggunaan peralatan yang tidak aman, sistem transportasi yang berbahaya, menjalankan mesin
tanpa pengetahuan dan dengan kecepatan yang tidak normal, salah pakai alat keamanan, dan merusak alat-alat keselamatan kerja.
4. Penyebab lingkungan misalnya, situasi yang tidak aman,
perubahan cuaca, kebisingan suara, pencahayaan yang tidak cukup, ventilasi yang buruk, pencemaran karena perawatan tempat kerja
yang tidak memadai, sanitasi yang jorok, dan tekanan dan ketegangan yang berhubungan dengan pekerjaan.
5. Penyebab gabungan antara penyebab teknis, penyebab manusia,
dan penyebab lingkungan. Kondisi pekerja sangat menentukan terjadinya kecelakaan kerja. Faktor-
faktoryang menentukan kondisi pekerja yaitu Cahyono, 2004 : 1.
Kondisi mental dan fisik Kondisi tersebut sangat berpengaruh dalam menjalankan proses
produksi karena dengan kondisi mental dan fisik yang buruk dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.
2. Kebiasaan kerja yang baik dan aman
Pada saat melakukan pekerjaan, pekerja harus dapat dituntut untuk bekerja secara disiplin agar tidak lalai,yang dapat mengakibatkan
kecelakaan kerja. 3.
Pemakaian alat-alat pelindung diri
Universitas Sumatera Utara
Kurangnya kesadaran dalam pemakaian alat-alat pelindung diri karena dirasa tidak nyaman oleh pekerja sehingga dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja. Alat pelindung diri yang selanjutnya disebut APD adalah peralatan
keselamatan yang harus digunakan oleh personil apabila berada pada suatu tempat kerja yang berbahaya. Semua tempat yang dipergunakan untuk menyimpan,
memproses, dan pembuangan limbah bahan kimia dapat dikategorikan sebagai tempat kerja yang berbahaya.
APD merupakan peralatan yang harus disediakan oleh pengusaha untuk karyawannya. APD standar untuk bahan kimia berbahaya adalah pelindung
kepala, pelindung mata, pelindung wajah, pelindung tangan, dan pelindung kaki.
2.2 Alat Pelindung Diri APD