Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

70 GGRM 1,036 ,233 0,777 0,582 GJTL 1,073 ,200 0,807 0,532 INDF ,894 ,401 0,735 0,652 INKP ,862 ,447 0,901 0,392 INTP ,982 ,290 0,725 0,669 KIJA 1,009 ,260 1,096 0,181 LSIP ,961 ,314 0,444 0,989 MEDC ,966 ,308 1,085 0,19 SMCB 1,105 ,174 0,848 0,468 SMRA ,800 ,544 0,796 0,551 TINS 1,049 ,221 1,061 0,21 TKIM ,838 ,484 1,116 0,165 Sumber: data sekunder yang sudah diolah, Lampiran 3 Dari tabel 4.5 dan tabel 4.6 tersebut diatas dapat dilihat bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai Z dengan tingkat signifikansi yang lebih besar dari 5 yang berarti bahwa nilai Z semua variabel tidak signifikan pada tingkat signifikansi 5. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan data tidak normal ditolak dan menerima hipotesis bahwa data terdistribusi secara normal.

4.4.1.2 Uji Autokorelasi

Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara faktor pengganggu yang satu dengan lainnya nonautokorelasi. Tes Durbin Watson dapat digunakan untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi dengan ketentuan sebagai berikut: Hipotesis Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 – dl d 4 71 Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Tidak ditolak du d 4 – du Nilai du dan dl dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson yang bergantung banyaknya observasi dan variabel yang menjelaskan. Berikut disajikan hasil uji autokorelasi pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Uji Durbin-Watson Pada Kondisi Bullish Dan Kondisi Bearish Variabel Nilai DW Periode Bullish Periode Bearish AALI 2,217 1,782 ASII 2,291 1,780 BDMN 2,268 1,759 BNGA 2,207 1,777 BRPT 2,275 1,770 BUMI 2,356 1,790 CMNP 2,235 1,782 CTRA 2,241 1,780 ELTY 2,262 1,788 GGRM 2,216 1,788 GJTL 2,328 1,785 INDF 2,296 1,782 INKP 2,247 1,801 INTP 2,209 1,790 KIJA 2,246 1,801 LSIP 2,157 1,751 MEDC 2,246 1,818 SMCB 2,284 1,786 SMRA 2,259 1,838 TINS 2,242 1,835 TKIM 2,270 1,753 Sumber: data sekunder yang sudah diolah, Lampiran 4 72 Berdasarkan tabel 4.7 diatas dapat diketahui bahwa besarnya nilai Durbin- Watson pada setiap persamaan regresi pada penelitian ini berada kisaran DW dengan pernyataan tidak ada autokorelasi. Oleh sebab itu maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada semua persamaan regresi dalam penelitian ini.

4.4.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pendeteksian ada tidaknya heteroskedastisitas dalam pene;itian ini dilakukan dengan menggunakan metode Glejser Test.Berikut disajikan hasil uji autokorelasi pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Uji Glejser Pada Periode Bullish dan Periode Bearish Variabel bullish Sig. Variabel bearish Sig. IHSG 0,517 IHSG 0,253 AALI 0,819 AALI 0,148 ASII 0,782 ASII 0,253 BDMN 0,767 BDMN 0,335 BNGA 0,440 BNGA 0,456 BRPT 0,837 BRPT 0,992 BUMI 0,741 BUMI 0,219 CMNP 0,445 CMNP 0,738 CTRA 0,551 CTRA 0,563 ELTY 0,071 ELTY 0,122 GGRM 0,981 GGRM 0,369 GJTL 0,372 GJTL 0,336 INDF 0,964 INDF 0,342 INKP 0,539 INKP 0,621 INTP 0,553 INTP 0,149 73 KIJA 0,467 KIJA 0,248 LSIP 0,190 LSIP 0,812 MEDC 0,966 MEDC 0,225 SMCB 0,583 SMCB 0,773 SMRA 0,641 SMRA 0,438 TINS 0,547 TINS 0,276 TKIM 0,517 TKIM 0,253 Sumber: data sekunder yang sudah diolah, Lampiran 5 Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Dari uji Glejser untuk setiap persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini seperti yang dapat dilihat bahwa pada tabel 4.8 untuk semua variabel bebas dalam penelitian ini baik periodei bullish dan periode bearish tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat yaitu abolute residual dari masing-masing persamaan regresi. Hal ini dapat terlihat dari tingkat signifikansi dari masing-masing variabel bebas yang diteliti, dimana tingkat signifikansi dari masing-masing variabel bebas tersebut lebih besar dari 5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada heterokedastisitas dalam setiap persamaan regresi yang dipergunakan dalam penelitian ini.

4.4.2 Analisi Beta Saham