33
Persamaan tersebut hanyalah memecah tingkat keuntungan suatu saham menjadi dua bagian, yaitu yang independen dari perubahan pasar dan yang
dipengaruhi oleh pasar. β
i
menunjukkan kepekaan tingkat keuntungan suatu saham terhadap keuntungan indeks pasar. β
i
sebesar 2 berarti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan tingkat keuntungan indeks pasar sebesar 10 maka akan
terjadi kenaikan penurunan R
i
sebesar 20 . Variabel a
i
merupakan komponen return yang tidak tergantung pada perubahan indeks pasar. Variabel a
i
dapat dipecah menjadi nilai yang diekspektasi expected value α
i
dan kesalahan residu residual error e
i
sebagai berikut:
a
i
= α
i
+ e
i
2.2
subtitusikan persamaan di atas ke dalam rumus di 2.1, maka akan didapatkan persamaan model indeks tunggal sebagai berikut:
R
i
= α
i
+ β
i
. R
M
+ e
i
2.3
Dimana: α
i
= nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independen terhadap return pasar,
e
i
= kesalahan residu yang merupakan variabel acak dengan nilai ekspektasinya sama dengan nol atau Ee
i
= 0.
2.7 Kondisi Bullish dan Kondisi Bearish
Bullish adalah suatu kondisi dimana pasar saham sedang mengalami tren naik atau menguat. Kenaikan pasar saham ini dapat dipengaruhi oleh kondisi
ekonomi seperti sektor usaha dan bisnis berkembang, tingkat pendapatan perkapita naik dan pertumbuhan laba perusahan yang meningkat. Bullish juga
34
dapat diartikan sebagai kondisi ketika investor percaya bahwa harga saham akan meningkat dari waktu ke waktu. Bearish adalah suatu kondisi dimana pasar saham
sedang mengalami tren turun atau melemah. Penurunan pasar saham ini dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang melambat bahkan turun dari tahun
sebelumnya, tingkat pengangguran bertambah, defisit neraca perdagangan, laba perusahaan yang tumbuh negatif dan faktor lainnya. Clinebell 1993 memberikan
beberapa alternatif defenisi pasar bullish dan bearish dari beberapa literatur , yaitu:
1. Bull and Bear BB, yaitu bulan dimana harga saham-saham meningkat
dikelompokkan sebagai bullish, sedangkan sebaliknya bulan dimana harga- harga saham turun diartikan sebagai bearish. klasifikasi ini sensitif terhadap
kecenderungan pasar. 2.
Up and Down Markets UD. Bulan-bulan dimana tingkat return pasar menunjukkan nilai negatif dikelompokkan sebagai down markets. Up markets
adalah bulan dimana tingkat return pasar tidak menunjukkan nilai negative nonnegative. pendekatan ini mengabaikan kecenderungan pasar dan
memperlakukan setiap bulan secara independen. 3.
Substantial Up and Down Months SUD. Pendekatan ini menggunakan ukuran standar deviasi return pasar sebagai pembatas antara substansial up movement
dan substansial down movement. Dalam istilah Indonesia BullishUpTrend disebut dengan trend naik, sementara
BearishDowntrend disebut sebagai tren turun.
35
2.8 Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah beberapa penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis dan merupakan acuan atau
pembanding dengan penelitian yang akan dilakukan :
Tabel 2.8 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu
NO Nama Peneliti Judul Penelitian Metode
Hasil Penelitian 1
Reza Ghazarma,
Adlyn Kamaruddin
dan Leonita Putri 2013
Analisis beta pada pasar
bullish dan pasar bearish
Uji F Beta yang dihitung dengan
time varying riskmarket model dengan membedakan
kondisi pasar bullish dan pasar bearish lebih bisa
menjelaskan return saham dibandingkan dengan
constant riskmarket model
2 Uung Kusneri
2002 Beta saham
LO45: suatu perbandingan
pada periode bullish dan
periode bearish untuk saham-
saham yang tercatat di BEJ
Uji beda Terdapat perbedaan yang
signifikan antara beta saham pada kondisi bullish dan beta
saham pada kondisi bearish
3 Daniel
Ngantu Rahina 2003
Analisis pengaruh
ukuran perusahaan dan
beta terhadap return saham
LQ45 pada pasar bullish
dan bearish di BEJ periode
1997-1999 Regresi
cross- sectional
Terdapat pengaruh signifikan negatif dari ukuran
perusahaan dan signifikan positif dari risiko sistematik
beta terhadap return saham dalam kondisi pasar bullish.
Tetapi dalam kondisi pasar bearish, ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan positip dan risiko sistematik
beta berpengaruh signifikan negatif terhadap return
saham
4 Parvez
Ahmed dan Larry J.
Lockwood Changes in
factor betas and risk premiums
over varying Regresi
dan uji beda
Faktor beta baik untuk inflasi tak terduga dan premi risiko
gagal bayar berbeda secara signifikan antara periode
36
1998 market
conditions ekspansi dan kontraksi.
Selama pasar bullish, untuk produksi industri dan
perubahan inflasi yang diharapkan adalah signifikan,
sedangkan selama pasar bearish, tak satu pun dari
faktor premi risiko yang signifikan. Sebaliknya, untuk
periode bisnis ekspansi dan kontraksi, hanya faktor premi
risiko yang dikaitkan dengan perubahan inflasi yang
diharapkan yang signifikan.
5 Eduardus
Tandelilin 2001
Beta Pada Pasar Bullish dan
Bearish: Studi Empiris di
Bursa Efek Jakarta
Constant risk
market dan time
varying risk
market Hasil penelitian
memperlihatkan bahwa beta portofolio saham periode
bullish dan bearish lebih mampu menjelaskan return
portofolio secara lebih signifikan dibanding dengan
beta yang dihitung dengan constant risk market
Sumber : Berbagai penelitian yang diolah.
2.9 Kerangka Konseptual