Beta Saham Pada Kondisi Pasar Bearish

81 ekspektasi, demikian pula sebaliknya. Kesembilan saham tersebut adalah BNGA, BRPT, GJTL, INKP, KIJA, LSIP, TINS dan TKIM. Untuk 13 saham-saham lainnya, memiliki konstanta yang bernilai positif yang berarti bahwa pada ke 12 saham tersebut return aktual lebih besar dari return ekspektasi.

4.4.2.2 Beta Saham Pada Kondisi Pasar Bearish

Tabel 4.10 Hasil Analisi Regresi Sederhana Single index model Pada Periode Bearish No Saham Konstanta Beta 1 AALI -0,017 0,1 2 ASII -0,4 0,124 3 BDMN -0,007 0,041 4 BNGA 5,678 -4,95 5 BRPT -0,083 0,171 6 BUMI -0,208 0,436 7 CMNP 0,98 0,018 8 CTRA -0,061 0,193 9 ELTY -0,094 0,231 10 GGRM -0,022 0,079 11 GJTL -0,061 0,146 12 INDF -0,041 0,123 13 INKP -0,062 0,136 14 INTP -0,038 0,106 15 KIJA -0,304 0,166 16 LSIP -0,042 0,152 17 MEDC -0,043 0,074 18 SMCB -0,051 0,133 19 SMRA -0,056 0,173 20 TINS -0,217 0,399 21 TKIM -0,258 0,036 Sumber: data yang diolah, Lampiran 6. Keterangan : signifikan pada tingkat signifikansi 10 signifikan pada tingkat signifikansi 5 signifikan pada tingkat signifikansi 1 82 Berdasarkan analisis regresi indeks model tunggal yang ditampilkan pada tabel 4.9 maka dapat diketahui bahwa pada periode bearish beta dari koefisien regresi return pasar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: R i = α i + β i . R M + e i Berdasarkan hasil analisi regresi pada tabel 4.10, maka persamaan regresi untuk saham AALI sebagai berikut: Ri = -0,017 + 0,1 IHSG Beta dari saham AALI adalah sebesar 0,1 yang memiliki arti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan return pasar sebesar 10 maka akan terjadi kenaikan penurunan return saham sebesar 1. Persamaan regresi untuk saham ASII sebagai berikut: Ri = -0,4 + 0,124 IHSG Beta dari saham ASII adalah sebesar 0,124 yang memiliki arti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan return pasar sebesar 10 maka akan terjadi kenaikan penurunan return saham sebesar 1,24. Persamaan regresi untuk saham BDMN sebagai berikut: Ri = -0,007 + 0,041 IHSG Beta dari saham BDMN adalah sebesar 0,041 yang memiliki arti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan return pasar sebesar 10 maka akan terjadi kenaikan penurunan return saham sebesar 0,41. Persamaan regresi untuk saham BNGA sebagai berikut: Ri = 5,678 - 4,95 IHSG 83 Beta dari saham BNGA adalah sebesar -4,95 yang memiliki arti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan return pasar sebesar 10 maka akan terjadi penurunan return saham sebesar -49,5. Persamaan regresi untuk saham BRPT sebagai berikut: Ri = -0,083 + 0,171 IHSG Beta dari saham BRPT adalah sebesar 0,171 yang memiliki arti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan return pasar sebesar 10 maka akan terjadi kenaikan penurunan return saham sebesar 1,71. Persamaan regresi untuk saham BUMI sebagai berikut: Ri = -0,208 + 0,436 IHSG Beta dari saham BUMI adalah sebesar 0,436 yang memiliki arti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan return pasar sebesar 10 maka akan terjadi kenaikan penurunan return saham sebesar 4,36. Persamaan regresi untuk saham CMNP sebagai berikut: Ri = 0,98 + 0,018 IHSG Beta dari saham CMNP adalah sebesar 0,018 yang memiliki arti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan return pasar sebesar 10 maka akan terjadi kenaikan penurunan return saham sebesar 0,18. Persamaan regresi untuk saham CTRA sebagai berikut: Ri = -0,061 + 0,193 IHSG Beta dari saham CTRA adalah sebesar 0,193 yang memiliki arti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan return pasar sebesar 10 maka akan terjadi kenaikan penurunan return saham sebesar 1,93. 84 Persamaan regresi untuk saham ELTY sebagai berikut: Ri = -0,094 + 0,231 IHSG Beta dari saham ELTY adalah sebesar 0,231 yang memiliki arti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan return pasar sebesar 10 maka akan terjadi kenaikan penurunan return saham sebesar 2,31. Persamaan regresi untuk saham GGRM sebagai berikut: Ri = -0,022 + 0,079 IHSG Beta dari saham GGRM adalah sebesar 0,079 yang memiliki arti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan return pasar sebesar 10 maka akan terjadi kenaikan penurunan return saham sebesar 0,79. Persamaan regresi untuk saham GJTL sebagai berikut: Ri = -0,061 + 0,146 IHSG Beta dari saham GJTL adalah sebesar 0,146 yang memiliki arti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan return pasar sebesar 10 maka akan terjadi kenaikan penurunan return saham sebesar 1,46. Persamaan regresi untuk saham INDF sebagai berikut: Ri = -0,041 + 0,123 IHSG Beta dari saham INDF adalah sebesar 0,123 yang memiliki arti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan return pasar sebesar 10 maka akan terjadi kenaikan penurunan return saham sebesar 1,23. Persamaan regresi untuk saham INKP sebagai berikut: Ri = -0,062 + 0,136 IHSG 85 Beta dari saham INKP adalah sebesar 0,136 yang memiliki arti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan return pasar sebesar 10 maka akan terjadi kenaikan penurunan return saham sebesar 1,36. Persamaan regresi untuk saham INTP sebagai berikut: Ri = -0,038 + 0,106 IHSG Beta dari saham INTP adalah sebesar 0,106 yang memiliki arti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan return pasar sebesar 10 maka akan terjadi kenaikan penurunan return saham sebesar 1,06. Persamaan regresi untuk saham KIJA sebagai berikut: Ri = -0,304 + 0,166 IHSG Beta dari saham KIJA adalah sebesar 0,166 yang memiliki arti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan return pasar sebesar 10 maka akan terjadi kenaikan penurunan return saham sebesar 1,66. Persamaan regresi untuk saham LSIP sebagai berikut: Ri = -0,042 + 0,152 IHSG Beta dari saham LSIP adalah sebesar 0,152 yang memiliki arti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan return pasar sebesar 10 maka akan terjadi kenaikan penurunan return saham sebesar 1,52. Persamaan regresi untuk saham MEDC sebagai berikut: Ri = -0,043 + 0,074 IHSG Beta dari saham MEDC adalah sebesar 0,074 yang memiliki arti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan return pasar sebesar 10 maka akan terjadi kenaikan penurunan return saham sebesar 0,74. 86 Persamaan regresi untuk saham SMCB sebagai berikut: Ri = -0,051 + 0,133 IHSG Beta dari saham SMCB adalah sebesar 0,133 yang memiliki arti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan return pasar sebesar 10 maka akan terjadi kenaikan penurunan return saham sebesar 1,33. Persamaan regresi untuk saham SMCB sebagai berikut: Ri = -0,056 + 0,173 IHSG Beta dari saham SMRA adalah sebesar 0,173 yang memiliki arti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan return pasar sebesar 10 maka akan terjadi kenaikan penurunan return saham sebesar 1,73. Persamaan regresi untuk saham TINS sebagai berikut: Ri = -0,217 + 0,399 IHSG Beta dari saham TINS adalah sebesar 0,399 yang memiliki arti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan return pasar sebesar 10 maka akan terjadi kenaikan penurunan return saham sebesar 3,99. Persamaan regresi untuk saham TKIM sebagai berikut: Ri = -0,258 + 0,036 IHSG Beta dari saham TKIM adalah sebesar 0,036 yang memiliki arti bahwa kalau terjadi kenaikan penurunan return pasar sebesar 10 maka akan terjadi kenaikan penurunan return saham sebesar 0,36. Tabel diatas juga menunjukkan setiap nilai beta saham periode bearish kurang dari 1 yang menggambarkan tingkat resiko saham yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan saham yang mempunyai beta lebih kecil dari satu β1 berarti 87 saham tersebut mempunyai fluktuasi return yang lebih kecil dari pasar secara keseluruhan. Saham dengan beta yang lebih kecil dari satu cenderung bergerak lebih lambat dari pergerakan pasar. Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 6 saham berada pada tingkat signifikansi kepercayaan 5 α = 5. Keenam saham tersebut adalah AALI, BDMN, BNGA, BUMI, MEDC dan TINS. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa beta saham-saham tersebut signifikan pada tingkat signifikansi kepercayaan 5. Saham yang berada pada tingkat signifikansi kepercayaan 1 α = 1 ada 13 saham, antara lain ASII, BRPT, CTRA, ELTY, GGRM, GJTL, INDF, INKP, INTP, KIJA, LSIP, SMCB dan SMRA. Dua saham yang berada pada tingkat signifikansi lebih dari 10 yaitu CMNP dan TKIM. Pada tabel diatas terdapat hanya 2 saham yang memiliki konstanta yang bernilai positif, yang berarti bahwa pada kedua saham tersebut return akrual lebih besar dari return ekspektasi. Sisanya sebanyak 19 saham konstantanya bernilai negatif yang berarti bahwa pada kesembilanbelas saham tersebut pada periode bearish return aktual lebih kecil dari return ekspektasi.

4.4.3 Uji Beda Beta Bullish dan Beta Bearish