Karakteristik Pasien Fisioterapi Rumah Sakit Siti Hajar Medan

90

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Pasien Fisioterapi Rumah Sakit Siti Hajar Medan

Berdasarkan hasil penelitian pada pasien Low Back Pain di Klinik Fisioterapi Rumah Sakit Siti Hajar Medan, maka diperoleh informasi bahwa : 1. Pasien fisioterapi Rumah Sakit Siti Hajar Medan lebih banyak dimanfaatkan oleh pasien JKN, hal ini akan semakin baik sebab sesuai dengan target Indonesia dalam mengembangkan Universal Health Coverage di tahun 2019. Universal Health Coverage merupakan salah satu hal yang ingin dicapai Indonesia di mana seluruh penduduk menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional JKN, penjaminan kesehatan yang memastikan semua orang menerima pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan tanpa harus mengalami financial hardship., Jaminan Kesehatan Nasional mengurangi risiko masyarakat menanggung tarif kesehatan dari kantong sendiri out of pocket dalam jumlah yang sulit diprediksi dan kadang-kadang memerlukan tarif yang sangat besar. Jaminan Kesehatan Nasional memberikan manfaat yang komprehensif dengan premi terjangkau. sosial menerapkan prinsip kendali tarif dan mutu. Itu berarti peserta bisa mendapatkan pelayanan bermutu memadai dengan tarif yang wajar dan terkendali, bukan terserah dokter atau terserah rumah sakit, dan menjamin sustainabilitas kepastian pemtarifan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan dan memiliki portabilitas, sehingga dapat digunakan di seluruh wilayah Indonesia. Universitas Sumatera Utara 2. Pasien Fisioterapi Rumah Sakit Siti Hajar Medan lebih banyak perempuan dari pada laki-laki. Hal ini sesuai dengan pendapat Bimariotejo, 2009 bahwa salah satu faktor risiko Low Back Pain LBP adalah jenis kelamin, di mana jenis kelamin perempuan akan lebih banyak yang terkena kasus Low Back Pain LBP dari pada laki-laki. Penelitian Yanra, 2013 tentang gambaran penderita nyeri punggung bawah Low Back Pain di Poliklinik Bedah RSUD Raden Mattaher Jambi yang menunjukkan sebagian besar responden nyeri punggung bawah berjenis kelamin perempuan. Hasil penelitian ini juga sama dengan penelitian Altinel, Levent, et al 2007 di Turki didapatkan bahwa prevalensi nyeri punggung bawah pada perempuan adalah 63,2 dan pada laki-laki sebesar 33,8. Hal ini dikarenakan pada wanita terjadi menstruasi dan proses menopause yang menyebabkan kepadatan tulang berkurang akibat penurunan hormon esterogen. 3. Asal rujukan pasien terbanyak adalah dari Rumah Sakit Siti Hajar Medan. Yang dimaksud dengan asal rujukan terbanyak dari Rumah Sakit Siti Hajar Medan adalah diagnosis pertama kali terkena kasus Low Back Pain diketahuididiagnosis dari dokter saraf Rumah Sakit Siti Hajar Medan kemudian pasien akan dirujuk ke Klinik Fisioterapi Siti Hajar, sedangkan asal rujukan dari rumah sakit lain berarti pasien mendapat diagnosis dari dokter saraf di rumah sakit asal rujukannya, dan dirujuk ke Rumah Sakit Siti Hajar hanya untuk mendapatkan pelayanan fisioterapi saja. Universitas Sumatera Utara Untuk berobat dengan BPJS Kesehatan peserta harus mengikuti prosedur rujukan berjenjang, artinya kalau tidak bisa ditangani di puskesmas, klinik, dokter keluarga atau di fasilitas kesehatan tingkat pertama maka pasien dapat dirujuk ke rumah sakit. Sistem Rujukan sudah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan PMK. Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan dimana terdapat pelimpahan tanggung jawab secara timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal. Artinya dari unit yang berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara horizontal. Sistem rujukan mengatur alur dari mana dan harus ke mana seseorang yang mempunyai masalah kesehatan tertentu untuk memeriksakan masalah kesehatannya. Sistem Rujukan diselenggarakan dengan tujuan memberikan Pelayanan Kesehatan secara bermutu, sehingga tujuan pelayanan tercapai tanpa harus menggunakan tarif yang mahal, tetapi efektif sekaligus efisien. 4. Diagnosis Low Back Pain adalah diagnosis terbanyak yang dialami pasien di Klinik Fisioterapi Rumah Sakit Siti Hajar Medan. Diagnosis terbanyak ini menyebabkan pasien dengan kasus Low Back Pain yang memanfaatkan pelayanan fisioterapi paling banyak. Tujuan utama terapi adalah mengurangi nyeri dan membantu pasien melanjutkan aktivitas sehari- harinya, di Klinik Fisioterapi Rumah Sakit Siti Hajar Medan tidak ada memberikan obat-obat untuk pasien fisioterapi, pelayanan yang diberikan Universitas Sumatera Utara adalah menggunakan alat ataupun pasif modalitas. Pemakaian peralatan ini dikatakan pasif karena dalam pelaksanaanya pasien tidak terlibat. Jenis yang sering dipakai untuk pemanasan adalah hot pack dan ultrasound. Stimulasi listrik dapat juga digunakan untuk mengurangi nyeri. Tipe khusus adalah penggunaan TENS transcutaneous electric nerve stimulation dan arus sedang. Dalam kasus ini TENS berguna untuk mengontrol nyeri, khususnya nyeri yang sudah lama kronik.

5.2 Tarif Rumah Sakit dan Tarif Klaim Kasus Low Back Pain di Rumah Sakit Siti Hajar Medan

Dokumen yang terkait

Gambaran Prosedur Pelaksanaan Rekam Medis di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2001

0 66 118

Penetapan Pendapatan dan Beban pada Rumah Sakit Umum Siti Hajar Medan

0 27 67

ANALISIS PERBEDAAN PEMBIAYAAN BERBASIS TARIF INA-CBG’s DENGAN TARIF RIIL RUMAH SAKIT PADA PASIEN PESERTA JKN KASUS DIABETES MELLITUS TIPE II RAWAT INAP KELAS III DI RUMAH SAKIT KALISAT JEMBER PERIODE JANUARI – JUNI 2015

8 45 96

ANALISIS PERBEDAAN PEMBIAYAAN BERBASIS TARIF INA-CBG’s DENGAN TARIF RIIL RUMAH SAKIT PADA PASIEN PESERTA JKN KASUS DIABETES MELLITUS TIPE II RAWAT INAP KELAS III DI RUMAH SAKIT KALISAT JEMBER PERIODE JANUARI – JUNI 2015

2 29 96

ANALISIS PERHITUNGAN UNIT COST PELAYANAN HEMODIALISIS TERHADAP PENETAPAN TARIF INA-CBG’S DAN TARIF RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA KABUPATEN BANGKA

14 96 373

ANALISIS PERBEDAAN TARIF KLAIM INDONESIAN CASE BASE Analisis Perbedaan Tarif Klaim Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs)Berdasarkan Kelengkapan diagnosis Dan Prosedur Medis Pasien rawat Bersama Trisemester I Di RSUD KOta Yogyakarta Tahun 2015.

0 5 19

SKRIPSI Analisis Perbedaan Tarif Klaim Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs)Berdasarkan Kelengkapan diagnosis Dan Prosedur Medis Pasien rawat Bersama Trisemester I Di RSUD KOta Yogyakarta Tahun 2015.

0 5 19

PENDAHULUAN Analisis Perbedaan Tarif Klaim Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs)Berdasarkan Kelengkapan diagnosis Dan Prosedur Medis Pasien rawat Bersama Trisemester I Di RSUD KOta Yogyakarta Tahun 2015.

0 4 6

Cost Recovery Rate Tarif Rumah Sakit dan Tarif INA-CBG’s Berdasarkan Clinical Pathway pada Penyakit Arteri Koroner di RS Pemerintah A di Palembang Tahun 2015

1 2 10

Analisis Upaya Rumah Sakit dalam Menutupi Kekurangan Biaya Klaim Indonesia Case Base Group (INA-CBGs) Yang Dihitung den- gan Metode Activities Base Costing pada Rumah Sakit Swasta Kelas C di Kota Medan Tahun 2017

0 2 8