Manfaat Asuransi Kesehatan Sejarah Asuransi Kesehatan di Indonesia

Dari ilustrasi diatas dapat dilihat ada dua elemen utama terselenggaranya asuransi yaitu ada pembayaran premiiuran dan manfaat pelayanan. Kedua elemen yang mengikat peserta dan asuradur. Peserta membayar premi kepada badan asuransi yang bekerja sama dengan penyedia pelayanan kesehatan, dengan premi yang dibayarkan tersebut maka peserta mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai dengan kontrak kesepakatan, perusahaan asuransi berperan sebagai perantara. Pada hakikatnya dalam asuransi, secara umum, para pihak memiliki hak dan kewajiban sebagaimana layaknya sebuah kontrak.

2.2.2 Manfaat Asuransi Kesehatan

Prinsip asuransi sesungguhnya sangat sederhana, yaitu sejumlah besar orang sepakat menanggung risiko perorangan menjadi risiko bersama, agar kerugian menjadi lebih ringan. Manfaat asuransi adalah mengeliminasi beban finansial yang dihadapi peserta ketika jatuh sakit untuk membeli pelayanan kesehatan. Keadaan sakit merupakan sesuatu yang tidak pasti uncertainty, tidak teratur dan mungkin jarang terjadi. Tetapi bila peristiwa tersebut benar-benar terjadi, implikasi tarif pengobatan dapat demikian besar dan membebani ekonomi rumah tangga. Kejadian sakit yang mengakibatkan bencana ekonomi bagi pasien atau catastrophic illnes Murti, 1999. Manfaat Asuransi Kesehatan menurut Murti 1999, adalah : 1. Membebaskan dari kesulitan membayar dana tunai 2. Tarif kesehatan dapat dikendalikan 3. Mutu pelayanan dapat dijaga 4. Tersedianya data kesehatan Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Sejarah Asuransi Kesehatan di Indonesia

Pemerintah Indonesia sudah mulai memperkenalkan asuransi sejak tahun

1947, dua tahun setelah Indonesia merdeka. Asuransi Kesehatan berkembang

dimulai dengan asuransi sosial dalam bidang kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pada waktu itu pemerintah mewajibkan semua perusahaan untuk mengasuransikan karyawannya terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja, namun situasi keamaan negeri pasca kemerdekaan yang belum stabi, maka upaya tersebut belum memungkinkan untuk terlaksana dengan baik. Upaya pengembangan asuransi kesehatan yang lebih sistematis mulai diwujudkan di tahun 1968 dengan tujuan sebagai jaminan pemeliharaan kesehatan yang ditujukan untuk pegawai negeri termasuk pensiunannya, ABRI, beserta dengan seluruh anggota keluargannya dan lebih dikenal dengan nama Asuransi Kesehatan Nasional. Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik , pada tahun 1984 pemerintah mengeluarkan sebuah peraturan yang berisi penerima layanan kesehatan adalah PNS, ABRI, dan pejabat negara dengan seluruh anggota keluarganya Program asuransi kesehatan awalnya dikelola oleh suatu badan di Departemen Kesehatan yang dikenal dengan Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan BPDPK, karena masalah birokrasi dan manajemen yang kurang baik sehingga kurang memuaskan para pemangku kepentingan, maka asuransi kesehatan dikelola oleh Perusahaan Umum Perum yang dikenal dengan Perum Husada Bakti PHB. Universitas Sumatera Utara Sebagai salah satu asuransi kesehatan di Indonesia, pada tahun 1992 status perusahaan umum atau perum dikonversi menjadi Perusahaan Perseroan atau PT Persero yang disingkat dengan PT Askes Persero, dengan beberapa pertimbangan seperti dengan status persero askes memiliki keleluasaan lebih banyak dalam mengelola asset dan memperluas kepesertaan kepada sektor swasta, fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan serta adanya kontribusi pemerintah yang bernegosiasi bahwa persero harus melakukan kepentingan pelayanan kepada peserta asuransi dan membuat manajemen menjadi lebih mandiri. Pada awalnya asuransi kesehatan mewajibkan iuran sebesar 5 dari upah, selanjutnya iuran diturunkan menjadi 2 yang harus dibayar oleh pegawai negeri, sementara pemerintah sebagai majikan tidak membayar iuran. Di tahun 2004, pemerintah mulai membayar 5 dari gaji yang secara bertahap dinaikkan menjadi 2 untuk memulai SJSN, sehingga total iuran asuransi kesehatan bagi pegawai negeri menjadi 4 sampai tahun 2013. Tahun 2005, menteri kesehatan menunjuk PT. Askes persero sebagai penyelenggara sebuah program jaminan kesehatan yang dikhususkan bagi masyarakat yang tidak mampu. Askes bertugas untuk mengelola sistem keanggotaan serta pelayanan dasar kesehatan beserta rujukannya. Askes berusaha memfokuskan badan usaha mereka untuk membantu pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang tidak mampu sehingga seluruh lapisan masyarakat bisa merasakan pelayanan yang sama. Tahun 2008, Askes berubah nama menjadi Jamkesmas yang berarti Jaminan Kesehatan Masyarakat. Jamkesmas memiliki beberapa prinsip dalam Universitas Sumatera Utara menjalankan sistemnya seperti pelayanan kesehatan dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, prinsip yang dijalankan mengacu pada asuransi kesehatan sosial, serta diselenggarakan di seluruh Indonesia secara serentak dengan asas gotong royong sehingga dapat terjadi subsidi silang. Pengelolaanya pun dilakukan secara transparan dan hati-hati. PT ASKES Persero dan PT JAMSOSTEK Persero yang sekarang telah bertransformasi menjadi BPJS merupakan salah satu asuransi kesehatan terbaik di Indonesia yang dikelola oleh negara yang beralih dari badan usaha milik negara menjadi badan hukum publik. BPJS Kesehatan mulai 1 Januari 2014 dan BPJS Ketenagakerjaan mulai 1 Juli 2015. Seluruh peserta jaminan kesehatan yang berasal dari ASKES, JAMKESMAS, JAMSOSTEK, akan berganti nama menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional JKN. 2.3 Jaminan Kesehatan Nasional JKN 2.3.1 Pengertian Jaminan Kesehatan Nasional JKN

Dokumen yang terkait

Gambaran Prosedur Pelaksanaan Rekam Medis di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2001

0 66 118

Penetapan Pendapatan dan Beban pada Rumah Sakit Umum Siti Hajar Medan

0 27 67

ANALISIS PERBEDAAN PEMBIAYAAN BERBASIS TARIF INA-CBG’s DENGAN TARIF RIIL RUMAH SAKIT PADA PASIEN PESERTA JKN KASUS DIABETES MELLITUS TIPE II RAWAT INAP KELAS III DI RUMAH SAKIT KALISAT JEMBER PERIODE JANUARI – JUNI 2015

8 45 96

ANALISIS PERBEDAAN PEMBIAYAAN BERBASIS TARIF INA-CBG’s DENGAN TARIF RIIL RUMAH SAKIT PADA PASIEN PESERTA JKN KASUS DIABETES MELLITUS TIPE II RAWAT INAP KELAS III DI RUMAH SAKIT KALISAT JEMBER PERIODE JANUARI – JUNI 2015

2 29 96

ANALISIS PERHITUNGAN UNIT COST PELAYANAN HEMODIALISIS TERHADAP PENETAPAN TARIF INA-CBG’S DAN TARIF RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA KABUPATEN BANGKA

14 96 373

ANALISIS PERBEDAAN TARIF KLAIM INDONESIAN CASE BASE Analisis Perbedaan Tarif Klaim Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs)Berdasarkan Kelengkapan diagnosis Dan Prosedur Medis Pasien rawat Bersama Trisemester I Di RSUD KOta Yogyakarta Tahun 2015.

0 5 19

SKRIPSI Analisis Perbedaan Tarif Klaim Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs)Berdasarkan Kelengkapan diagnosis Dan Prosedur Medis Pasien rawat Bersama Trisemester I Di RSUD KOta Yogyakarta Tahun 2015.

0 5 19

PENDAHULUAN Analisis Perbedaan Tarif Klaim Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs)Berdasarkan Kelengkapan diagnosis Dan Prosedur Medis Pasien rawat Bersama Trisemester I Di RSUD KOta Yogyakarta Tahun 2015.

0 4 6

Cost Recovery Rate Tarif Rumah Sakit dan Tarif INA-CBG’s Berdasarkan Clinical Pathway pada Penyakit Arteri Koroner di RS Pemerintah A di Palembang Tahun 2015

1 2 10

Analisis Upaya Rumah Sakit dalam Menutupi Kekurangan Biaya Klaim Indonesia Case Base Group (INA-CBGs) Yang Dihitung den- gan Metode Activities Base Costing pada Rumah Sakit Swasta Kelas C di Kota Medan Tahun 2017

0 2 8