sampai dengan 24 Desember 2016 maka risiko keuangan Klinik Fisioterapi Rumah Sakit Siti Hajar Medan adalah sebagi berikut :
Tabel 4.11 Perbandingan tarif Yang Ditetapkan Rumah Sakit Dengan Tarif Klaim INA-
CBG’s Klinik Fisioterapi Rumah Sakit Siti Hajar
Medan Tarif Riil Rumah
Sakit Rp Tarif Klaim
INA- CBG’s
SelisihPerbedaan Keterangan Rupiah
203.435.000 201.842.900
1.591.100 Merugi
Jika melihat data pada tabel 4.12 maka tarif riil rumah sakit jika dibandingkan dengan tarif klaim INA-
CBG‟s untuk klinik fisioterapi Rumah Sakit Siti Hajar Medan lebih rendah atau merugikan rumah sakit sebesar Rp 1.591.100
terhitung dari 26 Oktober sampai dengan 24 Desember 2016.
4.4 Karakteristik Informan Penelitian
Informan penelitian terdiri dari petugas verifikator INA- CBG‟s, Terapis,
dan Mahasiswa Program Studi D3 dan S1 Fisioterapi STIKES Rumah Sakit Siti Hajar Medan.
Tabel 4.12 Karakteristik Informan Penelitian
No Nama
Pekerjaan Jabatan
Jenis Kelamin
Pendidikan Terakhir
Umur Tahun
1 Devi
Verifikator INA-
CBG‟s Rumah
Sakit Siti Hajar Perempuan S-1
Keperawatan 2
2 Dila
Mahasiswa Praktik D3
Perempuan Mahasiswa D3
Fisioterapi 20
3
Khaira Ulfah Mahasiswa Praktik
S1 Perempuan Mahasiswa
S1 Fisioterapi 22
4 Mia
PegawaiTerapis Perempuan S-1
Fisioterapi 23
Universitas Sumatera Utara
4.5 Hasil Wawancara Penelitian di Rumah Sakit Siti Hajar Medan 4.5.1 Hasil Wawancara Kepada Petugas Verifikator INA-
CBG’s Rumah Sakit Siti Hajar Medan.
Tabel 4.13 Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan Klinik Fisioterapi di Rumah Sakit Siti Hajar Medan
Informan Pernyataan
Informan 1 Di sinikan pelayanan paling sibuk itu fisioterapi dek, hampir
75 pelayanan itu adanya di sana, terus poli paru juga sibuk, kita taunya dari klaim-klaim yang kita ajukan, mereka
yaa kayak biasalah, daftar melalui BPJS dulu kalo pasien BPJS, kalo syaratnya cocok baru lanjut ke pelayanan, nanti
baru dikasih pelayanan sesuai yang dibutuhkan mereka, nanti ntah dikasih alat, sinar, atau apalah. Fisioterapi di sini
bisa sampai 30-35 orang sehari.
Dari pernyatan informan di atas dapat diketahui bahwa pelayanan terbanyak yang diberikan di Rumah Sakit Siti Hajar ada pada poli fisioterapi, di
mana untuk kunjungan pasiennya dalam sehari bisa sampai 30-35 orang.
Tabel 4.14 Pernyataan Informan tentang Kesesuaian Tarif Klaim Yang Diterima Rumah Sakit Dengan Yang Diajukan.
Informan Pernyataan
Informan I
Yaaa, belum tentulah. Kadang-kadang mereka bayar sesuai dengan yang kita ajukan, kadang malah lebih rendah lagi dari
yang diajukan. Tapi juga pernah lebih tinggi dari yang kami ajukan dek. Dari yang lebih tinggi inilah kami dapat keuntungan
untuk kasus ini.
Dari pernyatan informan di atas dapat diketahui bahwa klaim yang
diajukan oleh Rumah Sakit Siti Hajar Medan kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS tidak selalu sesuai dengan yang diterima. Dan keuntungan
akan diperoleh rumah sakit jika klaim yang diterima lebih tinggi dari pada yang diajukan rumah sakit. Klaim yang lebih tinggi yang menguntungkan rumah sakit
Universitas Sumatera Utara
adalah ketika tarif klaim INA- CBG‟s yang diterima tetap sesuai ketentuan padahal
untuk pelayanan tidak sepenuhnya diberikan.
Tabel 4.15 Pernyataan Informan tentang Asal Pendapatan Rumah Sakit Jika Klaim Yang Diterima Lebih Rendah.
Informan Pernyataan
Informan I
Kan penyakit orang yang berobat nggak Cuma di fisioterapi aja, banyak di poli-poli lain, kadang kan penyakit lain itu klaim
kasusnya lebih tinggi dari yang diajukan, dari situlah kami mendapat untung, istilahnya subsidi silang lah. Mungkin dari
LBP tadi kami rugi, tapi ada lagi kan kasus A,B,C,D yang mungkin kami dapat untung.
Dari pernyatan informan di atas dapat diketahui bahwa rumah sakit tidak merugi dengan adanya pelayanan fisioterapi meskipun tarif riil rumah sakit lebih
rendah dari tarif klaim Indonesia Case Base Groups INA- CBG’s, sebab masih
ada kasuspenyakit lain yang lebih tinggi tarif riilnya dari tarif klaim INA- CBG’s,
sehingga bisa menutupi kekurangan tarif pada pelayanan fisioterapi.
Tabel 4.16 Pernyataan Informan tentang Faktor Pembeda Tarif Riil Dengan Tarif INA-
CBG’s. Informan
Pernyataan
Informan I Namanya juga orang berobat beda-beda ya dek, otomatis juga
beda penyakitnya, penyakitnya aja yg bisa kita paketkan kalo orangnya kan tidak. Jadi kayak ada tambahan obat, ada
komplikasi penyakit, usia juga mungkinlah, atau ketepatan koding juga, kayak Low Back Pain ini mirip-mirip sama
penyakit saraf pinggang kejepit itu juga mempengaruhilah. Apalagi komplikasi tadi misalnya dia sakit X eh rupanya dia ada
sakit DM juga, kan dari sini udah beda. Hmmm tergantung kepada kasus tunggal atau tidaklah, atau ini juga kadang kan
pasien low back pain ini datang tinggal dia mau peyananan fisioterapi saja, dia mau exercise gitu aja. Tapi aja juga pasien
yang setiap mau berobat ke poli ft dia tetap mau jumpa dengan dokter jadikan berbeda nanti bayaran dan klaimnya.
Universitas Sumatera Utara
Dari pernyatan informan di atas dapat diketahui bahwa pembeda tarif riil dengan tarif INA-
CBG’ terdiri dari tingkat keparahan penyakit, obat, komplikasi, ketepatan koding, berjumpa dokter atau tidak. Hal ini sesuai dengan penelitian
Wijayanti dan Sugiarsi 2012 tentang analisis perbedaan tarif riil dengan tarif paket INA-
CBG‟s pada pembayaran klaim jamkesmas pasien rawat inap di RSUD Kabupaten Sukoharjo yang menyimpulkan bahwa faktor yang menimbulkan
perbedaan tarif riil dengan tarif klaim Jamkesmas paket INA- CBG‟s antara lain :
Perbedaan lama dirawat, keberadaan software, ketepatan pengkodean diagnosis, dan clinical pathway.
Tabel 4.17 Pernyataan Informan tentang Tarif Berobat ke Klinik Fisioterapi Berjumpa Dokter Atau Tidak.
Informan Pernyataan
Informan I Kan tadi kalo dia ke pelayanan exercise saja dia bakal diajukan
klaimnya ke BPJS Rp 114.000, kalo dia pasien umum nanti kami buat Rp 115.000, tapi kalo dia mau jumpa dokter juga
sekalian pelayanan tarifnya Rp 192.000, dari sinilah diambil tarif untuk dokter juga dek.
Dari pernyatan informan di atas dapat diketahui bahwa terjadi perbedaan tarif pelayanan fisioterapi ketika berjumpa dokter atau tidak. Untuk pasien yang
berjumpa dengan dokter rumah sakit menetapkan tarif Rp 192.000, sedangkan jika tidak berjumpa dokter rumah sakit menetapkan tarif riil Rp 115.000 dan akan
mendapat klaim Indonesia Case Base Groups INA- CBG’s Rp 114.100.
Perbedaan pasien berjumpa dokter atau tidak di antaranya sebagian pasien telah didiagnosis terkena penyakit fisioterapi di fasilitas kesehatan lain dan ke
Klinik Fisioterapi Siti Hajar hanya untuk pelayanan fisioterapi saja, sedangkan
Universitas Sumatera Utara
untuk pasien yang ingin berjumpa dokter biasanya adalah pasien baru yang dirujuk ke Klinik Fisioterapi Rumah SakitSiti Hajar.
Tabel 4.18 Pernyataan Informan tentang Alasan Tetap Memberikan Pelayanan Fisoterapi di Rumah Sakit Siti Hajar Medan Padahal
Dari Segi Tarif Merugi
Informan Pernyataan
Informan I Ooh fisioterapi saja kan? Tadikan udah kakak bilang kalo tarif
dari rumah sakit kami biasanya Rp 115.000, nah diakan dek Rp 15.000 itu kami buat untuk administrasi, sedangkan Rp 100.000
itulah untuk pelayanan dia di klinik
fisioterapi, kalo dari angka memang kami terlihat merugi itu, tapi dari tarif
administrasi itu kami bisa dapat untung, kan kalo administrasi sebenarnya nggak seberapa.
Dari pernyatan informan di atas dapat diketahui bahwa rumah sakit tetap akan mendapat untung dari pelayanan fisioterapi, karena dari tarif yang Rp
115.000, rumah sakit menetapkan tarif administrasi sebesar Rp 15.000 karena administrasi tidak terlalu banyak membutuhkan tarif, maka tarif administrasi ini
termasuk kepada pendapatan rumah sakit. Hal ini sesuai dengan pendapat direktur RSUP Sanglah Denpasar Ayu Sri
Saraswati Tahun yang mengatakan bahwa dalam memberikan pelayanan kepada pasien peserta BPJS, rumah sakit tidak akan pernah merugi jika terus berpedoman
dan tidak melanggar Clinical Pathway yang telah disusun, karena dalam Clinical
Pathway sudah tersusun tindakan-tindakan yang perlu dilakukan berikut tarifnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.19 Pernyataan Informan tentang Risiko Rumah Sakit Selama Memberikan Pelayanan Fisioterapi.
Informan Pernyataan
Informan I Kayak yang kakak bilang tadi dek, memang iya merugi, tapi kan
kami masih bisa mendapat keuntungan dari yang Rp 15.000 tarif administrasi yang kami buat. Dulu sebelum kami pakai versi
terbaru, ini kan karna udah ada aja kebijakan baru dari pemerintah yang undang-undang 52 tahun 2016 ya kalo ngak
salah, sebelum itu keluar tariff
fisioterapi itu tinggi Rp 192.300 kalo ngak salah yang
diklaim BPJS, sedangkan tarif kami di sini aja Rp 163.000 dulu tinggi, sekarang aja yang
turun, tapi itupun kami di swasta masih lebih tinggi dari di rumah sakit pemerintah.
Dari pernyatan informan di atas dapat diketahui bahwa sebelum keluarnya kebijakan mengenai standar tarif Indonesia Case Base Groups INA-
CBG’s nomor 52 tahun 2016, Rumah Sakit Siti Hajar Medan mendapat keuntungan
melalui pelayanan fisioterapi karena tarif riil rumah sakit saat itu untuk pelayanan fisioterapi adalah Rp 163.000 dan Badan Penyelengggara Jaminan Sosial BPJS
mengklaim Rp 192.000, namun dengan penyesuaian kepada standar tarif terbaru tarif klaim kepada rumah sakit menurut dan tarif riil rumah sakit juga menurun.
Universitas Sumatera Utara
4.5.2 Hasil Wawancara Kepada Mahasiswa Praktik Program Studi D3, S1, dan Terapis Fisioterapi Rumah Sakit Siti Hajar Medan.
Tabel 4.20 Pernyataan Informan tentang Hal Yang Dilakukan Selama Praktik Di Klinik Fisioterapi Siti Hajar.
Informan Pernyataan
Informan 2 Banyaklah Mba, kayak menangani pasien fisioterapi,
termasuk memberikan diagnosa, memeriksa pasien fisioterapi sesuai kondisi, kita juga bisa mengetahui kondisi kasus selama
praktik mba, sama memberikan latihan atau
excersise sama pasien begitulah Mba, namanya kita juga praktekkan.
Hehe Informan 3
Ngasih pelayanan fisioterapilah kak, misalnya nih ada pasien baru, kadang terapisnya yang kasih tes-tes untuk mendignosa,
kita juga ikut di situ, kadang kita yang anamneses, terapisnya liatin cara kita amamnese pasien itu,
trus pasien kita kasih 2 alat massage sama terapi latihan atau mobilisasi kak,
tapi untuk alatnya tergantung diagnose penyakit si pasien, tapi tetap 2 alat yang dikasih kak.
Informan 4 Anamnesis dan Penetalaksanaan Pasien kak. Kan di sini ada
Inframerah, TENS, Traksi, Ultrasound kak.
Dari pernyatan informan di atas dapat diketahui bahwa mahasiswa fisioterapi yang lebih dominan melakukan pelayanan kepada pasien di klinik
fisioterapi meskipun tidak ada dokter, pegawai rekam medis, dan perawat, semua dilakukan oleh mahasiswa D3 dan S1 fisioterapi yang sedang melaksakan praktik
seperti melakukan exercise dengan alat maupun secara manual kepada pasien. Mahasiswa telah dipercaya untuk melakukan anamnesis, menegakkan diagnosis,
mengerjakan pelayanan, dan mencatat rekam medis. Menurut Permenkes No. 55 tahun 2013 tentang Perekam Medis. Perekam
Medis adalah seorang yang telah lulus pendidikan Rekam Medis dan Informasi Kesehatan sesuai ketentuan peraturan perundang undangan. Perekam Medis untuk
dapat melakukan pekerjaannya haruslah memiliki STR Perekam Medis.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan perekam medis yang ada pada Klinik Fisioterapi Rumah Sakit Siti Hajar Medan masih berstatus sebagai mahasiswa STIKES Fisioterapi Rumah
Sakit Siti Hajar Medan.
Tabel 4.21 Pernyataan Informan tentang Memberikan Diagnosis Kepada Pasien
Informan Pernyataan
Informan 2 Iyaa Mba, kita bisa memang memberikan diagnosa, seperti
kita tau diagnosanya, itulah dia dengan melakukan pemeriksaan ft tadi, dengan berkomunikasi kepada pasien,
dari situ kita mengetahui masalah dan keluhan kepada pasien.
Informan 3 Di fisioterapi bukan Cuma menerima rujukan dari dokter yang
udah ada diagnosanya, tapi kita juga bisa mendiagnosa sendiri kak, kalo kami kayak ilmu kedokteran non gelar lah kak. Tapi
untuk pasien yang bpjs itu selalu ada surat rujukan dokternya. Di rumah sakit ada dokternya kak, kalo kita bisa
mendiagnosanya kita nggak perlu lagi ke dokter, tapi kalo masih ragu sama diagnosa kita bisa rujuk pasien ke dokter.
Informan 4 Iya kak, memang sama kayak dokter, kadang kalo dokter ngak
ada kamilah kak. Dokternya kan Cuma ada hari senin aja kak, itupun jam 3.
Dari pernyatan informan di atas dapat diketahui bahwa mahasiswa praktik STIKES Fisioterapi telah diberikan kepercayaan untuk menegakkan diagnosis
kepada pasien baru, jika mereka tidak bisa mendiagnosis sendiri baru mereka akan menanyakan kepada dokter, namun dalam penandatanganan hasl akhir tetap
dilaksanakan oleh ahlinya. Hal ini sesuai dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 80 Tahun 2013 tentang Pekerjaan dan Praktik Fisioterapi,
Fisioterapis adalah setiap orang yang telah lulus pendidikan fisioterapi sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan dan Fisioterapis untuk dapat melakukan pekerjaan dan praktiknya harus memiliki STRF. Dan Fisioterapis Ahli Madya harus bekerja di
bawah pengawasan Fisioterapis Profesi atau Fisioterapis Spesialis.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22 Pernyataan Informan tentang SOP dalam Pelayanan Fisioterapi Di Klinik Fisioterapi Siti Hajar.
Informan Pernyataan
Informan 2 Kalo satu pasien sih paling 10 sampe 15 menit Mba, kayak saya
ada praktek di lahan ini, itukan ada juga rehabilitasi mediknya, ada diagnosis medis, ada juga diagnosisi ftnya, kalo SOP pasti
ada kak, pasti kita mencoba mengikuti aturan SOP juga Mba.
Informan 3
Waktunya sih harus 45 menit setiap pasien, meskipun banyak pasiennya itu ngak kelaman kok kak, kalo di fisioterapi obat
ngak ada dikasih, Cuma excersise sama penanganan ft aja kak, kalo rekam medis juga kami lho yang nyatat kak. Namanya juga
kami lagi di lahan ini kak.
Informan 4
Ngak bisalah kak dipastikan, waktu pasnya juga nggak tentu kak, tergantung kepada pasienlah kak.
Dari pernyatan informan di atas dapat diketahui bahwa Standar Operational Prosedure SOP di Rumah Sakit Siti Hajar belum berjalan sesuai
dengan yang semestinya, salah satunya disebabkan oleh banyaknya pasien yang berkunjung ke pelayanan fisioterapi sehingga jika dilakukan sesuai dengan SOP
seperti panggunaan waktu maka proses pelayanan di klinik Fisioterapi akan mengalami kekurangan waktu, sebab tidak sesuai dengan jumlah pasien yang
banyak. Hal ini sesuai dengan penelitian Wijayanti dan Sugiarsi 2012 tentang analisis perbedaan tarif riil dengan tarif paket INA-
CBG‟s pada pembayaran klaim jamkesmas pasien rawat inap di RSUD Kabupaten Sukoharjo yang
menyimpulkan bahwa faktor yang menimbulkan perbedaan tarif riil dengan tarif klaim Jamkesmas paket INA-
CBG‟s antara lain : Perbedaan lama dirawat, keberadaan software, ketepatan pengkodean diagnosis, dan clinical pathway
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.23 Pernyataan Informan tentang Menjalankan SOP Pelayanan Fisioterapi.
Informan Pernyataan
Informan 2 Iya kita usahakan menjalani SOP, tapi pasien banyak Mba,
karna memang banyak kita dapati data-data pasien itu dengan kondisi atau kasus juga.
Informan 3 Adalah kak e, kalo nggak ada bahayalah kami, yaa
tergantunglah kak, tapi nggak sampe formal kali kita jalaninya kak
Informan 4 Yaah, diusahakanlah kak dijalankan, dan biasanya selalu
sesuai dengan peraturan kak.
Dari pernyatan informan di atas dapat diketahui bahwa Standar Operational Prosedure SOP belum terlaksana dengan semestinya, namun
pelaksanaan Standar Operational Prosedure SOP tetap diusahakan untuk dijalankan di Klinik Fisioterapi Rumah Sakit Siti Hajar
Tabel 4.24 Pernyataan Informan tentang Tarif Pelayanan di Klinik Fisioterapi.
Informan Pernyataan
Informan 2 Tau kak, Cuma pastinya brapa yaa mba, sekitar Rp 120.000
kayaknya yaa. Informan 3
Rp 120.000 kak, kalo umum tergantunglah kak.
Informan 4
Rp 120.000 kak kalo dia anggota BPJS, tapi kan kalo BPJS dia ngak bayar sih kak, kalo umumlah kak baru bayar Rp
120.000.
Dari pernyatan informan di atas dapat diketahui bahwa tarif pelayanan untuk pasien umum dengan kasus tunggal adalah Rp 120.000.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.25 Pernyataan Informan tentang Perbedaan Tarif Rumah Sakit dengan Tarif Klaim INA-
CBGS’s di Klinik Fisioterapi Rumah Sakit Siti Hajar Medan.
Informan Pernyataan
Informan 2
Gak tau kak, kalo urusan tarif saya juga kurang tau, paling orang BPJS lah kak yang tau.
Informan 3 Rp 120.000 itu aja yang aku tau kak, kalo masalah perbedaan
enggak kak Informan 4
Kurang tau sih kak, mungkin kalopun beda, itu karna ada jemputan, kan kita juga ada menyediakan jemputan untuk pasien
fisioterapi, 1 tripnya Rp 60.000, jadi kalo pulang pergi Rp 120.000 kak, itu untuk pasien umum sama pasien BPJS juga boleh kak,
trus kalo pasien umum kan bisa juga dia pake paket kak, dia ada paket sebulan, jadi yang biasanya berobat Rp 120.000 tiap
berobat, jadi Rp 430.000 sebulan, jadi hemat Rp 50.000 dia kak, itu mungkin perbedaannya.
Dari pernyatan informan di atas dapat diketahui bahwa Rumah Sakit Siti Hajar juga merapkan sistem paket untuk pasien fisioterapi, di mana jika
menggunakan sitem paket pasien akan lebih hemat Rp 50.000 karena tarif pelayanan yang seharusnya Rp 120.000, menjadi Rp 430.000 selama 1 bulan 4
kali pelayanan.
Tabel 4.26 Pernyataan Informan tentang Pelaksanaan Praktik Mahasiswa
STIKES di Klinik Fisioterapi Rumah Sakit Siti Hajar Medan. Informan
Pernyataan
Informan 4
Baguslah kak, kan jadi nambah ilmu sama mereka, kita juga rumah sakit bisa terbantu dengan mereka, apalagi mereka kan
udah kayak bagian dari keluarga besar rumah sakit, jadi enak gitu, mungkin mereka juga merasa kerja kayak di rumah sendiri,
untu mereka sendiri jadi ngak main-main kerjanya.
Universitas Sumatera Utara
Dari pernyatan informan di atas dapat diketahui bahwa terapispegawai Klinik Fisoterapi merespon positif terhadap pelaksanaan parktik mahasiswa
STIKES Fisioterapi Rumah Sakit Siti Hajar Medan, karena pelayanan fisioterapi bisa terbantu dengan praktik dari mahasiswa, selain itu mahasiswa STIKES juga
mampu mengaplikasikan ilmunya secara langsung ke dunia nyata.
Universitas Sumatera Utara
90
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Pasien Fisioterapi Rumah Sakit Siti Hajar Medan
Berdasarkan hasil penelitian pada pasien Low Back Pain di Klinik Fisioterapi Rumah Sakit Siti Hajar Medan, maka diperoleh informasi bahwa :
1. Pasien fisioterapi Rumah Sakit Siti Hajar Medan lebih banyak
dimanfaatkan oleh pasien JKN, hal ini akan semakin baik sebab sesuai dengan target Indonesia dalam mengembangkan Universal Health
Coverage di tahun 2019. Universal Health Coverage merupakan salah satu hal yang ingin dicapai Indonesia di mana seluruh penduduk menjadi
peserta program Jaminan Kesehatan Nasional JKN, penjaminan kesehatan yang memastikan semua orang menerima pelayanan kesehatan
yang mereka butuhkan tanpa harus mengalami financial hardship., Jaminan Kesehatan Nasional
mengurangi risiko
masyarakat menanggung tarif kesehatan dari kantong sendiri out of pocket dalam jumlah
yang sulit diprediksi dan kadang-kadang memerlukan tarif yang sangat besar. Jaminan Kesehatan Nasional memberikan manfaat yang komprehensif dengan
premi terjangkau. sosial menerapkan prinsip kendali tarif dan mutu. Itu berarti peserta bisa mendapatkan pelayanan bermutu memadai dengan tarif yang wajar
dan terkendali, bukan terserah dokter atau terserah rumah sakit, dan menjamin sustainabilitas kepastian pemtarifan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan
dan memiliki portabilitas, sehingga dapat digunakan di seluruh wilayah Indonesia.
Universitas Sumatera Utara