Manfaat Indonesia Case Base Groups INA- CBG’s Sejarah Indonesia Case Base Groups INA- CBG’s di Indonesia

5. Mendorong kerja tim rumah sakit yang berpotensi meningkatkan kualitas layanan dan menurunkan risiko kesalahan medis. Kekurangan sistem pembayaran Indonesia Case Base Groups INA- CBG’s : 1. Penerapannya membutuhkan pembayar pihak ketiga yang cukup dominan 2. Penerapannya membutuhkan sistem informasi kesehatan, seperti rekam medis, teknologi, jaringan computer, dll. 3. Membatasi dokter dari upaya coba-coba produk obat, medis, yang ditawarkan oleh perusahaan farmasi atau alat kesehatan. 4. Menimbulkan goncangan bagi para dokter yang biasa menentukan sendiri besaran jasa medisnya. 5. Membutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh elemen rumah sakit.

2.4.3 Manfaat Indonesia Case Base Groups INA- CBG’s

Casemix memberikan informasi tentang klasifikasi kasus-kasus dengan diagnosa yang sejenis disertai standar-standar pelayanan yang digunakan sehingga memudahkan dalam perhitungan tarif yang tercermin pada casemix unit cost per jenis penyakit. Menurut Thabrany 2014, jika ditinjau dari beberapa aspek, casemix mempunyai manfaat antara lain : 1. Dari aspek perencanaan, casemix dapat menyediakan informasi yang akurat tentang tarif kesehatan yang dibutuhkan per penyakit. 2. Dari aspek pemtarifan, casemix dapat digunakan sebagai dasar persamaan persepsi dan alat ukur untuk penetapan kerjasama dengan Bapel. Universitas Sumatera Utara 3. Dari aspek pemeliharaan, casemix dapat digunakan sebagai alat ukur dari output rumah sakit dan menjadi dasar dari negosiasi tarif dengan pasien ataupun badan penyelenggara 4. Dari mutu pelayanan kesehatan, casemix membantu meningkatkan mutu melalui penyediaan informasi bagi para tenaga medis dan tenaga kesehatan lain tentang jenis perawatan, rata-rata lama hari rawat serta tarif pelayanan kesehatan.

2.4.4 Sejarah Indonesia Case Base Groups INA- CBG’s di Indonesia

Di Indonesia, metode pembayaran prospektif dikenal dengan Casemix case based payment. Sistem casemix pertama kali dikembangkan di Indonesia pada Tahun 2006 dengan nama INA-DRG Indonesia- Diagnosis Related Group. Implementasi pembayaran dengan INA-DRG dimulai pada 1 September 2008 pada 15 rumah sakit vertikal, dan pada 1 Januari 2009 diperluas pada seluruh rumah sakit yang bekerja sama untuk program Jamkesmas. PMK. No 27 Tahun 2014 Pada tanggal 31 September 2010 dilakukan perubahan nomenklatur dari INA-DRG Indonesia Diagnosis Related Group menjadi INA-CBG Indonesia Case Based Group seiring dengan perubahan grouper dari 3M Grouper ke UNU United Nation University Grouper. Dengan demikian, sejak bulan Oktober 2010 sampai Desember 2013, pembayaran kepada Pemberi Pelayanan Kesehatan PPK Lanjutan dalam Jaminan kesehatan masyarakat Jamkesmas menggunakan INA- CBG. Universitas Sumatera Utara Sejak diimplementasikannya sistem casemix di Indonesia telah dihasilkan 4 kali perubahan besaran tarif, yaitu tarif INA-DRG Tahun 2008, tarif INA-CBG Tahun 2013, tarif INA-CBG Tahun 2014, dan tarif INA-CBG Tahun 2016. Tarif INA-CBG mempunyai 1.077 kelompok tarif terdiri dari 789 kode grupkelompok rawat inap dan 288 kode grupkelompok rawat jalan, menggunakan sistem koding dengan ICD-10 untuk diagnosis serta ICD-9-CM untuk prosedurtindakan. Pengelompokan kode diagnosis dan prosedur dilakukan dengan menggunakan grouper UNU UNU Grouper. UNU-Grouper adalah Grouper casemix yang dikembangkan oleh United Nations University UNU. PMK. No. 27 Tahun 2014

2.4.5 Struktur Kode dalam Indonesia Case Base Groups INA- CBG’s

Dokumen yang terkait

Gambaran Prosedur Pelaksanaan Rekam Medis di Rumah Sakit Haji Medan Tahun 2001

0 66 118

Penetapan Pendapatan dan Beban pada Rumah Sakit Umum Siti Hajar Medan

0 27 67

ANALISIS PERBEDAAN PEMBIAYAAN BERBASIS TARIF INA-CBG’s DENGAN TARIF RIIL RUMAH SAKIT PADA PASIEN PESERTA JKN KASUS DIABETES MELLITUS TIPE II RAWAT INAP KELAS III DI RUMAH SAKIT KALISAT JEMBER PERIODE JANUARI – JUNI 2015

8 45 96

ANALISIS PERBEDAAN PEMBIAYAAN BERBASIS TARIF INA-CBG’s DENGAN TARIF RIIL RUMAH SAKIT PADA PASIEN PESERTA JKN KASUS DIABETES MELLITUS TIPE II RAWAT INAP KELAS III DI RUMAH SAKIT KALISAT JEMBER PERIODE JANUARI – JUNI 2015

2 29 96

ANALISIS PERHITUNGAN UNIT COST PELAYANAN HEMODIALISIS TERHADAP PENETAPAN TARIF INA-CBG’S DAN TARIF RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA KABUPATEN BANGKA

14 96 373

ANALISIS PERBEDAAN TARIF KLAIM INDONESIAN CASE BASE Analisis Perbedaan Tarif Klaim Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs)Berdasarkan Kelengkapan diagnosis Dan Prosedur Medis Pasien rawat Bersama Trisemester I Di RSUD KOta Yogyakarta Tahun 2015.

0 5 19

SKRIPSI Analisis Perbedaan Tarif Klaim Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs)Berdasarkan Kelengkapan diagnosis Dan Prosedur Medis Pasien rawat Bersama Trisemester I Di RSUD KOta Yogyakarta Tahun 2015.

0 5 19

PENDAHULUAN Analisis Perbedaan Tarif Klaim Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs)Berdasarkan Kelengkapan diagnosis Dan Prosedur Medis Pasien rawat Bersama Trisemester I Di RSUD KOta Yogyakarta Tahun 2015.

0 4 6

Cost Recovery Rate Tarif Rumah Sakit dan Tarif INA-CBG’s Berdasarkan Clinical Pathway pada Penyakit Arteri Koroner di RS Pemerintah A di Palembang Tahun 2015

1 2 10

Analisis Upaya Rumah Sakit dalam Menutupi Kekurangan Biaya Klaim Indonesia Case Base Group (INA-CBGs) Yang Dihitung den- gan Metode Activities Base Costing pada Rumah Sakit Swasta Kelas C di Kota Medan Tahun 2017

0 2 8