dilakukan seseorang karena adanya kegiatan mental intelektual dalam kognitif seseorang. Dari kondisi lingkungan kreativitas terbentuk, karena dorongan
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan budaya.
d. Ciri-ciri Siswa Kreatif
Biasanya orang yang kreatif selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas, memiliki kegembiraan dan menyukai aktivitas yang kreatif. Dengan
memiliki kemampuan kreatif, siswa tidak hanya menerima informasi dari guru, namun siswa akan berusaha mencari dan memberikan informasi dalam proses
pembelajaran. Siswa yang kreatif selalu mempunyai rasa ingin tahu, ingin mencoba-coba, berpetualang, suka bermain dan intuitif. Kemampuan kreatif
akan akan mendorong siswa merasa memiliki harga diri, kebanggaan dan kehidupan yang lebih sehat.
e. Alat Ukur Kreativitas
Untuk mengetahui tingkat kreativitas siswa dilakukan dengan menggunakan tes kreativitas verbal. Tes ini bcrlandaskan pada struktur intelek
dari Guliford terdiri dari enam sub tes yang semuanya mengukur operasi berpikir divergen, dengan dimensi konten verbal. berpikir. Tentang tes
kreativitas Guliford dalam Munandar, U 1997, menyatakan kreativitas atau berpikir kreatif secara operasional tercermin dari kelancaran, fleksibilitas dan
orisinalitas dalam ke enam sub tes kreativitas verbal ialah : permulaan kata, menyusun kata, membentuk kalimat tiga kata, sifat-sifat yang sama, macam-
macam penggunaan dan apa akibatnya Karena dalam penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara kreativitas dengan prestasi belajar biologi, maka
sebelum penelitian perlu disusun suatu alat ukur yang mengacu pada tes kreativitas dari Guliford. Untuk menyusun alat ukur kreativitas dapat digunakan
angket yang tetap menggunakan indikator-indikator yang mencerminkan tes dari Guliford, misalnya tentang permulaan kata, menyusun kata, membentuk kalimat
tiga kata, sifat-sifat yang sama, macam-macam penggunaan dan apa akibatnya.
f. Pengaruh Kreativitas
Kreativitas memungkinkan penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi, serta dalam semua bidang usaha manusia lainnya.
Torrance dan Yamamoto 1964 dalam Munandar, U 1995 berdasar studinya masing-masing sampai pada kesimpulan yang sama, yaitu : “
kelompok siswa yang kreativitasnya tinggi tidak berbeda dengan prestasi sekolah dari kelompok siswa yang intelegensinya relatif lebih tinggi.
Torrance dalam Munandar, U, 2004:9 mengajukan hipotesis bahwa daya imajinasi, rasa ingin tahu dan orisinalitas dari subyek yang kreativitasnya
tinggi dapat mengimbangi kekurangannya daya ingat dan faktor-faktor lain yang biasanya diukur dalam tes intelegensi tradisional Jadi siswa yang bila
diukur dengan tes intelegensi tradisional ternyata tergolong berintelegensia rendah, tetapi kreativitasnya tinggi maka kekurangannya tersebut akan
diimbangi sehingga siswa tersebut tetap dapat berprestasi tinggi Kreativitas merupakan salah satu kemampuan yang perlu ditumbuhkan
di dalam kelas dan perlu dikembangkan kreativitas dalam semua segi. Untuk menumbuhkan iklim atau suasana kreatif didalam pelajaran biologi yang
memungkinkan siswa untuk membuka dirinya, merasa bebas dan aman untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Guru perlu melakukan pemanasan seperti dilakukan seseorang sebelum berenang. Pemanasan dapat dilakukan
dengan mengajukan pertanyaan terbuka mengajukan suatu masalah biologi yang dapat diambil dari kehidupan di sekitar siswa, yang mendorong ungkapan
pikiran dan perasaan. Dengan demikian pelajaran biologi akan memberikan suatu tantangan, pengalaman baru yang dapat mendorong kreativitas siswa
6. Konsep diri