Diri pelaku Diri penerimaan Penilai

b. Diri pelaku

behavioral self Diri pelaku merupakan persepsi individu tentang tingkah lakunya, yang berisi segala kesadaran mengenai apa yang dilakukan oleh diri. Karena berkaitan erat dengan diri identitas.maka akan menunjukkan adanya keserasian antara diri identitas dengan diri pelakunya, sehingga ia dapat mengenali dan menerima baik diri sebagai identitas maupun diri sebagai pelaku. Bila seorang siswa telah mengenal diri identitas, misalnya ”saya bagian dari kelompok proyek biologi” maka ia akan menunjukkan keserasian dengan diri pelakunya yakni siswa akan bertanggung jawab ikut berusaha menyelesaikan tugas-tugas yang sedang atau akan dikerjakan kelompoknya

c. Diri penerimaan Penilai

judging self Diri penilai berfungsi sebagai pengamat, penentu standar dan evaluator. Kedudukannya adalah sebagai perantara mediator antara diri identitas dan diri pelaku Selanjutnya penilaian ini lebih berperan dalam menentukan tindakan yang akan ditampilkannya. Menurut Sobur 2003:507, tentang penghargaan-diri self-esteem , bagian ini meliputi suatu penilaian, suatu perkiraan mengenai dirinya. Seseorang misalnya : siswa dapat mengetahui dirinya sebagai penilai menentukan seberapa jauh seseorang menerima dirinya. Seseorang yang yang memiliki kepuasan yang rendah akan menimbulkan harga diri self esteem yang rendah pula dan akan mengembangkan ketidakpercayaan yang mendasar pada dirinya. Sebaliknya bagi individu yang memiliki kepuasan diri yang tinggi , kesadaran dirinya lebih realistis, sehingga lebih memungkinkan individu yang bersangkutan untuk melupakan kadaan dirinya dan memfokuskan energi serta perhatiannya ke luar diri dan akhirnya dapat berfungsi lebih konstruktif. Ketiga bagian internal ini mempunyai peranan yang berbeda-beda, namun saling melengkapi dan berinteraksi membentuk suatu diri yang utuh dan menyeluruh.

2. Dimensi Eksternal

Dokumen yang terkait

Penerapan model Problem Based Learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa di SDN Kramatjati 18 Pagi Kelas VI

1 7 115

Perbedaan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi antara Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) pada Konsep Fungi.

4 15 400

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Sikap Ilmiah Siswa Pada Materi Larutan Elektrolit Dan Nonelektrolit

0 5 11

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Metode Demonstrasi dan Diskusi ditinjau dari Konsep Diri Siswa

0 14 223

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH MELALUI METODE PROYEK DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR DAN KREATIVITAS SISWA

2 10 176

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN CONCEPT MAPPING ( PETA KONSEP ) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

0 0 17

EKSPERIMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING, THINK ALOUD PAIRS PROBLEM SOLVING DAN GROUP INVESTIGATION DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KONSEP DIRI DAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP | Awaludin

0 0 13

Peta Konsep Concept Maps dalam Pembelaja

0 0 9

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK Pojec

1 1 6

PEMBELAJARAN FISIKA PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DAN METODE PROYEK DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR ABSTRAK SISWA

0 0 8