sama, tenggang rasa, berlaku jujur dan obyektif dan lainnya, maka pengalaman positip dijumpai siswa. Seperti pendapat Verdeber dalam
Sobur 2003 :521, menyatakan tentang pentingnya pengalaman positip: semakin besar pengalaman positif yang kita peroleh atau kita miliki,
semakin positif konsep diri kita. Sebaliknya, semakin besar pengalaman negatif yang kita peroleh atau yang kita miliki, semakin negatif konsep diri
kita. Metode proyek maupun resitasi dalam pelajaran biologi memberikan kesempatan kepada siswa memperoleh pengalam langsung dalam
mengkonstruk pengetahuannya. Dengan bekerja dalam kelompok kecil siswa akan memupuk tenggang rasa, kerja sama, tanggung jawab, dan rasa
kebersamaan dalam menyelesaikan tugas. Dengan demikian akan tumbuh konsep diri positip.
f. Alat ukur konsep diri
Ada beberapa instrumen yang dipergunakan dalam rangka mengukur konsep diri seseorang, diantaranya adalah : Skala konsep diri
Lipsitt’s dan Harga diri
Self Esteem
, menurut Rosenberg.
1. Skala konsep diri Lipsitt’s 1958 dalam Cohen 1978 . Skala konsep diri Lipsitt’s terdiri dari 22 jenis penjelasan sifat. Setiap
sifat didahului oleh sebuah frasa dan setiap frasa diikuti oleh lima poin skala rating. Skala Lipsitt ini sesuai digunakan untuk anak-anak sekolah umum, dengan
indikator- indikator seperti sebagai berikut : ramah gembira, menyenangkan, berani, jujur, dipercaya, bangga, Penilaian Skala Lipsitt meliputi kategori seperti
berikut: tidak sama sekali, tidak sering, kadang-kadang, sering, sering sekali Penilaian kebalikan untuk tiga sifat negatif : malas, cemburu, malu-malu.
2. Harga diri
Self Esteem
, menurut Rosenberg 1964
Pada nilai diri digunakan untuk siswa di sekolah-sekolah dengan pendidikan yang lebih tinggi. Pengukuran harga diri
Self Esteem,
misalnya tentang: aku merasa aku adalah orang bernilai, paling tidak pada level yang sama
dengan orang lain, aku condong merasa gagal, aku merasa tidak mempunyai banyak hal untuk dibanggakan.
Dalam penelitian ini, akan diukur tingkatan konsep diri siswa yang meliputi sifat-sifat diri siswa seperti ramah gembira, menyenangkan, berani, jujur,
dipercaya, bangga, dan juga tentang harga diri
Self Esteem seperti
skala konsep diri Lipsitt’s dan juga skala harga diri
Self Esteem
, menurut Rosenberg dalam
hal pemilihan indikator-indikator. Kemudian disusun dalam bentuk angket yang dimodifikasi. Peneliti menggunakan alat ukur berupa angket karena variabel yang
tidak dapat diukur secara langsung, tetapi dibentuk melalui dimensi-dimensi yang diamati atau sering disebut konstruk
un-observed.
Hal ini sesuai pendapat Ghazali,. 2006, bahwa pada penelitian di bidang ilmu sosial misalnya, psikologi,
variabel-variabel penelitiannya dirumuskan sebagai sebuah variabel
latent
atau
un-observed
sering juga disebut konstruk yaitu variabel yang tidak dapat diukur secara langsung, tetapi dibentuk melalui dimensi-dimensi yang diamati.”
7. Prestasi Belajar