masalah dipandang oleh beberapa ahli sebagai tipe yang tertinggi dari belajar, karena respons tidak bergantung hanya pada asosiasi masa lalu dan
pengkondisian, tetapi bergantung pada kemampuan manipulasi ide-ide yang abstrak Dengan demikian, siswa dapat menggunakan aspek-aspek dan
perubahan dari belajar terdahulu dengan cara melihat perbedaan-perbedaan yang kecil, dan memproyeksikan diri sendiri ke masa yang akan datang. Di
dalam memecahkan masalah membutuhkan kreasi, dan bukan pengulangan
a. Ciri-ciri Pembelajaran Berbasis Masalah
Banyak variasi pengembangan pembelajaran berbasis masalah, tetapi pada umumnya memiliki kesamaan ciri seperti dijelaskan oleh Krajcik, dan
kawan-kawan dengan
Cognition dan Technology Group at Vanderbilt
, 1990 dalam Arends 1997 : 157 sebagai berikut :
1 Pembelajaran berdasarkan pertanyaan atau masalah.bukan hanya
mengorganisasi prinsip-prinsip atau keterampilan akademik tertentu tetapi mengorganisasi pelajaran di sekitar pertanyaan atau masalah kedua-duanya
secara sosial penting dan secara pribadi bermakna bagi siswa. Mereka memberikan situasi kehidupan yang asli autentik, menghindari jawaban yang
sederhana dan memungkinkan berbagai solusi pemecahan masalah 2
Fokus interdisiplin ilmu berfokus kepada interdisiplin ilmu yang berkaitan: meskipun pembelajaran berbasis masalah berpusat pada mata
pelajaran tertentu tetapi pemecahan masalah dapat ditinjau dari berbagai ilmu pengetahuan, sebagai contoh, masalah polusi di suatu daerah dapat dicari solusi
dari mata pelajaran lain seperti biologi, ekonomi, sosiologi, kepariwisataan, dan pemerintahan.
3 Penyelidikan autentik, pembelajaran berbasis masalah mengharuskan siswa
melakukan pemeriksaan penyelidikan autentik yang mencari pemecahan masalah nyata terhadap masalah. Mereka harus menganalisis dan
mendefinisikan masalah, mengembangkan hipotesis dan membuat prediksi, mengumpulkan dan menganalisa informasi, melakukan percobaan dan menarik
kesimpulan. investigasi memakai metode tergantung pada masalah sedang dipelajari.
4 Produk artefak dan pameran pembelajaran berbasis masalah mengharuskan
siswa membangun produk dalam karya nyata misalnya berwujud karya seni hal itu menggambarkanmenjelaskan atau mempresentasikan pemecahan masalah
mereka. Produk dapat tiruan bisa jadi laporan, contoh fisik misalnya video, atau program komputer.
5 Kerja sama kolaborasi . Pembelajaran berbasis masalah ditandai adanya
kerjasama siswa satu sama lain biasanya berdua-dua atau kelompok kecil. bekerja bersama saling memberi motivasi untuk melakukan tugas gabungan
dan memperbesar kesempatan untuk berbagi keterangan , pengembangan berpikir dan keahlian sosial Arends, 1997 :157-158.
b. Sintaks pembelajaran berbasis masalah