Tenaga Keperawatan Rumah Sakit dan Keperawatan

3.2.2. Jenis Perawatan Rumah sakit

Jenis perawatan bagi penderita atau pasien di rumah sakit dibedakan atas dua bagian besar yaitu: 1. Perawatan Tinggal Yang disebut rawat tinggal adalah pasien yang karena penyakitnya harus tinggal di rumah sakit. Selama proses penyembuhan berlangsung pasien berada dibawah pengawasan tenaga medis atau paramedis. Perawatan tinggal ada macam yang dibedakan berdasarkan fase penyakit dan frekuensi pengawasan terhadap pasien yaitu: a. rawat penyakit biasa umum b. rawat penyakit gawat ICU untuk perawatan tinggal lamanya pelayanan perawatan terhadap tiap pasien dapat dibagi dalam bagian Douglas,1984, yaitu: a. Self Care dengan lama pelayanan 1- 2 jamhari b. Partial Care dengan lama pelayanan 3-4 jamhari c. Total care dengan lama pelayanan 5-6 jamhari 2. Perawatan jalan Yang disebut dengan rawat jalan adalah pasien yang karena penyakitnya tidak harus tinggal dirumah sakit. Selama proses penyembuhan berlangsung pasien berada dibawah pengawasan tenaga medis atau paramedic secara berkala.

3.2.3. Tenaga Keperawatan

Universitas Sumatera Utara Perawat merupakan tenaga kesehatan yang dominan di rumah sakit baik dari segi jumlah maupun keberadaanya dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Menurut hasil Lokakarya Keperawatan Nasional tahun 1983 yang ditulis oleh Sri Praptianingsih 2005 keperawatan adalah Suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, dan masyarakat baik yang sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus hidup manusia. Dalam keperawatan fungsi perawat terdiri dari tiga fungsi independen, interdependen, dan dependen. a. Fungsi independen perawat adalah perawat tidak memerlukan perintah dokter. Tindakan perawat bersifat mandiri dengan berdasarkan ilmu tindakan keperawatan. b. Fungsi interindependen perawat adalah tindakan perawat berdasarkan pada kerjasama dengan tim perawatan atau tim kesehatan. c. Fungsi dependen perawat adalah perawat bertindak membantu dokter dalam memberikan pelayanan medik. Tenaga keperawatan yang berkualitas mempunyai sikap profesional dan dapat menunjang pembangunan kesehatan, hal tersebut memberi dampak langsung pada mutu pelayanan di rumah sakit sehingga pelayanan yang diberikan akan berkualitas dan dapat memberikan kepuasan pada pasien sebagai penerima pelayanan maupun perawat sebagai pemberi pelayanan. Pemberdayaan sumber daya manusia mulai dari proses rekruitmen, seleksi dan penenpatan, pembinaan Universitas Sumatera Utara serta pengembangan karir harus dikelola dengan baik, agar dapat memaksimalkan pendayagunaan tenaga perawat dan memberikan kepuasan kerja bagi perawat. Untuk dapat mewujudkan tercapainya pelayanan yang berkualitas diperlukan adanya tenaga keperawatan yang profesional, memiliki kemampuan intelektual, tehnikal dan interpersonal, bekerja berdasarkan standar praktek, memperhatikan kaidah etik dan moral Hamid, 2000. Pada kenyataannya saat ini tenaga perawat yang ada dilapangan masih belum memenuhi standar. Pelayanan keperawatan yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh faktor balas jasa yang adil dan layak, penempatan yang tepat sesuai dengan keahliannya, berat ringannya pekerjaan dan sifat pekerjaan yang monoton, suasana dan lingkungan pekerjaan, peralatan yang menunjang, serta sikap pimpinan atau supervisor dalam memberikan bimbingan dan pembinaan.

3.2.4. Klasifikasi Shift Kerja