KESIMPULAN PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. KESIMPULAN

Metode penjadwalan tenaga perawat dengana metode Algoritma Monroe dapat digunakan pada penjadwalan tenaga perawat Rumah Sakit Advent Medan. Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa yang telah dibahas pada bab sebelumnya diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Waktu pelayanan rata-rata untuk setiap kegiatan pelayanan, melakukan pergantian tugas selama 3 menit, memberi obat dan injeksi selama 6 menit, mengukur tekanan darah , denyut nadi, pernapasan, suhu tubuh selama 6 menit, memeriksa pasien sarapan selama 6 menit, makan siang selama 6 menit, makan malam selama 6 menit, serta mengelap atau memandikan pasien selama 7 menit. 2. Penjadwalan tenaga perawat yang baik harus memenuhi persyaratan dalam penjadwalan tenaga perawat yakni jumlah minimum tenaga yang diperlukan selalu terpenuhi, hari kerja tidak lebih dari 7 hari berurutan, terdapat waktu senggang atau waktu istirahat yang cukup antara dua shift yang berurutan dan keadilan dalam pemberian libur. Berdasarkan kebutuhan pelayanan diperoleh bahwa jumlah tenaga perawat yang diperlukan untuk bertugas setiap harinya pada ruang rawat inap IRNA I adalah 18 orang tenaga perawat akan bertugas Universitas Sumatera Utara setiap harinya dengan pengalokasian ke setiap shift adalah 8 orang tenaga perawat ditugaskan pada shift pagi, 5 orang tenaga perawat ditugaskan pada shift sore, dan 5 orang tenaga perawat ditugaskan pada shift malam, sedangkan kebutuhan jumlah tenaga perawat pada ruang rawat inap IRNA II adalah 10 orang tenaga perawat akan bertugas setiap harinya dengan dengan pengalokasian ke setiap shift adalah 4 orang tenaga perawat ditugaskan pada shift pagi, 3 orang tenaga perawat ditugaskan pada shift sore, dan 3 orang tenaga perawat ditugaskan pada shift malam. Mewujudkan keadilan dalam pemberian libur dan agar jumlah minimum tenaga perawat yang diperlukan untuk bertugas setiap hari selalu terpenuhi maka jumlah tenaga perawat seluruhnya yang diperlukan pada ruang rawat inap IRNA I dari 26 orang dan kebutuhan jumlah tenaga perawat pada ruang rawat inap IRNA II dari 14 orang. 3. Penjadwalan tenaga perawat yang selama ini diterapkan di Rumah Sakit Advent Medan didasarkan pada pengalaman dan belum menggunakan metode yang relevan sehingga beberapa persyaratan penting yang harus diperhatikan dalam penyusunan jadwal tenaga perawat tidak terpenuhi, diantaranya tidak tercapainya keadilan dalam pemberian hari libur. Metode Algoritma Monroe memberikan hasil penjadwalan yaitu setiap tenaga perawat mendapatkan keadilan dalam pemberian hari libur, yaitu 2 hari libur berurutan setelah 5 hari bekerja. Penyusunan jadwal hari kerja menjadi lebih baik dan lebih mudah karena pihak rumah sakit hanya tinggal menjadwalkan tenaga perawat pada Universitas Sumatera Utara setiap dinas bergilir dihari kerjanya kerjanya dan seterusnya merotasi jadwal hari kerja dan libur seterusnya setiap minggunya.

7.2. SARAN