Penentuan Linearitas Kurva Kalibrasi .1 Kurva Kalibrasi Penentuan Kadar Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim

40 227,60 nm karena pada panjang gelombang tersebut, nilai absorbansi dari prednisolon adalah nol, sedangkan untuk kloramfenikol dan larutan campuran kloramfenikol dan prednisolon memiliki nilai serapan hampir sama yaitu 0,0033 untuk kloramfenikol dan 0,0034 untuk campuran. Berdasarkan Nurhidayati boleh dilakukan bila berdekatan spektrum serapan penentuan panjang gelombang analisis kloramfenikol dan prednisolon dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 68. 4.5 Penentuan Linearitas Kurva Kalibrasi 4.5.1 Kurva Kalibrasi Linearitas kurva kalibrasi menunjukkan hubungan yang linier antara absorbansi dengan konsentrasi. Persamaan regresi kloramfenikol, Y = 0,00019X + 0.00009 dengan korelasi r = 0,9990 dan prednisolon, Y = 0.00003X - 0,00003 dengan korelasi r = 0,9977. Nilai r 0,995 menunjukkan adanya korelasi linier antara X dan Y Moffat, 2005. Kurva kalibrasi kloramfenikol dan prednisolon pada masing-masing panjang gelombang 227,60 nm dan 292,80 nm dapat dilihat pada Gambar 4.16 dan 4.17. Data kalibrasi, persamaan regresi dan koefisien korelasi dapat dilihat pada Lampiran 9 halaman 69-70 dan Lampiran 10 halaman 71-72. Standard Curve Conc. mgl 0.00000 5.00000 10.00000 15.00000 20.00000 22.00000 A b s. 0.00430 0.00300 0.00200 0.00100 0.00000 Universitas Sumatera Utara 41 Standard Curve Conc. mgl 0.00000 5.00000 10.00000 15.00000 18.00000 A b s. 0.00048 0.00040 0.00030 0.00020 0.00010 0.00000 Universitas Sumatera Utara 42

4.6 Penentuan Kadar Kloramfenikol dan Prednisolon dalam Sediaan Krim

Penentuan penetapan kadar kloramfenikol dan prednisolon dalam krim yang beredar di apotik mengandung masing-masing kloramfenikol 20 mg dan prednisolon 2,5 mg. Sedangkan pengukuran kloramfenikol dan prednisolon baku pada sediaan kedua masing-masing kloramfenikol 16 μgmL dan prednisolon 8 μgmL. Agar tercapainya uji perbandingan tersebut maka dilakukan adisi dengan baku pembanding sebanyak 6,0 μgmL dari larutan induk baku. Dibuat larutan uji sehingga di dalamnya terdapat kloramfenikol dan prednisolon kemudian diukur pada panjang gelombang 200 – 400 nm. Selanjutnya spektrum hasil serapan ditransformasikan menjadi spektrum serapan derivat kedua dengan Δλ = 2 nm. Berdasarkan spektrum tersebut dapat ditentukan absorbansi kloramfenikol dan prednisolon pada panjang gelombang analisis yang telah diperoleh sebelumnya, yaitu panjang gelombang 227,60 nm dan 292,80 nm. Contoh perhitungan penetapan kadar kloramfenikol dan prednisolon dapat dilihat pada Lampiran 15 halaman 79-82. Spektrum serapan penetapan kadar kloramfenikol dan prednisolon pada krim X dan krim Y dapat dilihat pada Lampiran 13 halaman 75-76. Data hasil perhitungan kadar kloramfenikol dan prednisolon pada sediaan dengan nama dagang X dan Y setelah dilakukan analisa secara statistik data dan perhitungan pada Lampiran 16 – Lampiran 19 dapat dilihat pada Tabel 4.2. Universitas Sumatera Utara 43 Tabel 4.2 Kadar kloramfenikol dan Prednisolon dalam sediaan krim No Zat Krim X mg Krim Y mg Persyaratan mg 1. Kloramfenikol 19,63-20,09 19,44-20,27 18,0-26,0 2. Prednisolon 2,47-2,58 2,50-2,62 2,25-2,75 Dapat dilihat pada Tabel 4.2 di atas, kadar kloramfenikol dan prednisolon pada kedua sediaan memenuhi persyaratan menurut USP XXX tahun 2007 dan Farmakope Indonesia Edisi V 2014, yaitu mengandung kloramfenikol tidak kurang dari 90,0 dan tidak lebih dari 130,0 dan prednisolon tidak kurang dari 90,0 dan tidak lebih dari 110,0 dari jumlah yang tertera pada etiket. 4.7 Uji Validasi 4.7.1 Uji Akurasi