11 Cairns, 2008, dimana konsentrasi zat dalam sampel dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
Cs Ct
As At =
Keterangan: As = absorbansi baku pembanding At = absorbansi zat dalam sampel
Cs = konsentrasi baku pembanding Ct = konsentrasi zat dalam sampel
Penentuan kadar senyawa organik yang mempunyai struktur kromofor atau mengandung gugus kromofor, serta mengabsorpsi radiasi ultraviolet
penggunaanya cukup luas Satiadarma, dkk., 2004.
2.3. Spektrofotometri Derivatif
Konsep derivatif telah diperkenalkan pertama kali pada tahun 1950, dimana terlihat memberikan banyak keuntungan. Aplikasi utama spektrofotometri
derivatif ultraviolet–visibel adalah untuk identifikasi kualitatif dan analisis senyawa dalam sampel. Metode spektrofotometri derivatif sangat cocok untuk
analisis pita absorpsi yang overlapping atau tumpang tindih Owen, 1995. Spektrum derivatif diperoleh dengan membuat absorban atau transmitan
derivatif orde pertama atau orde lebih tinggi yang terkait dengan panjang gelombang ΔA Δλ sebagai fungsi dari panjang gelombang. Spektrum dapat
menunjukkan kembali detail spektrum yang hilang dalam spektrum absorpsi biasa dan pada pengukuran konsentrasi analit yang bercampur dengan zat yang
mengganggu, analisis dipermudah dan dapat ditentukan lebih akurat pada beberapa bagian dari daerah spectrum. Pengukuran absorban derivatif dapat
Universitas Sumatera Utara
12 dilakukan dengan men-scan monokromator yang terpasang pada panjang
gelombang tetap, tetapi dengan perbedaan panjang gelombang yang sedikit, sehingga berguna jika analit adalah dua komponen yang mengabsorpsi radiasi
pada sisi pita absorpsi dari komponen yang mengganggu Satiadarma, dkk., 2004.
Jika kita berasumsi bahwa spektrum orde-nol memenuhi hukum Beer, maka ada hubungan linear yang sama antara konsentrasi dan amplitudo untuk
semua turunan: Orde nol
Orde pertama
Orde ke-n
Keterangan: λ = panjang gelombang
A = absorbansi ε = absorptivitas
b = tebal kuvet c = konsentrasi sampel
Untuk komponen kuantifikasi tunggal pemilihan gelombang untuk spektrum derivatif ini tidak sederhana seperti untuk spektrum absorbansi karena
ada baik puncak positif dan puncak negatif. Untuk orde derivatif ada puncaknya maksimum atau minimum pada saat yang sama panjang gelombang maksimum
sebagai spektrum absorbansi Owen,1995.
Universitas Sumatera Utara
13 Kurva serapan derivat pertama sampai derivat keempat dapat dilihat pada
Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Kurva serapan derivat pertama sampai derivat keempat
Talsky, 1994. Ada tiga aplikasi spektrofotometri derivatif yang sering digunakan dalam
anlisa kuantitatif antara lain metode zero crossing, metode peak to peak dan metode multivariate spectrophotometric calibration Talsky, 1994.
Panjang gelombang zero crossing adalah panjang gelombang dimana senyawa tersebut mempunyai serapan nol dan menjadi panjang gelombang
analisis untuk zat lain dalam campurannya. Metode zero crossing memisahkan campuran dari spektrum derivatifnya pada saat panjang gelombang komponen
pertama tidak ada sinyal Nurhidayati, 2007. Panjang gelombang serapan maksimum suatu senyawa pada spektrum
normal akan menjadi λ zero crossing pada spektrum derivatif pertama, panjang
gelombang tersebut tidak mempunyai serapan atau dA dλ = 0 Nurhidayati, 2007.
Universitas Sumatera Utara
14 Bila campuran analit memiliki panjang gelombang zero-crossing lebih dari
satu, maka yang dipilih untuk dijadikan panjang gelombang analisis adalah panjang gelombang zero crossing yang serapan pasangannya dan campurannya
persis sama, karena pada panjang gelombang tersebut dapat secara selektif mengukur serapan senyawa pasangannya dan memiliki serapan yang paling besar.
Pada serapan yang paling besar, serapannya lebih stabil sehingga kesalahan analisis dapat diperkecil Nurhidayati, 2007. Kurva sederhana aplikasi zero
crossing dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Kurva sederhana aplikasi zero crossing Talsky, 1994.
Metode spektrofotometri derivatif atau metode kurva turunan adalah salah satu metode spektrofotometri yang dapat digunakan untuk analisis campuran
beberapa zat secara langsung tanpa harus melakukan pemisahan terlebih dahulu meskipun dengan panjang gelombang yang berdekatan Nurhidayati, 2007.
Beberapa keuntungan dari spektrofotometri derivatif antara lain yaitu spektrum derivatif memberikan gambaran struktur yang terinci dari spektrum
serapan dan gambaran ini makin jelas dari spektum derivatif pertama ke derivatif keempat Munson, 1984.
Selain itu dapat dilakukan analisis kuantitatif suatu komponen dalam campuran dengan panjang gelombangnya saling berdekatan. Bila dibandingkan
dengan KCKT, metode spektrofotometri derivatif relatif lebih sederhana, alat dan
Universitas Sumatera Utara
15 biaya operasionalnya lebih murah dan waktu analisisnya lebih cepat Nurhidayati,
2007.
2.4. Validasi Metode Analisis