15 biaya operasionalnya lebih murah dan waktu analisisnya lebih cepat Nurhidayati,
2007.
2.4. Validasi Metode Analisis
Tujuan utama yang harus dicapai dari suatu kegiatan analisis kimia adalah dihasilkannya data hasil uji yang absah valid. Secara sederhana hasil uji yang
absah dapat digambarkan sebagai hasil uji yang mempunyai akurasi accuracy dan presisi precission yang baik. Validasi adalah suatu tindakan penilaian
terhadap parameter tertentu pada prosedur penetapan yang dipakai untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk
penggunaannya Harmita, 2004. Validasi metode analisis dilakukan dengan uji laboratorium, dengan
demikian dapat ditunjukkan bahwa karakteristik kinerjanya telah memenuhi persyaratan untuk diterapkan dalam analisis senyawa atau sediaan yang
bersangkutan. Parameter analisis yang ditentukan pada validasi adalah akurasi, presisi, limit deteksi, limit kuantitasi, kelinieran dan rentang Satiadarma, dkk.,
2004.
2.4.1. Akurasi
Akurasi kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analisis dengan kadar analit sebenarnya. Akurasi dinyatakan sebagai persen
perolehan kembali recovery analit yang ditambahkan dan dapat ditentukan melalui dua cara yaitu metode simulasi spiked placebo recovery dan metode
penambahan bahan baku atau standard addition method Harmita, 2004.
Universitas Sumatera Utara
16 Dalam metode simulasi, sejumlah analit bahan murni senyawa
pembanding kimia ditambahkan kedalam campuran bahan sediaan farmasi plasebo, lalu campuran tersebut dianalisis dan hasilnya dibandingkan dengan
kadar standar yang ditambahkan atau kadar sebenarnya. Jika plasebo tidak memungkinkan untuk disiapkan, maka sejumlah analit yang telah diketahui
konsentrasinya dapat ditambahkan langsung ke dalam sediaan farmasi. Ini dinamakan metode penambahan baku standar Harmita, 2004.
Menurut Harmita 2004 dalam metode adisi penambahan bahan baku, sejumlah sampel yang dianalisis ditambah analit dengan konsentrasi biasanya
98 sampai 102 dari kadar analit yang diperkirakan, dicampur dan dianalisis kembali. Selisih kedua hasil dibandingkan dengan kadar yang sebenarnya. Dalam
kedua metode tersebut, persen perolehan kembali dinyatakan sebagai rasio antara hasil yang diperoleh dengan hasil yang sebenarnya:
Keterangan: C
F
= kadar zat dalam sampel setelah penambahan larutan baku
C
A
= kadar zat dalam sampel sebelum penambahan larutan baku C
A
= kadar larutan baku zat yang ditambahkan
2.4.2. Presisi
Presisi adalah derajat kesesuaian di antara masing-masing hasil uji, jika prosedur analisis ditetapkan berulang kali pada sejumlah cuplikan yang diambil
dari satu sampel homogen. Presisi dinyatakan sebagai deviasi standar atau deviasi standar relatif Satiadarma, dkk., 2004.
Universitas Sumatera Utara
17 Parameter-parameter seperti simpangan baku SB, simpangan baku relatif
Relative Standard Deviation dan derajat kepercayaan haruslah dikalkulasi untuk mendapatkan tingkat presisi tertentu Ermer dan Miller, 2005. Nilai standar
deviasi relatif RSD dinyatakan memenuhi persyaratan jika 2 Gandjar dan Rohman, 2007.
Standar deviasi relatif = 100
× X
SB
2.4.3. Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
Batas deteksi adalah nilai parameter, yaitu konsentrasi analit terendah yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan dibandingkan
dengan blanko Harmita, 2004. Batas deteksi merupakan batas uji yang secara spesifik menyatakan
apakah analit yang dianalisis berada di atas atau di bawah nilai tertentu Gandjar dan Rohman, 2007. Batas deteksi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
Harmita, 2004: LOD =
slope SB
x 3
Menurut Harmita 2004, batas kuantitasi adalah jumlah analit terkecil dalam sampel yang masih dapat diukur dalam kondisi percobaan yang sama dan
memenuhi kriteria cermat dan seksama. LOQ =
slope SB
x 10
Universitas Sumatera Utara
18
2.4.4. Linearitas
Linieritas merupakan kemampuan suatu metoda untuk memperoleh hasil- hasil uji yang secara langsung proporsional dengan konsentrasi analit pada kisaran
yang diberikan. Linieritas suatu metode merupakan ukuran seberapa baik kurva kalibrasi yang menghubungkan antara respon y dengan konsentrasi x. Data
yang diperoleh selanjutnya diproses dengan metode kuadrat terkecil, untuk selanjutnya dapat ditentukan nilai kemiringan slope, intersep, dan koefisien
korelasinya Gandjar dan Rohman, 2007. Kelinieran suatu metode analisis adalah kemampuan untuk menunjukkan
bahwa nilai hasil uji langsung atau setelah diolah secara matematika, proporsional dengan konsentrasi analit dalam sampel dalam batas rentang konsentrasi tertentu
Satiadarma, dkk., 2004.
2.4.5. Rentang
Rentang suatu metode analisis adalah interval antara batas konsentrasi tertinggi dan konsentrasi terendah analit termasuk tingkat yang disebut yang
terbukti dapat ditentukan menggunakan prosedur analisis, dengan presisi, akurasi, dan kelinieran yang memadai. Rentang biasanya dinyatakan dalam satuan yang
sama dengan hasil uji persen, bagian per sejuta Satiadarma, dkk., 2004.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang