Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan: Saran Uraian Bahan .1 Kloramfenikol

45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan:

a. Metode spektrofotometri derivatif dengan zero crossing dapat digunakan untuk menetapkan kadar kloramfenikol dan prednisolon dalam sediaan krim, dimana diperlukan metode tambahan untuk menetapkan kadar prednisolon menggunakan teknik adisi. b. Kadar kloramfenikol dan prednisolon pada krim X dan krim Y memenuhi persyaratan pada USP 30 2007 dan Farmakope Indonesia edisi V 2014. c. Uji validasi yang dilakukan pada krim X menunjukkan bahwa metode spektrofotometri derivatif memenuhi persyaratan validasi.

5.2 Saran

Disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut pada penetapan kadar kloramfenikol dan prednisolon dalam sediaan krim secara spektrofotometri derivatif dengan metode rasio spectra. Universitas Sumatera Utara 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Bahan 2.1.1 Kloramfenikol Menurut Ditjen POM 1995, Rumus struktur : Gambar 2.1 Struktur Kloramfenikol. Nama Kimia : D-treo---2,2-Dikloro-N- [β-hidroksi-α-hidroksimetil-p- nitrofenetil]asetamida Rumus Molekul : C 11 H 12 Cl 2 N 2 O 5 Berat Molekul : 323,13 Pemerian : Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang; putih hingga putih kelabu atau putih kekuningan;larutan praktis netral terhadap lakmus P; stabil dalam larutan netral atau larutan agak asam Kelarutan : Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol, dalam propilenglikol, dalam aseton, dan dalam etil asetat. Kloramfenikol merupakan antibiotik spectrum luas dan sesuai untuk mengobati berbagai macam infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme. Bekerja bakterisid terhadap Streptococcus pneumonia, Neisseria meningitides dan Haemophilus influenza Mekanisme kerjanya berdasarkan perintangan sintesa prolipeptida kuman Tan dan Rahardja, 2007. Universitas Sumatera Utara 6 Kloramfenikol mempunyai efek samping umum berupa gangguan lambung- usus, neuropati optis, radang lidah dan mukosa mulut. Tetapi yang sangat berbahaya adalah depresi sumsum tulang myelodepresi yang dapat berwujud dua bentuk anemia Tan dan Rahardja, 2007.

2.1.2 Prednisolon Menurut Ditjen POM 1995,

Rumus struktur : CH 2 OH H CH 3 CO HO OH CH 3 H H H Gambar 2.2 Struktur Prednisolon Nama Kimia : 11β,17,21-Trihidroksipregna-1,4-diena-3,20-dion[50-24-8] Rumus Molekul : C 21 H 28 O 5 Berat Molekul : 360,45 Pemerian : Serbuk hablur, putih sampai praktis putih; tidak berbau. Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; larut dalam metanol dan dalam dioksan; sukar larut dalam kloroform. Prednisolon adalah glukokortikoid sintetik, ia memiliki lima kali potensi kortison asetat tetapi dalam dosis setara menyebabkan retensi natrium berkurang dan cairan meskipun beresiko lebih terhadap lambung. Glukokortikoid mempunyai efek antiradang, dalam klinik digunakan untuk pengobatan kelainan pada jaringan kolagen, kelainan hematologis leukemia dan pernafasan asma, untuk pengobatan rematik, pengobatan karena alergi tertentu, seperti dermatologis yang berat, penyakit saluran cerna Siswandono dan Soekardjo, 2000. Universitas Sumatera Utara 7 Efek samping dari prenisolon jika penggunaanya dilakukan jangka panjang menyebabkan hipokalemia, tukak lambung, penekanan pertumbuhan, osteoporosis, muka bulat, penekanan sekresi kortikotropin, atropi kulit, memperberat penyakit diabetes melitus, mudah terkena infeksi, glaukoma, hipertensi, gangguan menstruasi, dan perubahan mental atau tingkah laku Siswandono dan Soekardjo, 2000. Saat ini, sangat banyak beredar produk obat yang mengandung kombinasi dua atau lebih bahan aktif. Kombinasi dimaksudkan agar obat dapat lebih efektif mencapai sasaran terapi. Salah satunya adalah kombinasi antara kloramfenikol dan prednisolon, yang digunakan untuk meringankan efek antiradang seperti dermatologis yang berat dan sebagai antibiotik.

2.2. Spektrofotometri