Pada tabel 4.8 menunjukkan kemampuan model dalam menjelaskan pengaruh variabel bebas profitability, leverage, ukuran perusahaan, dan
proporsi dewan komisaris independen terhadap variabel terikat mandatory disclosure
adalah sebesar 0,334 33,4, dimana dari 100 yang mempengaruhi mandatory disclosure ternyata profitability, leverage, ukuran
perusahaan, dan proporsi dewan komisaris independen dapat berpengaruh terhadap besarnya mandatory disclosure sebesar 33,4 sedangkan sisanya
66,6 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti di dalam penelitian ini.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengaruh
Profitability, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Proporsi Dewan Komisaris Independen
terhadap Mandatory Disclousre
Dari hasil pengujian regresi secara simultan menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan variabel variabel rasio profitability, rasio
leverage, rasio ukuran perusahaan dan rasio proporsi dewan komisaris
independen, terhadap mandatory disclousure. Hal ini ditunjukkan oleh nilai F
hitung
F
tabel
10,263 2.50, dengan taraf signifikan 0,00 0,05. Angka adjusted R Square R
2
sebesar 0.334 atau 33,4 dimana dari 100 yang mempengaruhi mandatory disclosure ternyata profitability, leverage, ukuran
perusahaan, dan proporsi dewan komisaris independen dapat berpengaruh terhadap besarnya mandatory disclosure sebesar 33,4 sedangkan sisanya
Universitas Sumatera Utara
66,6 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti di dalam penelitian ini.
2. Pengaruh Profitability terhadap Mandatory Disclousre
Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa profitability tidak berpengaruh siginifikan terhadap mandatory disclosure pada tingkat
kepercayaan 95. Ukuran perusahaan menunjukkan t hitung sebesar -2717 dengan nilai signifikansi 0,08, sedangkan t table adalah 1,99444 sehingga t
hitung t tabel 0,802 1,99444, maka profitability secara parisal tidak berpengaruh signifikan terhadap mandatory disclosure. Hasil penelitian ini
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati 2007 yang menyatakan bahwa profitability secara parsial tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap pengungkapan wajib mandatory disclousure.
3. Pengaruh Leverage terhadap Mandatory Disclousre
Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa leverage tidak berpengaruh siginifikan terhadap mandatory disclosure pada tingkat
kepercayaan 95. Ukuran perusahaan menunjukkan t hitung sebesar -1,424 dengan nilai signifikansi 0,159 , sedangkan t table adalah 1,99444 sehingga t
hitung t tabel -1,424 1,99444, maka leverage secara parisal tidak berpengaruh signifikan terhadap mandatory disclosure. Hasil penelitian ini
tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Prawinandi, W. D. Suhardjanto dan H. Triatmoko 2012, yang menyatakan bahwa leverage
secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan wajib
Universitas Sumatera Utara
mandatory disclousure. hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Fitriani 2001 dan Rahmawati et al 2007. Dalam
penghitungan tingkat pengungkapan perusahaan, ditemukan bahwa ada delapan item yang mempengaruhi leverage perusahaan namun jarang
diungkapkan oleh perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Kedelapan item tersebut adalah wesel tagih hanya 7 dari 25 perusahaan yang menjadi
sampel, investasi pada perusahaan asosiasi hanya 5 dari 25 perusahaan yang menjadi sampel, investasi jangka panjang hanya 7 dari 25 perusahaan yang
menjadi sampel, wesel bayar hanya 9 dari 25 perusahaan yang menjadi sampel, hutang obligasi hanya 8 dari 25perusahaan yang menjadi sampel,
kewajiban tidak lancar lainnya hanya 9 dari 25 perusahaan yang menjadi sampel, hutang suboordinasi hanya 6 dari 25 perusahaan yang menjadi
sampel, dan obligasi konversi hanya 5 dari 25 perusahaan yang menjadi sampel. Hal ini dapat disebabkan karena perusahaan yang menjadi sampel
tidak menerbitkan wesel tagih dan wesel bayar pada periode yang
bersangkutan. 4. Pengaruh Ukuran Perusahaan
terhadap Mandatory Disclousre
Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa ukuran perusahaan berpengaruh siginifikan terhadap mandatory disclosure pada tingkat
kepercayaan 95. Ukuran perusahaan menunjukkan t hitung sebesar 5,988 dengan nilai signifikansi 0,00, sedangkan t tabeladalah 1,99444 sehingga t
hitung t tabel 5,988 1,99444, maka ukuran perusahaan secara individual berpengaruh signifikan terhadap mandatory disclosure. Hasil
Universitas Sumatera Utara
penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriani 2001, Johan dan Lekok 2006 dan Rahmawati et al. 2007, yang
menyatakan bahwa ukuran perusahaan secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan wajib mandatory disclousure.
5. Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap
Mandatory Disclousre
Dari hasil pengujian secara parsial diketahui bahwa proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh siginifikan terhadap mandatory
disclosure pada tingkat kepercayaan 95. Ukuran perusahaan menunjukkan t
hitung sebesar 0,802 dengan nilai signifikansi 0,425, sedangkan t table adalah 1,99444 sehingga t hitung t tabel 0,802 1,99444, maka proporsi dewan
komisaris independen secara parisal tidak berpengaruh signifikan terhadap mandatory disclosure
. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Prawinandi, W. D. Suhardjanto dan H. Triatmoko
2012, yang menyatakan bahwa proporsi dewan komisaris independen secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan wajib
mandatory disclousure. Perbedaan ini mungkin terjadi dikarenakan oleh perbedaan masa pengamatan sampel penelitian terdahulu serta acuan
peraturan yang dilakukan dengan Prawinandi, W. D. Suhardjanto dan H. Triatmoko 2012, yaitu pada penelitian ini dilakukan dengan sampel
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode 2013-2015, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Prawinandi, W. D.
Universitas Sumatera Utara
Suhardjanto dan H. Triatmoko 2012 yaitu pada perusahaan manufaktur periode 2012-2013.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan