Hipotesis Penelitian Latar Belakang

2.4 Hipotesis Penelitian

Menurut Rochaety 2007 : 31, “hipotesis penelitian merupakan anggapan peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji”. Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah: 1. H1: Terdapat pengaruh antara Profitability terhadap mandatory disclousure pada laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode tahun 2013-2015. 2. H2: Terdapat pengaruh antara leverage terhadap tingkat mandatory disclousure pada laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode tahun 2013-2015. 3. H3: Terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan terhadap tingkat mandatory disclousure pada laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode tahun 2013-2015. 4. H4: Terdapat pengaruh antara proporsi dewan komisaris independen terhadap tingkat mandatory disclousure pada laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode tahun 2013-2015. 5. H5: Terdapat pengaruh antara profitability, leverage, ukuran perusahaan, dan proporsi dewan komisaris independen secara simultan terhadap mandatory disclousure pada laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode tahun 2013-2015. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, perusahaan dalam menjalankan bisnisnya harus menyadari kondisi perekonomian yang tidak menentu sehingga membutuhkan sebuah keberlangsungan bisnis yang di dalamnya menuntut sebuah kepercayaan publik guna mendukung usahanya, dalam hal ini perusahaaan yang melakukan penawaran umum kepada publik atau go public. Salah satu sarana bagi perusahaan untuk memperoleh modal demi kelangsungan usahanya adalah melalui pasar modal. Sektor pasar modal dianggap sebagai salah satu alternatif untuk melakukan investasi karena peluang yang dimiliki cukup banyak baik bagi investor maupun perusahaan yang ada di pasar modal. Dengan melakukan penawaran publik perusahaan dapat menggaet investor guna mendapatkan dana dari para calon investor dalam hal ini untuk memperkuat keuangan perusahaan. Sementara perusahaan yang membutuhkan dana segar dari calon investor tersebut harus mendapat kepercayaan untuk dapat memberikan keyakinan tidak hanya penawaran keuntungan yang akan didapatkannya, tetapi juga keamanan atas investasinya. Dalam Statement of Financial Accounting SFAC No 1 Davis 1994, dinyatakan bahwa laporan keuangan harus menyajikan informasi yang berguna bagi investor, calon investor, kreditur, dan pemakai lain dalam pengambilan keputusan investasi. Informasi yang disajikan didalam laporan keuangan harus memiliki pengungkapan yang cukup adequate disclosure. Pengungkapan Universitas Sumatera Utara laporan keuangan disclosure of financial statement merupakan sumber informasi yang tidak hanya berguna bagi kepentingan dalam keputusan investasi tetapi juga dalam memngambil kebijakan ekonomi lainnya, oleh karena itu penyaji laporan keungan dalam hal ini perusahaan harus sadar pentingnya kelengkapan penyajian informasi yang harus diberikan dan disajikan yang sebenarnya untuk kelangsungan perusahaan. Pengertian dari pengungkapan menurut Evans 2006 adalah “penyediaan informasi dalam statemen keuangan termasuk statemen keuangan itu sendiri, catatan atas statemen keuangan, dan pengungkapan tambahan yang berkaitan dengan statemen keuangan”. Pengungkapan yang tepat mengenai informasi yang penting bagi para investor dan pihak lainnya hendaknya bersifat cukup adequate , wajar fair, dan lengkap full Chariri dan Ghozali, 2003: 235. Pengungkapan cukup adequate ini mencakup pengungkapan minimal yang harus dilakukan mandatory disclosure. Pengungkapan secara wajar fair menunjukkan tujuan etis agar dapat memberikan perlakuan yang sama dan bersifat umum bagi semua pemakai laporan keuangan. Sedangkan pengungkapan yang lengkap full mensyaratkan perlunya menyajikan semua informasi yang relevan. Jenis pengungkapan yang ada di dalam laporan tahunan dibagi menjadi dua yaitu pengungkapan wajib mandatory disclosure dan pengungkapan sukarela voluntary disclosure. Pengungkapan wajib adalah pengungkapan yang dilakukan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Peraturan tersebut tercantum dalam keputusan ketua BAPEPAM No. Kep-134BL2006 Universitas Sumatera Utara tanggal 7 Desember 2006. Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan tambahan atau informasi tambahan diluar dari yang diwajibkan. Pentingnya sebuah pengungkapan disclosure selain memudahkan dalam hal pengembilan keputusan investasi oleh calon investor juga membantu pihak lain seperti pemerintah, kreditur, masyarakat dan pengguna laporan keuangan lainnya. Dalam hal ini juga mendukung pihak entitas itu sendiri dalam hal kepercayaan publik yang dibutuhkan oleh perusahaan yang melakukan penawaran umum go public guna nama baiknya sendiri. fenomena yang pernah terjadi terkait pengungkapan disclosure ini pernah terjadi pada salah satu perusahaan energi terbesar di Amerika Serikat yaitu Enron. Kasus Enron mulai terungkap pada bulan Desember tahun 2001 dan terus menggelinding pada tahun 2002 berimplikasi sangat luas terhadap pasar keuangan global yang di tandai dengan menurunnya harga saham secara drastis berbagai bursa efek di belahan dunia, mulai dari Amerika, Eropa, sampai ke Asia. Enron, suatu perusahaan yang menduduki ranking tujuh dari lima ratus perusahaan terkemuka di Amerika Serikat dan merupakan perusahaan energi terbesar di AS jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar US 31.2 milyar. Dalam kasus Enron diketahui terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan mencatat keuntungan 600 juta Dollar AS padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor, kasus memalukan ini konon ikut melibatkan orang dalam gedung putih, termasuk wakil presiden Amerika Serikat. Atas kasus tersebut diatas bahwa sangatlah penting sebuah informasi yang benar dan Universitas Sumatera Utara transparan atas sebuah laporan keuangan tahunan agar tidak ada lagi pihak yang akan dirugikan terkait laporan keuangan. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Profitability, Leverage, Ukuran Perusahaan, Proporsi Dewan Komisaris Independen terhadap Mandatory Disclosure Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Periode 2013-2015 ”.

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit Terhadap Harga Sahan dengan Return On Investment (ROI) sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI tahun 2010 - 2013

21 91 114

Tinjauan Duty Of Loalty Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

2 51 107

Tinjauan Yuridis Business Judgement Rule Pada Dewan Komisaris Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

4 67 72

Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Proporsi Komisaris Independen dan Kepemilikan Institusional terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 42 90

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan Leverage terhadap Mandatory Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 47 109

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, UKURAN DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, UKURAN KOMITE AUDIT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN(Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 5 63

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, Media Exposure, dan Profitabilitas Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015

1 8 105

Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris, Ukuran Perusahaan, Leverage, Ukuran Kantor Auditor Publik, dan Frekuensi Rapat Dewan terhadap Pembentukan Risk Management Committee pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 75

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN, UKURAN DEWAN DIREKSI, KOMITE AUDIT DAN PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 14

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UMUR PERUSAHAAN, LEVERAGE, TINGKAT PROFITABILITAS DAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2016)

0 0 16