Jenis Penelitian Lokasi Penelitian Unit Analisis Data Dan Informan

BAB III METODE PENELITIAN

2.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan dan memecahkan masalah. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah kualitatif, dengan melakukan pendekatan deskriptif. Metode kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data, tulisan, ucapan, dan tingkah laku yang dapat diamati oleh orang- orang subjek itu sendiri Arief, 1992. Penelitian dengan menggukan pendekatan deskriptif bertujuan untuk menggambarkan, meringkas bagaimana kondisi berbagai situasi atau berbagai variable yang timbul dimasyarakat yang menjadi objek penelitian bungin, 2007. melalui penelitian ini penulis menjelaskan mendeskripsikan bagaimana pola hubunga dalam pengelolaan perkebunan sawit masyarakat desa nahato timur dengan pihak perkebunan torganda dengan system pola perkebunan inti rakyat.

2.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan dimana tempat atau wilayah penelitian tersebut dilaksanakan. Yang menjadi lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah Desa Mahato timur. Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Adapun yang menjadi alasan peneliti melakukan penelitian didaerah ini adalah 1. Mayoritas masyarakat desa mahato timur memiliki lahan perkebunan dengan system pengelolaan perkebunan inti rakyat. Universitas Sumatera Utara 2. Peneliti cukup mengetahui daerah lokasi ini dan mengenal masyarakat di desa ini sehingga memudahkan peneliti dalam mengambil data.

2.3 Unit Analisis Data Dan Informan

2.3.1 Unit Analisis Unit analisis adalah sesuatu yang diperhitungkan menjadi suatu objek penelitian atau unsur yang menjadi fokus penelitian bungin,2007. Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah masyarakat yang memiliki lahan perkebunan dengan sistem pola perkebunan inti rakyat. 2.3.2 Informan Informan dalam penelitian berkaitan dengan bagaimana langkah yang ditempuh agar data atau informan dapat diperoleh. Jadi informan penelitian merupakan subjek yang memagami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian bungin, 2007. Pemilihan informan tidak selalu wakil dari onjek penelitian, tetapi infoeman memiliki pengetahuan yang cukup serta mampu menjelaskan permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini, pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu menentukan kelompok peserta yang menjadi informan sesuai criteria terpilih yang relevan dengan masalah penelitian tersebut. Ukuran sampel dalam teknik purposive sampling adalah ditentukan atas dasar titik kejenuhan yang artinya yaitu informan tidak dapat ditentukan sampai data dari informan yang berikutnya tidak lagi menambah informasi atau data. yang menjadi informan peneliti meliputi: 1. Petani plasma Universitas Sumatera Utara 2. Pengurus KUD Karya Bakti 3. Pihak perusahaan perkebunan inti 4. Perangkat desa atau pemerintah

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pola Interaksi Sosial Tuna Rungu Wicara ( Studi Deskriptif Di UPTD Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara Dan Lansia Pematangsiantar )

26 167 91

Pola Interaksi Masyarakat Pendatang Dengan Masyarakat Lokal Studi Tentang Interaksi Sosial Etnis Tionghoa Dan Etnis Karo Di Desa Lama Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deli Serdang

26 200 137

Pola Interaksi Sosial Dalam Pengelolaan Perkebunan Antara Masyarakat Desa Mahato Timur Dengan Pihak Perkebunan Dengan Sistem Pola PIR

0 0 7

Pola Interaksi Sosial Dalam Pengelolaan Perkebunan Antara Masyarakat Desa Mahato Timur Dengan Pihak Perkebunan Dengan Sistem Pola PIR

0 0 2

Pola Interaksi Sosial Dalam Pengelolaan Perkebunan Antara Masyarakat Desa Mahato Timur Dengan Pihak Perkebunan Dengan Sistem Pola PIR

0 0 9

Pola Interaksi Sosial Dalam Pengelolaan Perkebunan Antara Masyarakat Desa Mahato Timur Dengan Pihak Perkebunan Dengan Sistem Pola PIR

0 0 19

Pola Interaksi Sosial Dalam Pengelolaan Perkebunan Antara Masyarakat Desa Mahato Timur Dengan Pihak Perkebunan Dengan Sistem Pola PIR

0 0 3

Pola Interaksi Sosial Dalam Pengelolaan Perkebunan Antara Masyarakat Desa Mahato Timur Dengan Pihak Perkebunan Dengan Sistem Pola PIR

0 0 10

POLA INTERAKSI SOSIAL DALAM KALANGAN MUR

0 1 61

BAB II PENGATURAN POLA KEMITRAAN USAHA PERKEBUNAN ANTARA PERUSAHAAN PERKEBUNAN DENGAN MASYARAKAT A. Tinjauan Umum Pola Kemitraan Perkebunan - Tinjauan Yuridis Perjanjian Pola Kemitraan Perkebunan Kelapa Sawit Inti-Plasma Antara PT. Boswa Megalopolis Denga

0 0 33