Rancangan bangunan sistem informasi simpan pinjam studi kasus : koperasi simpan pinjam Ittihadul Muhajirin

(1)

i

STUDI KASUS: KOPERASI SIMPAN PINJAM

ITTIHADUL MUHAJIRIN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh: IZWAR AFIF NIM: 106093003097

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

ii

ITTIHADUL MUHAJIRIN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh: IZWAR AFIF 106093003097

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

(4)

(5)

v

HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN.

Jakarta, September 2011

IZWAR AFIF 106093003097


(6)

vi

Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin). Di bawah bimbingan SYOPIANSYAH JAYA PUTRA dan ZAINUL ARHAM.

Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin suatu lembaga keuangan mikro syariah yang bergerak dibidang penyaluran dan penghimpun dana untuk mengembangkan ekonomi rakyat yang menjalankan operasional berdasarkan syariat Islam, khususnya dalam hal simpan pinjam. Dimana dalam proses registrasi dan transaksi dalam simpan pinjam masih bersifat manual yaitu dengan proses tulis tangan dan disimpan dalam buku. Sehingga, data-data yang terkait tidak terorganisir, sulit dicari, sering hilang dan menyulitkan pengurus dalam pembuatan laporan. Dari permasalahan yang ada peneliti merancang dan membangun sistem informasi simpan pinjam yang diharapkan dapat menangani permasalahan tersebut. Dalam mencari kebutuhan, pengembangan sistem dilakukan melalui metode pengumpulan data dengan observasi, wawancara oleh pengurus Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin dan pengkajian pustaka dari berbagai sumber informasi. Pada metode pengembangan sistem, peneliti menggunakan metode pengembangan berorientasi objek dengan model waterfall strategy sequential dengan tools menggunakan Unifield Modeling Language (UML) pada system analysis and design. Peneliti menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya. Diharapkan dengan adanya sistem informasi simpan pinjam ini, proses yang terkait dalam simpan pinjam menjadi lebih mudah, karena sistem informasi simpan pinjam ini dapat diakses secara multiuser.

Kata Kunci: Koperasi, Simpan Pinjam, waterfallstrategy sequential, Unifield Modeling Language (UML), PHP dan MySQL.

V Bab + + cii Halaman + 265 Halaman + 1 Simbol + 83 Gambar + 54 Tabel + Pustaka + Lampiran


(7)

vii

Alhamdulillah wa kabirotun syukru illa Allah SWT, yang telah memberikan nikmat sehat dan nikmat ilmu yang luar biasa sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Simpan Pinjam (Studi Kasus: Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin) dengan baik. Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, beserta sahabat dan keluarga beliau.

Walaupun tidak ada terjadi kendala yang berarti dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari masih banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu peneliti sangat mengharapkan dan menghargai adanya kritik dan saran yang berguna dari pembaca. Dengan mengucap kalimat hamdallah peneliti akhiri, semoga ridho Allah SWT selalu menyertai sehingga apa yang tertulis dapat bermanfaat bagi yang membaca.

Banyaknya dukungan serta dorongan motivasi dari berbagai pihak yang telah mendampingi peneliti menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah peneliti menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus dosen pembimbing I saya yang telah memberikan arahan, bimbingan, dukungan moral maupun teknis serta motivasi selama penyusunan skripsi ini.

2. Bapak Zainul Arham, MSi. selaku dosen pembimbing II, sekaligus Sekretaris Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang selalu memberikan bimbingan, arahan tentang penulisan skripsi yang baik, dan selalu meluangkan waktu untuk dapat bertukar pikiran serta memberikan pemikiran dalam membantu menyelesaikan skripsi ini.


(8)

viii

4. Pengurus Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin yang telah memberikan saya izin untuk melakukan penelitian.

5. Orang tua saya (Ayah dan Bunda), Ayuk Efa, Abang Choki, Arkan Ndut dan seluruh keluarga saya yang telah membimbing saya, memberikan motivasi, dukungan, serta nasehat yang tak ternilai harganya.

6. Buat bocah kostan Wan About (Danuri, Amink, Aziz, Ausie, Billy, Ridho, & Cephot) terima kasih telah menyediakan fasilitas penginapan komplit selama kuliah saya hehe….mudah-mudahan kita jadi orang sukses. amin 7. Buat teman-teman SIC 2006 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,

terima kasih banyak atas dukungannya dalam proses penyelesaian kuliah saya. Semoga kita bisa tetep solid dan kompak sampe kapan pun ye.

8. SIBIS Garis Keras & SIBIS Angel 2006 (Juri, Dimas, Naufal, Cephot, Karso, Agyl, Dudunk, Onta, Mabeus, Uyuy, Marwaziah, Nia ubi, Ovhie, Tresna, Ratih) ga berasa kuliah 5 taun ama kalian mah, haha…

9. Anak-anak TU (Telepon Umum) Ciledug Indah II, Emang Manteb dah… 10.Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu saya selama penelitian dan penyusunan skripsi ini.

Pada kesempatan ini saya ingin mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak apabila sewaktu menjalankan penelitian ini ada hal-hal yang kurang berkenan dari pihak saya.

Akhir kata peneliti berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan semua yang membaca.

Jakarta , September 2011


(9)

ix

JUDUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR SIMBOL ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan dan Manfaat ... 7

1.4.1 Tujuan ... 7

1.4.2 Manfaat ... 7

1.4.2.1 Bagi Peneliti ... 7

1.4.2.2 Bagi Universitas Islam Negeri Jakarta ... 8

1.4.2.3 Bagi Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin ... 8

1.5 Metodologi Penelitian ... 8

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 8

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem ... 9


(10)

x

2.1 Pengertian Rancang Bangun ... 12

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi... 12

2.2.1 Sistem ... 12

2.2.2 Informasi ... 15

2.2.2.1 Ciri-ciri Informasi ... 15

2.2.2.2 Kualitas Informasi ... 16

2.2.3 Sistem Informasi ... 17

2.3 Simpan Pinjam ... 18

2.3.1 Simpan ... 18

2.3.2 Pinjam ... 18

2.4 Mudharabah ... 19

2.4.1 Pengertian Mudharabah ... 19

2.4.2 Jenis-jenis Mudharabah ... 20

2.5 Riba ... 21

2.6 Equivalent Rate ... 22

2.7 Lembaga Keuangan Syariah ... 23

2.8 Koperasi ... 25

2.8.1 Pengertian Koperasi ... 25

2.8.2 Koperasi Syariah ... 26

2.8.3 Koperasi Simpan Pinjam... 26

2.8.4 Sumber Permodalan Koperasi... 27

2.9 Metodologi Penelitian ... 29

2.9.1 Metode Pengumpulan Data ... 29

2.9.1.1 Studi Pustaka ... 29

2.9.1.2 Studi Lapangan ... 29

2.9.2 Metodologi Pengembangan Sistem... 33


(11)

xi

2.10.1 Use Case Diagram ... 40

2.10.2 Class Diagram ... 42

2.10.3 Activity Diagram ... 43

2.10.4 Sequence Diagram ... 44

2.10.5 Statechart Diagram ... 44

2.11 Database dan DBMS (Database Management System) ... 45

2.11.1 Database ... 45

2.11.2 Database Management System (DBMS) ... 48

2.11.2.1 Keunggulan DBMS ... 48

2.11.2.2 Kelemahan DBMS ... 49

2.12 SQL (Structured Query Language) ... 50

2.13 Pengujian Black-Box ... 50

2.14 Jaringan Komputer ... 51

2.15 Aplikasi Web ... 52

2.16 Personal Home Page (PHP) ... 53

2.17 Internet ... 53

2.18 Intranet ... 55

2.19 MySQL ... 55

2.20 Microsoft Visio 2003 ... 58

2.21 Macromedia Dreamweaver ... 59

2.22 Macromedia Fireworks 8 ... 59

2.23 Hasil Penelitian Sejenis... 60

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 65

3.1 Metode Pengumpulan Data ... 65

3.1.1 Studi Pustaka (Library Research) ... 65

3.1.2 Penelitian Lapangan (FieldResearch) ... 65


(12)

xii

3.2.2 Analisis Sistem (System Analysis) ... 68

3.2.3 Desain Sistem (System Design) ... 69

3.2.4 Implementasi Sistem (System Implementation) ... 70

3.3 Kerangka Penelitian ... 72

BAB IV RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM ... 73

4.1 System Initiation... 73

4.1.1 Identifikasi Masalah ... 74

4.1.2 Lingkup Sistem ... 74

4.1.3 Tujuan ... 75

4.2 System Analysis ... 75

4.2.1 Gambaran Umum ... 75

4.2.1.1 Sejarah Singkat Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin .... 75

4.2.1.2 Visi, Misi, dan Motto ... 76

4.2.1.3 Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin77 4.2.1.4 Produk dan Jasa ... 82

4.2.2 Analisa Sistem Berjalan ... 84

4.2.2.1 Kelemahan Sistem yang Sedang Berjalan ... 87

4.2.2.2 Analisa Pemecahan Masalah ... 88

4.2.3 Kebutuhan User dan Sistem... 89

4.2.3.1 Kebutuhan User ... 89

4.2.3.2 Kebutuhan Sistem ... 90

4.3 System Design ... 91

4.3.1 Perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam ... 92

4.3.1.1 Use Case Diagram ... 92

4.3.1.2 Activity Diagram ... 126

4.3.1.3 Sequence Diagram ... 158


(13)

xiii

4.3.3 Perancangan Database Sistem Informasi Simpan Pinjam ... 232

4.3.3.1 Class Diagram Sistem Informasi Simpan Pinjam ... 233

4.3.3.2 Matriks CRUD ... 233

4.3.4 Perancangan User Interface Sistem Informasi Simpan Pinjam ... 251

4.4 System Implementation ... 260

4.4.1 Perangkat Keras (Hardware) ... 265

4.4.2 Perangkat Lunak (Software) ... 266

4.4.3 Pengujian Sistem ... 266

4.4.3.1 Pengujian Level Sekretaris... 267

4.4.3.2 Pengujian Level Bendahara ... 269

4.4.3.3 Pengujian Level Marketing ... 272

4.4.3.4 Pengujian Level Accounting ... 274

4.4.3.5 Pengujian Level Anggota ... 277

BAB V PENUTUP... 279

5.1 Kesimpulan ... 279

5.2 Saran ... 279

DAFTAR PUSTAKA ... 281

LAMPIRAN I WAWANCARA ... xxii

LAMPIRAN II STRUKTUR ORGANISASI ... xxv

LAMPIRAN III PERANCANGAN INPUT/OUTPUT ... xxvi LAMPIRAN IV PERANCANGAN USER INTERFACE ... xliii LAMPIRAN V USER INTERFACE ... lxxv LAMPIRAN VI PENUNJUKAN DOSEN PEMBIMBING ... cxi LAMPIRAN VII SURAT PENELITIAN ... cxii LAMPIRAN VIII LAPORAN KEUANGAN KOPERASI ... cxiii


(14)

xiv

Gambar 2.1 The sequential orWaterfall Strategy (Sumber: Whitten, 2004) ... 35

Gambar 2.2 Contoh Diagram Model Use Case (Sumber: Munawar, 2005). ... 42

Gambar 2.3 Contoh Model Class Diagram (Sumber: Munawar, 2005). ... 43

Gambar 2.4 Contoh Model Activity Diagram (Sumber: Munawar, 2005). ... 43

Gambar 2.5 Contoh Model Sequence Diagram (Sumber: Munawar, 2005). ... 44

Gambar 2.6 Contoh Model Statechart Diagram (Sumber: Munawar, 2005). ... 45

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ... 72

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin ... 77

Gambar 4.2 Rich picture Sistem yang sedang Berjalan ... 86

Gambar 4.3 RichPicture Sistem yang Diusulkan ... 89

Gambar 4.4 Use Case Model Diagram Sistem Informasi Simpan Pinjam ... 93

Gambar 4.5 Activity DiagramLogin Sekretaris, Bendahara, Accounting, dan Marketing ... 126

Gambar 4.6 Activity DiagramLogin Anggota ... 127

Gambar 4.7 Activity Diagram Manajemen Anggota ... 128

Gambar 4.8 Activity Diagram Manajemen Pengurus ... 131

Gambar 4.9 Activity Diagram Manajemen Pengajuan Pinjaman ... 133

Gambar 4.10 Activity Diagram Ganti Password ... 135

Gambar 4.11 Activity Diagram Manajemen Produk ... 136

Gambar 4.12 Activity Diagram Manajemen Berita ... 138

Gambar 4.13 Activity Diagram Ubah Profil Koperasi ... 139

Gambar 4.14 Activity Diagram Upload Laporan Keuangan ... 140

Gambar 4.15 Activity DiagramInput Transaksi Simpanan ... 141

Gambar 4.16 Activity DiagramInput Biaya Administrasi Simpanan ... 142

Gambar 4.17 Activity DiagramInput Bagi Hasil Simpanan ... 143

Gambar 4.18 Activity DiagramInput Transaksi Pinjaman ... 144

Gambar 4.19 Activity Diagram Cetak Buku Simpanan ... 145


(15)

xv

Gambar 4.24 Activity Diagram Manajemen Akun ... 150

Gambar 4.25 Activity Diagram Manajemen Nisbah ... 152

Gambar 4.26 Activity Diagram Lihat Saldo Simpanan ... 154

Gambar 4.27 Activity Diagram Lihat Transaksi Pinjaman ... 155

Gambar 4.28 Activity Diagram Lihat Berita ... 155

Gambar 4.29 Activity Diagram Lihat Laporan Keuangan ... 156

Gambar 4.30 Activity Diagram Input Pendaftaran Anggota ... 156

Gambar 4.31 Activity DiagramLogout ... 157

Gambar 4.32 Sequence Diagram Login ... 158

Gambar 4.33 Sequence Diagram Manajemen Anggota ... 160

Gambar 4.34 Sequence Diagram Manajemen Pengurus ... 163

Gambar 4.35Sequence Diagram Manajemen Pengajuan Pinjaman ... 165

Gambar 4.36 Sequence Diagram Ganti Password ... 167

Gambar 4.37 Sequence Diagram Manajemen Produk ... 168

Gambar 4.38 Sequence Diagram Manajemen Berita ... 172

Gambar 4.39 Sequence Diagram Ubah Profil Koperasi ... 173

Gambar 4.40 Sequence Diagram Upload Laporan Keuangan ... 174

Gambar 4.41 Sequence Diagram Input Transaksi Simpanan... 176

Gambar 4.42 Sequence Diagram Input Biaya Administrasi Simpanan ... 178

Gambar 4.43 Sequence Diagram Input Bagi Hasil Simpanan ... 179

Gambar 4.44 Sequence Diagram Input Transaksi Pinjaman ... 180

Gambar 4.45 Sequence Diagram Cetak Buku Simpanan ... 181

Gambar 4.46 Sequence Diagram Cetak Transaksi Kas Harian ... 182

Gambar 4.47 Sequence Diagram Input Equivalent Rate ... 183

Gambar 4.48 Sequence Diagram Manajemen Biaya ... 185

Gambar 4.49 Sequence Diagram Cetak Jurnal Umum ... 186

Gambar 4.50 Sequence Diagram Manajemen Akun ... 188


(16)

xvi

Gambar 4.55 Sequence Diagram Lihat Laporan Keuangan ... 195

Gambar 4.56 Sequence Diagram Input Pendaftaran Anggota ... 196

Gambar 4.57 Sequence Diagram Logout ... 197

Gambar 4.58 Statechart Diagram Login ... 198

Gambar 4.59 Statechart Diagram Manajemen Anggota ... 199

Gambar 4.60 Statechart Diagram Manajemen Pengurus ... 201

Gambar 4.61 Statechart Diagram Manajemen Pengajuan Pinjaman ... 203

Gambar 4.62 Statechart Diagram Ganti Password... 205

Gambar 4.63 Statechart Diagram Manajemen Produk ... `206

Gambar 4.64 Statechart Diagram Manajemen Berita ... 209

Gambar 4.65 Statechart Diagram Ubah Profil Koperasi ... 210

Gambar 4.66 Statechart Diagram Upload Laporan Keuangan ... 211

Gambar 4.67 Statechart Diagram Input Transaksi Simpanan ... 212

Gambar 4.68 Statechart Diagram Input Biaya Administrasi Simpanan ... 213

Gambar 4.69 Statechart Diagram Input Bagi Hasil Simpanan ... 214

Gambar 4.70 Statechart Diagram Input Transaksi Pinjaman ... 215

Gambar 4.71 Statechart Diagram Cetak Buku Simpanan ... 216

Gambar 4.72 Statechart Diagram Cetak Transaksi Kas Harian ... 217

Gambar 4.73 Statechart Diagram Input Equivalent Rate ... 218

Gambar 4.74 Statechart Diagram Manajemen Biaya ... 219

Gambar 4.75 Statechart Diagram Cetak Jurnal Umum ... 220

Gambar 4.76 Statechart Diagram Manajemen Akun ... 221

Gambar 4.77 Statechart Diagram Manajemen Nisbah ... 223

Gambar 4.78 Statechart Diagram Lihat Saldo Simpanan ... 224

Gambar 4.79 Statechart Diagram Lihat Transaksi Pinjaman ... 225

Gambar 4.80 Statechart Diagram Lihat Berita ... 226

Gambar 4.81 Statechart Diagram Lihat Laporan Keuangan ... 227


(17)

(18)

xviii

dengan proses pengembangan sistem (Whitten, 2004) ... 34

Tabel 2.2 Simbol pada UML (Munawar, 2005) ... 39

Tabel 4.1 Identifikasi Actor ... 92

Tabel 4.2 Identifikasi Use Case Diagram ProsesSimpan Pinjam ... 94

Tabel 4.3 Narasi Use case Login ... 97

Tabel 4.4 Narasi Use case Manajemen Anggota ... 97

Tabel 4.5 Narasi Use case Manajemen Pengurus ... 100

Tabel 4.6 Narasi Use case Manajemen Pengajuan Pinjaman ... 101

Tabel 4.7 Narasi Use case Ganti Password ... 103

Tabel 4.8 Narasi Use case Manajemen Produk ... 104

Tabel 4.9 Narasi Use case Manajemen Berita ... 107

Tabel 4.10 Narasi Use case Ubah Profil Koperasi ... 108

Tabel 4.11 Narasi Use case Upload Laporan keuangan ... 109

Tabel 4.12 Narasi Use caseInput Transaksi Simpanan ... 110

Tabel 4.13 Narasi Use caseInput Biaya Administrasi Simpanan ... 111

Tabel 4.14 Narasi Use caseInput Bagi Hasil Simpanan... 112

Tabel 4.15 Narasi Use caseInput Transaksi Pinjaman ... 113

Tabel 4.16 Narasi Use case Cetak Buku Simpanan ... 114

Tabel 4.17 Narasi Use case Cetak Transaksi Kas Harian ... 115

Tabel 4.18 Narasi Use caseInputEquivalent rate ... 116

Tabel 4.19 Narasi Use case Manajemen Biaya ... 117

Tabel 4.20 Narasi Use case Cetak Jurnal Umum ... 118

Tabel 4.21Narasi Use case Manajemen Akun ... 119

Tabel 4.22 Narasi Use case Manajemen Nisbah ... 121

Tabel 4.23 Narasi Use case Lihat Saldo Simpanan ... 122

Tabel 4.24 Narasi Use case Lihat Transaksi Pinjaman ... 123

Tabel 4.25 Narasi Use case Lihat Berita ... 124


(19)

xix

Tabel 4.30 Tabel Anggota ... 238

Tabel 4.31 Tabel Pengurus ... 239

Tabel 4.32 Tabel Pinjaman... 240

Tabel 4.33 Tabel Pinjenis ... 241

Tabel 4.34 Tabel Simjenis ... 241

Tabel 4.35 Tabel Subsimjenis ... 242

Tabel 4.36 Tabel Biaya ... 242

Tabel 4.37 Tabel Bagi_hasil... 243

Tabel 4.38 Tabel Account ... 243

Tabel 4.39 Tabel Berita ... 244

Tabel 4.40 Tabel Profil... 244

Tabel 4.41 Tabel Eqr ... 245

Tabel 4.42 Tabel Accjurnal ... 245

Tabel 4.43 Tabel Accjurnaldetail ... 246

Tabel 4.44 Tabel Simtransaksi ... 246

Tabel 4.45 Tabel Pintransaksi ... 247

Tabel 4.46 Tabel Header ... 248

Tabel 4.47 Tabel Kelurahan ... 248

Tabel 4.48 Tabel Kecamatan ... 249

Tabel 4.49 Tabel Kota ... 249

Tabel 4.50 Tabel Agama ... 250

Tabel 4.51 Uji Coba Account Sekretaris ... 267

Tabel 4.52 Uji Coba Account Bendahara ... 270

Tabel 4.53 Uji Coba AccountMarketing ... 272

Tabel 4.54 Uji Coba AccountAccounting ... 275


(20)

xx

SIMBOL PADA UML (Munawar, 2005)

Simbol Nama

Use Case

Actor

Control Flow/Message

Initial State

Final State

State

Decision

Object Lifeline


(21)

xxi -End1

*

-End2

* Communicates


(22)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin adalah suatu lembaga keuangan mikro syariah yang bergerak dibidang penghimpun dan penyalur dana untuk mengembangkan perekonomian masyarakat yang menjalankan operasional berdasarkan syariat Islam (syariah). Selain itu, koperasi tersebut juga bertujuan untuk mencegah masyarakat dari sifat boros dan ketergantungan pinjaman kepada bank keliling yang sifat pinjamannya menggunakan bunga yang sangat tinggi, sehingga sering kali masyarakat merasa kesulitan untuk melunasi hutangnya.

Masyarakat sangat antusias sekali akan adanya Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin ini. Hal tersebut dapat dilihat dengan terus meningkatnya jumlah anggota koperasi dan usaha koperasi yang terus berkembang. Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin telah memiliki beberapa aset usaha yang pengelolaannya langsung di bawah kepengurusan koperasi. Data perkembangan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.1.


(23)

Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin

Dari Gambar 1.1 tersebut dapat dilihat grafik perkembangan koperasi mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Hal tersebut menggambarkan meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk menjadi anggota dan melakukan investasi di Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin. Fokus usaha koperasi dalam hal simpan pinjam sangat membutuhkan sistem yang dapat mengelola data anggota dan transaksi. Namun, pada Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin belum menerapkan sistem yang terkomputerisasi untuk mengelola data-data tersebut. Setiap pengelolaan data anggota dan transaksi masih dilakukan dengan cara manual, yaitu semua data anggota dan transaksi hanya dilakukan dengan tulis tangan dan disimpan dalam buku. Sehingga data-data tersebut tidak terorganisir, sulit untuk dicari dan bahkan sering hilang. Selain itu kinerja sekretaris dan bendahara menjadi

32.450.000 55.870.000 81.600.000 134 236 442 0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 Rp0,00 Rp20.000.000,00 Rp40.000.000,00 Rp60.000.000,00 Rp80.000.000,00 Rp100.000.000,00 Rp120.000.000,00 Rp140.000.000,00

2008 2009 2010

Perkembangan Pendapatan Koperasi Perkembangan Jumlah Anggota


(24)

lambat ketika melayani anggota, dan ketua harus menunggu cukup lama untuk menerima laporan.

Peneliti melakukan evaluasi terhadap sistem informasi simpan pinjam yang pernah dibuat sebelumnya. Evaluasi dilakukan sebagai acuan dan pembanding dalam sistem informasi simpan pinjam yang akan dibangun. Batasan yang peneliti lakukan dalam mengevaluasi penelitian-penelitian terdahulu terfokus pada penelitian sistem informasi simpan pinjam.

Menurut Firmansyah (2007), Pengembangan Sistem Informasi Simpan Pinjam Koperasi Berkah Mandiri 24; dengan hasil evaluasi penelitian sistem yang terintegrasi pada bagian-bagian yang terkait dalam proses simpan pinjam (multi user), maka peneliti membangun sistem yang terintegrasi antar bagian yang terlibat dalam proses simpan pinjam (multi user).

Menurut Firman (2006), Sistem Informasi Simpan Pinjam di Koperasi Karyawan Pusat Perencanaan dan Pengembangan PERUMKA “DINAMIKO”; pada pengembangan sistem menggunakan model waterfall strategy sequential sebagai urutan dalam penyelesaian penelitian dengan alasan sesuai untuk pengembangan sistem informasi yang seluruhnya baru, maka pada pengembangan sistem peneliti menggunakan model waterfall strategy sequential.

Menurut Eli (2005), Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Gotong Royong”; didalam metode pengembangan sistem mengarah pada Object Oriented dengan tools perancangan sistem Unified


(25)

Modelling Language (UML), diantaranya: usecase diagram, sequence diagram, dan class diagram untuk merancang databasenya. Dengan hasil dapat menjelaskan kebutuhan setiap aktor dalam sistem, maka pada tahap perancangan sistem peneliti menggunakan tools perancangan sistem UML dengan penambahan activity diagram dan statechart diagram.

Menurut Dwi (2009), Perancangan Sistem Informasi Data Simpan Pinjam Pada BMT Sinergi Medan; menggunakan black box pada tahap pengujian sistem dengan hasil dapat mengetahui kelas kesalahan dalam sistem, maka peneliti menggunakan black box pada tahap pengujian sistem.

Menurut Putri (2008) yang berjudul “Sistem Informasi Simpan Pinjam Pada Koperasi Simpan Pinjam Rukun Ikhtiar”, pada perancangan database menggunakan matriks CRUD, dengan hasil dapat mengidentifikasi entitas-atribut yang mengindikasi logika dan hak akses user dengan dokumen dalam sistem, maka peneliti menggunakan matriks CRUD pada tahap perancangan database.

Berdasarkan permasalahan yang ada pada Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin dan mengacu pada penelitian sejenis yang telah diuraikan, peneliti memilih judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Simpan Pinjam (Studi Kasus Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin)". Yang diharapkan dapat menangani permasalahan tersebut.


(26)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah:

1. Data anggota dan transaksi tidak terorganisir, sulit dicari, sering hilang dan menyulitkan dalam pembuatan laporan.

2. Menyulitkan anggota ketika ingin mengetahui informasi transaksi simpanan maupun pinjaman tetapi sedang tidak membawa buku simpanan dan bukti transaksi.

3. Kurangnya pelayanan yang diberikan pihak koperasi kepada anggota dan calon anggota koperasi.

Dari hasil identifikasi masalah diatas, didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:

Bagaimana merancang dan membangun sistem informasi simpan pinjam yang dapat mengelola data anggota dan transaksi dengan terorganisir, memberikan informasi transaksi simpanan maupun pinjaman kepada anggotanya selain dari buku simpanan dan bukti transaksi, dan dapat meningkatkan pelayanan koperasi terhadap anggota dan calon anggota koperasi?

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:


(27)

hanya pada bagian sekretaris, bendahara, accounting, dan marketing. Pada bagian markeitng hanya sebatas memberikan berita terupdate dan informasi produk Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin saja. 2. Pada sistem informasi simpan pinjam ini pengurus koperasi dapat

melakukan proses pendaftaran anggota, proses simpanan anggota, dan proses pinjaman mudharabah. Sedangkan anggota hanya dapat mengetahui informasi mengenai transaksi simpanan, transaksi pinjaman, produk koperasi, dan berita koperasi terupdate. Tetapi peneliti tidak membahas jatuh tempo pinjaman.

3. Pengembangan sistem menggunakan model waterfall dan untuk perancangan sistem menggunakan UML (Unified Modelling Language), diantaranya: usecase diagram, activity diagram, sequence diagram, statechart diagram, dan class diagram. Tetapi peneliti tidak membahas mengenai jaringan, sistem keamanan, dan tidak sampai pada penerapan sistem.

4. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bahasa pemrograman web PHP (Personal Home Page) serta MySQL sebagai database-nya. Sedangkan software pendukung menggunakan Macromedia Dreamweaver 8, Macromedia Fireworks 8, dan Microsoft Visio 2003.


(28)

1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan

Merancang dan membangun sebuah sistem informasi simpan pinjam yang dapat membantu pengurus koperasi yang terlibat dalam proses simpan pinjam, serta diharapkan dapat menghasilkan manfaat-manfaat baru untuk membantu proses kegiatan yang ada pada Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin.

1.4.2 Manfaat

1.4.2.1 Bagi Peneliti

1. Untuk melatih sikap profesionalisme yang diperlukan mahasiswa dalam memasuki dunia kerja yang sesuai dengan bidangnya serta sebagai pengalaman kerja.

2. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1) Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Mencoba membuat sistem yang bermanfaat bagi masyarakat.


(29)

1.4.2.2 Bagi Universitas Islam Negeri Jakarta

Sebagai bahan evaluasi bagi universitas dalam mengembangkan keilmuan, dalam hal ini yang berkaitan dengan Sistem Informasi Bisnis Syariah (SIBIS).

1.4.2.3 Bagi Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin

1. Bagian sekretaris, bendahara, dan accounting dapat membuatkan laporan untuk ketua secara cepat.

2. Meningkatkan pelayanan dan kepercayaan anggota.

3. Membantu universitas mempersiapkan mahasiswanya untuk dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah diperolehnya.

4. Membantu pemerintah untuk mempersiapkan tenaga-tenga ahli yang berkompeten dibidangnya yang akan segera terjun kedalam dunia kerja.

1.5 Metodologi Penelitian

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penulisan ini melalui beberapa cara, yaitu:


(30)

Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari teori-teori terkait dan hasil penelitian sebelumnya yang dapat mendukung pemecahan masalah penelitian. Pencarian informasi metodologi studi pustaka ini dengan membaca dari buku-buku dan website yang membahas tentang sistem informasi simpan pinjam.

2. Studi Lapangan (Jogiyanto, 2008)

Dalam studi lapangan ini, peneliti bermaksud untuk mendapatkan data dengan menggunakan dua tahap, yaitu:

a. Pengamatan (Observation)

Peneliti mendatangi langsung tempat riset untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan.

b. Wawancara

Peneliti menanyakan beberapa pertanyaan kepada pihak-pihak yang terkait di Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin untuk mendapatkan data-data.

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti adalah object oriented dengan model waterfall strategy sequential (strategi air terjun beraturan) yang terdiri dari permulaan sistem (system initiation), analisis sistem (system analysis), desain sistem (system design), dan implementasi


(31)

sistem (system implementation) (Whitten, 2004). Tools perancangan yang digunakan adalah Unified Modelling Language (UML) (Munawar, 2005).

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam laporan ini pembahasan terbagi dalam 5 (lima) bab yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian dan pengembangan sistem serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan diuraikan teori yang terkait dengan penulisan skripsi ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan diuraikan metodologi penelitian yang digunakan diantaranya metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.

BAB IV RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SIMPAN PINJAM


(32)

Bab ini akan diuraikan dan membahas hasil penelitian rancang bangun sistem informasi simpan pinjam.di Koperasi Simpan Pinjam Ittihadul Muhajirin.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir dari seluruh rangkaian bab yang ada. Pada bab ini termuat kesimpulan dari hasil bahasan seluruh bab serta saran-saran yang kiranya dapat bermanfaat dan dapat diperhatikan serta dipertimbangkan untuk mengembangkan sistem informasi simpan pinjam ini di masa mendatang.


(33)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Rancang Bangun

Perancangan atau rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dan sebuah sistem ke dalam bahasa pemograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen – komponen sistem di implementasikan. Sedangkan pengertian pembangunan atau bangun sistem adalah kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem yang telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2002).

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.2.1 Sistem

Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu sistem dapat rerdiri dari sistem-sistem bagian (subsystem). Sebagai misal, sistem komputer dapat terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak (Jogiyanto, 2004).

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu (Jogiyanto, 2004):


(34)

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

2. Batas Sistem

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung Sistem

Penghubung merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsitem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung.

5. Masukan Sistem

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukian sinyal (signal input). Sebagai contoh di dalam


(35)

sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasian menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah akan merubah masukan menjadi keluaran. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkanmoleh manajemen.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.


(36)

2.2.2 Informasi

Menurut (Davis, 1999), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang (Kadir, 2003).

2.2.2.1 Ciri-ciri Informasi

Informasi itu sendiri memiliki ciri-ciri seperti berikut (Kadir, 2003):

1. Benar atau salah. Dalam hal ini, informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan. Jika penerima informasi yang salah mempercayainya, efeknya seperti kalau informasi itu benar.

2. Baru. Informasi harus benar-benar baru bagi si penerima.

3. Tambahan. Informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan terhadap informasi yang telah ada.

4. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap informasi sebelumnya yang salah atau kurang benar.


(37)

5. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga keyakinan terhadap informasi semakin meningkat

2.2.2.2 Kualitas Informasi

Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas, informasi yang berkualitas di tentukan oleh hal-hal sebagai berikut: (Kadir,2003).

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan- kesalahan dan tidak menyesatkan, informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat Waktu

Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat, karena nantinya tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga apabila dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan dan berakibat fatal atau kesalahan pengambilan keputusan dan tindakan.

3. Relevan

Informasi harus memberikan manfaat yang baik untuk pemakai informasi tersebut.


(38)

2.2.3 Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik (Jogiyanto, 2004).

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti (Kadir 2003):

1. Perangkat keras (hardware): mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer.

2. Perangkat lunak (software) atau program: sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data. 3. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan

pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. 4. Orang: semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan

sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis data (database): sekumpulan table, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.


(39)

6. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.3 Simpan Pinjam 2.3.1 Simpan

Simpan adalah suatu proses perjanjian untuk mengelola aset seseorang dimana pihak pengelola akan memberikan sejumlah return kepada pemilik aset. Tingkat return yang diberikan sesuai dengan perjanjian yang telah ditentukan antara pihak pemberi aset dengan pihak pengelola (Firdaus, 2004).

2.3.2 Pinjam

Pinjam adalah suatu perjanjian antara orang yang meminjam dengan badan/orang yang memberi pinjaman. Adanya perjanjian ini bukan berarti setiap pengajuan pinjaman pasti dapat diperoleh, tetapi ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi. Misalnya peminjam harus melengkapi setiap surat pengajuan maupun pencairan pinjaman . setelah dokumen-dokumen yang dibutuhkan lengkap maka badan/orang yang memberi pinjaman akan mensurvei kemampuan peminjam untuk mengembalikan pinjaman, dan jaminan. Jumlah perjanjian adalah jumlah maksimum yang dapat dipinjam oleh


(40)

peminjam sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya. Peminjam diharuskan membayar bunga atas jumlah uang yang dipinjam (Firdaus, 2004).

2.4 Mudharabah

2.4.1 Pengertian Mudharabah

Mudharabah adalah perjanjian atas suatu jenis kerja sama usaha dimana pihak pertama menyediakan dana dan pihak kedua bertanggung jawab atas pengelolaan usaha. Pihak yang menyediakan dana disebut dengan istilah shahibul maal, sedang pihak yang mengelola usaha biasa disebut mudharib. Keuntungan hasil usaha dibagikan sesuai dengan nisbah yang disepakati bersama sejak awal. Akan tetapi, jika terjadi kerugian, shahibul maal akan kehilangan sebagian imbalan dari hasil kerjanya selama proyek berlangsung (Yaya, 2009).

Dalam penghimpunan dana dengan prinsip mudharabah, kedudukan koperasi adalah sebagai mudharib (pihak yang mengelola dana), sedangkan penabung atau deposan adalah pemilik dana (shahibul maal). Selanjutnya, hasil usaha yang diperoleh koperasi dibagi antara koperasi dengan penabung sesuai dengan nisbah yang disepakati (Yaya, 2009).


(41)

2.4.2 Jenis-jenis Mudharabah

Mudharabah dibagi atas tiga, yaitu (Yaya, 2009): 1. Mudharabah muthlaqah

Adalah mudharabah yang memberi kuasa kepada mudharib secara penuh untuk menjalankan usaha tanpa batasan apapun yang berkaitan dengan usaha tersebut. Batasan yang dimaksud berupa jenis usaha, tempat, pemasok, dan konsumen usaha. Mudharabah muthlaqah biasa disebut juga dengan investasi tidak terikat.

2. Mudharabah muqayyadah

Yaitu shahibul maal, memberi batasan kepada mudharib dalam pengelolaan dana berupa jenis usaha, tempat, pemasok, maupun konsumen. Mudharabah muqayyadah biasa disebut juga dengan investasi terikat.

3. Mudharabah musytarakah

Adalah bentuk mudharabah di mana pengelola dana menyertakan modal atau dananya dalam kerja sama investasi. Akad musytarakah ini merupakan perpaduan antara akad mudharabah dan akad musytarakah. Dalam mudharabah musytarakah, pengelola dana berdasar akad (mudharabah) menyertakan juga dananya dalam investasi bersama (berdasarkan akad musytarakah).


(42)

2.5 Riba

Secara bahasa, riba bermakna tambahan, tumbuh, atau membesar. Definisi riba yang banyak digunakan dalam literatur ekonomi syariah adalah definisi yang dirumuskan oleh imam Sarakhsi dalam Mabsut juz XII, halaman 109 yang isinya, riba adalah tambahan yang diisyaratkan dalam transaksi bisnis tanpa adanya padanan (iwad) yang dibenarkan atas penambahan tersebut (yaya, 2009).

Riba adalah bentuk transaksi yang dilarang dalam Islam dan bersinggungan langsung dengan praktik perbankan konvensional. Sumber hukum tentang riba didasari pada Q.S.Al-Baqarah 278-279 (Yaya, 2009):

Artinya: ”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu. Kamu tidak menganiaya dan tidak pila dianiaya.”


(43)

2.6 Equivalent Rate

Lembaga keuangan syariah menghadapi kesulitan untuk memberi penjelasan kepada calon nasabah investor mengenai gambaran perkiraan return masa datang yang akan diterima apabila calon nasabah berinvestasi di lembaga keuangan syariah dalam bentuk investasi tabungan maupun investasi deposito (Yaya, 2009). Hal tersebut terjadi karena (Yaya, 2009):

1. Lembaga keuangan syariah hanya memberikan informasi kepada nasabah investor besaran nisbah bagihasil yang belum dapat memberikan gambaran pasti jumlah return yang akan diterima nasabah karena pendapatan bagi hasil sesungguhnya hanya dapat dihitung setelah pendapatan riil direalisir.

2. Lembaga keuangan syariah tidak diperbolehkan memberikan janji pendapatan kepada nasabah investor karena pendapatan riil hanya dapat diketahui setelah hasil investasi direalisir.

Untuk menjembatani masalah tersebut, maka digunakan data masa lalu, biasanya digunakan data return beberapa bulan sebelumnya. Data return ini pun dibuat dalam bentuk tingkat prosentase (indication rate) pendapatan bagi hasil dari rata-rata investasi pada bulan-bulan sebelumnya. Digunakan satuan prosentase rate indikasi ini ini karena pada umumnya para nasabah mudah memperoleh gambaran dalam bentuk prosentase yang biasa digunakan dalam perhitungan bunga bank pada bank konvensional., sehingga istilah yang digunakan oleh praktisi lembaga keuangan syariah menyebutnya equivalent rate, artinya jika pendapatan bulan sebelumnya


(44)

dengan bagi hasil tertentu, maka apabila dihitung dalam bentuk prosentase adalah sebesar sekian persen (Yaya, 2009). Perhitungan equivalent rate untuk sumber dana kelompok tabungan mudharabah sebagai berikut (Yaya, 2009):

Equivalent Rate = Pendapatan nasabah x 365 x 100% Saldo rata-rata x 30

Keterangan:

1. Pendapatan nasabah = Pendapatan yang diterima nasabah setelah dikalikan nisbah bagi hasil.

2. 365 = Jumlah hari dalam setahun. 3. 100% = Prosentase

4. Saldo rata-rata = Rata-rata keseluruhan simpanan 5. 30 = Jumlah hari dalam sebulan

Setelah equivalent rate diperoleh, lembaga keuangan dapat menghitung bagi hasil bagi nasabah perorangan pada setiap akhir bulan. Untuk menghitung bagi hasil untuk nasabah perorangan dapat menggunakan rumus berikut (Yaya, 2009):

Bagi hasil nasabah = Saldo rata-rata nasabah x 30 hari x equivalent rate 365 hari x 100

2.7 Lembaga Keuangan Syariah

Lembaga keuangan syariah (LKS) menurut Dewan Syariah Nasional (DSN) adalah lembaga keuangan yang mengeluarkan produk keuangan syariah dan yang mendapat izin operasi sebagai lembaga keuangan syariah (DSN-MUI,2003). Definisi ini menegaskan bahwa suatu LKS harus memenuhi dua unsur, yaitu unsur kesesuaian


(45)

dengan syariah Islam dan unsur legalitas operasi sebagai lembaga keuangan (Yaya, 2009).

Unsur kesesuaian suatu LKS dengan syariah Islam tersentralisasi diatur oleh DSN, yang diwujudkan dalam berbagai fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga tersebut. Adapun unsur legalitas operasi sebagai lembaga keuangan diatur oleh berbagai institusi yang memiliki kewenangan mengeluarkan izin operasi. Adapun fatwa tersebut mengacu pada prinsip –prinsip hukum muamalah yang dirumuskan oleh mayoritas ulama. Beberapa prinsip dalam hukum muamalah adalah sebagai berikut (Yaya, 2009):

1. Pada dasarnya segala bentuk muamalah adalah mubah, kecuali yang ditentukan lain oleh Alquran dan Sunah Rasul (prinsip mubah).

2. Muamalah dilakukan atas dasar sukarela dan tanpa mengandung unsur-unsur paksaan (prinsip sukarela).

3. Muamalah dilakukan atas dasar pertimbangan mendatangkan manfaat dan menghindarkan mudarat dalam hidup masyarakat (prinsip mendatangkan manfaat dan menghindarkan mudarat).

4. Muamalah dilaksanakan dengan memelihara nilai keadilan, menghindari unsur-unsur penganiayaan, unsur-unsur pengambilan kesempatan dalam kesempitan (prinsip keadilan).

Dalam fikh muamalah, ulama-ulama telah mengidentifikasikan danmemfatwakan beberapa jenis transaksi yang dilarang oleh umat Islam, diantaranya (Yaya, 2009):


(46)

1. Mengandung barang atau jasa yang diharamkan.

2. Mengandung sistem dan prosedur memperoleh keuntungan yang diharamkan (tadlis, bai’ ikhtikar, bai’ Najsy, riba, gharar, maysir). 3. Tidak sah akadnya.

2.8 Koperasi

2.8.1 Pengertian Koperasi

Secara umum terdapat bermacam-macam definisi koperasi dan jika diteliti secara seksama, maka tampak bahwa definisi itu berkembang dengan perkembangan jaman. Definisi awal umumnya menekankan bahwa koperasi itu merupakan wadah bagi golongan ekonomi lemah, seperti yang diberikan Dr. Fay (1908), yang menyatakan bahwa koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi (Firdaus, 2004).

Menurut R.M Margono Djojohadikoesoemo dalam bukunya yang berjudul sepuluh tahun koperasi : penerangan tentang koperasi oleh pemerintah 1930-1940” menyatakan bahwa koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya (Firdaus, 2004).


(47)

2.8.2 Koperasi Syariah

Koperasi syariah merupakan lembaga keuangan syariah yang berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana kepada anggotanya dan biasanya beroperasi dalam skala mikro (Yaya, 2009).

2.8.3 Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam (koperasi kredit) adalah koperasi yang anggota-anggotanya setiap orang yang mempunyai kepentingan langsung di bidang perkreditan (Firdaus, 2004). Tujuan dari koperasi simpan pinjam adalah sebagai berikut (Firdaus, 2004):

1. Membantu keperluan kredit para anggota yang sangat membutuhkan.

2. Mendidik para anggota supaya giat menyimpan secara teratur, sehingga membentuk modal sendiri.

3. Mendidik anggota hidup berhemat, dengan menyisihkan sebagian dari pendapatannya.

4. Menambah pengetahuan tentang perkoperasian.

Untuk menambah modal koperasi, maka sebagian keuntungan tidak dibagikan kepada anggota, tetapi dicadangkan. Bila modal koperasi besar, kemungkinan pemberian kredit kepada anggota dapat diperluas. Untuk mencapai tujuan pemberian kredit, perlu adanya pengawasan terhadap


(48)

penggunaan kredit yang telah diberikan, sehingga penyelewengan dapat dihindarkan (Firdaus, 2004).

2.8.4 Sumber Permodalan Koperasi

Menurut UU No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 41 dinyatakan bahwa modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri terdiri dari (Firdaus, 2004):

1. Simpanan pokok

Adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. Mengenai cara penyerahan/penyetoran simpanan pokok dari anggota kepada koperasi dapat diatur di dalam AD/ART koperasi, apakah dilakukan sekaligus atau dengan cara diangsur.

2. Simpanan wajib

Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.


(49)

Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha, yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.

4. Hibah

Hibah adalah suatu pemberian atau hadiah dari seseorang semasa hidupnya. Hibah ini dapat berbentuk wasiat, jika pemberian tersebut diucapkan/ditulis oleh seseorang sebagai wasiat atau kehendak terakhirsebelum meninggal dunia dan baru berlaku setelah dia meninggal dunia.

Sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari (Firdaus, 2004): 1. anggota

yaitu suatu pinjaman yang diperoleh dari anggota, termasuk calon anggota yang memenuhi syarat.

2. koperasi lain

pinjaman darimkoperasi lain atau anggotanya didasari dengan perjanjian kerja sama antarkoperasi.

3. Bank dan lembaga keuangan lainnya

Pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang belaku. Jika tidak terdapat ketentuan khusus, koperasi sebagai debitor dari bank atau lembaga keuangan lainnya diperlakukan


(50)

sama dengan debitor lain, baik mengenai persyaratan pemberian dan pengembalian kredit maupun prosedur kredit.

4. Sumber lain yang sah

Sumber lain yang sah adalah pinjaman dari bukan anggota yang dilakukan tidak melalui penawaran secara hukum.

2.9 Metodologi Penelitian

2.9.1 Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode pengumpulan data pada suatu penelitian yaitu (Jogiyanto, 2008):

2.9.1.1 Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari teori-teori terkait dan hasil penelitian sebelumnya yang dapat mendukung pemecahan masalah penelitian. Pencarian informasi metodologi studi pustaka ini dengan membaca dari buku-buku dan website yang membahas tentang yang diteliti (Jogiyanto, 2008).

2.9.1.2 Studi Lapangan

Dalam studi lapangan ini, peneliti bermaksud untuk mendapatkan data dengan menggunakan dua tahap, yaitu (Jogiyanto, 2008):


(51)

1. Pengamatan (Observation)

Observation merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya. Observasi (observation) mempunyai kelebihan dibandingkan dengan metode pengumpulan data lainnya, yaitu (Jogiyanto, 2008): a. Untuk data yang berupa catatan dan

prosedur-prosedur mekanik, observasi merupakan cara satu-satunya yang dapat dilakukan.

b. Data dapat diperoleh secara orisinil pada saat terjadinya.

c. Observasi menghindari data yang dilupakan atau disaring jika digunakan cara lain untuk mendapatkan data, misalnya menggunakan cara wawancara. Pada metode wawancara, kejadian sudah terjadi pada saat wawancara dan responden mungkin sudah lupa kejadiannya.

d. Data diperoleh langsung dari pengaturan alamiah yang belum dirubah atau dibuat oleh peneliti. e. Observasi tidak menanyakan langsung kepada

responden, sehingga tidak membuat responden tertekan.


(52)

Disamping kelebihannya, metode observasi juga mempunyai kekurangan-kekurangan, antara lain (Jogiyanto, 2008):

a. Proses observasi biasanya lama dan mahal.

b. Kadangkala kejadian yang akan diobservasi belum jelas kapan akan terjadinya dan dapat terjadi setiap waktu tanpa terduga.

c. Proses observasi hanya melihat bagian yang tampak saja, tetapi bagian yang tidak terlihat seperti persepsi orang tidak dapat diobservasi.

d. Pengamat tidak dapat mengontrol lingkungan terjadinya sehingga tidak dapat melakukan eksperimen apa yang akan terjadi jika kondisi lingkungannya berbeda.

e. Terbatas pada kejadian yang sedang terjadi pada saat dan tempat tertentu saja.

2. Wawancara

Adalah komunikasi dua arah untuki mendapatkan data dari responden. Wawancara dapat berupa wawancara personal (personal interview), wawancara intersep (intecept interview), dan wawancara telepon (telehone


(53)

interview). Kelebihan dari wawancara adalah sebagai berikut ini (Jogiyanto, 2008):

a. Kerjasama yang baik dari responden dapat dilakkukan.

b. Pewawancara dapat menstimulasi responden menjawab lebih banyak dan relevan untuk mengurangi jawaban yang bias.

c. Bantuan visual khusus atau alat penilai lainnya dapat dilakukan.

d. Responden yang tidak mempunyai pengetahuan dapat diidentifikasi.

e. Pewawancara dapat menyaring responden sesuai dengan yang dibutuhkan.

Sebaliknya, kelemahan-kelemahan dari wawancara adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2008):

a. Biaya mahal jika responden tidak dapat mudah diakses.

b. Membutuhkan pewawancara yang terlatih.

c. Beberapa responden tidak mau berbicara dengan orang yang tidak dikenal di rumahnya.


(54)

e. Respoden dapat diatur atau dilatih oleh pewawancara untuk menjawab sesuai kehendak pewawancara.

2.9.2 Metodologi Pengembangan Sistem

Proses pengembangan sistem adalah satu set aktivitas, metode, praktek terbaik, siap dikirimkan, dan peralatan terotomasi yang digunakan staholder untuk mengembangkan dan memelihara sistem informasi dan perangkat lunak. Kebanyakan organisasi memiliki system development process/proses pengembangan sistem resmi yang terdiri dari satu set standar proses-proses atau langkah-langkah yang mereka harapkan akan diikuti oleh semua proyek pengembangan sistem. Sementara proses ini bervariasi untuk organisasi yang berbeda, ada karakteristik umum yang ditemukan : proses pengembangan sistem di kebanyakan organisasi mengikuti pendekatan pemecahan masalah. Pendekatan tersebut biasanya terdiri dari beberapa langkah pemecahan masalah yang umum (Whitten, 2004):


(55)

Tabel 2.1 Tabel korelasi antara langkah-langkah pemecahan masalah yang umum dengan proses pengembangan sistem (Whitten, 2004)

Proses Pengembangan Sistem yang disederhanakan

Langkah-langkah pemecahan masalah yang umum

System initiation 1. Mengidentifikasi masalah (Juga merencanakan solusi untuk masalah) System analysis 2. Menganalisa dan memahami masalah.

3. Mengidentifikasi Persyaratan dan harapan solusi.

System design 4. Mengidentifikasi solusi alternative dan memilih tindakan terbaik.

5. Mendesain solusi yang dipilih.

System implementation 6. Mengimplementasikan solusi yang dipilih

7. Mengevaluasi hasilnya. (Jika masalah tidak terpecahkan, kembalilah ke langkah 1 atau 2 seperlunya).

2.9.2.1 The sequential or Waterfall Strategy

Pengembangan sistem secara alamiah adalah proses berurutan (sequential). Strategi ini mengisyaratkan “penyelesaian” tiap proses- satu per satu. Penyelesaian “berurutan” menghasilkan pengembangan


(56)

sistem informasi yang seluruhnya baru. Karena penampilan pendekatan ini seperti air terjun (waterfall), maka pendekatan ini disebut proses “pengembangan air terjun” (waterfall development) (Whitten, 2004).

Gambar 2.1 The sequential orWaterfall Strategy (Sumber: Whitten, 2004)

Berikut penjelasan Gambar 2.1

1. System Initiation adalah perencanaan awal untuk sebuah proyek untuk mendefinisikan lingkup, tujuan, jadwal, dan anggaran bisnis awal. Pada permulaan sistem ini untuk menentukan lingkup proyek dan rencana pemecahan masalah.

2. System Analysis adalah studi domain masalah bisnis

untuk merekomendasikan perbaikan dan

menspesifikasikan persyaratan dan prioritas bisnis untuk solusi.


(57)

3. System Design adalah spesifikasi atau konstruksi solusi yang teknis dan berbasis komputer untuk persyaratan bisnis yang diidentifikasikan dalam analisis sistem. Desain tersebut dalam bentuk prototipe yang bekerja. 4. System Implementation adalah mengimplementasikan

solusi yang telah dipilih, kemudian mengevaluasi sistem informasi yang telah dibuat. System implementation merupakan tahapan terakhir dalam proses pengembangan sistem. System implementation meliputi kegiatan membangun, meng-install, menguji dan mengoperasikan sistem informasi.

2.9.2.2 Analisis dan Desain Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis and Design) Menggunakan UML (Unified Modeling Language)

Teknik analisis berorientasi objek merupakan alat terbaik yang dapat digunakan untuk sebuah proyek yang akan mengimplementasikan sistem yang menggunakan teknologi objek untuk membangun, mengelola, dan merakit objek-objek itu menjadi aplikasi yang berguna. Teknik pemodelan objek menyajikan penggunaan metodologi dan notasi diagram yang sama sekali berbeda dengan teknik lainnya yang biasa digunakan untuk pemodelan data dan


(58)

pemodelan proses. Pada akhir tahun 80-an dan awal 90-an, digunakan beberapa metode berorientasi objek yang berbeda-beda. Yang paling terkenal adalah metode Booch dari Grady Booch Object Modeling Technique (OMT) dari James Rumbaugh (OMT), dan Object Oriented Software Engineering (OOSE) dari Ivar Jacobson. Banyaknya teknik yang digunakan membatasi kemampuan untuk memakai model-model pada proyek lain (mengurangi reuse) dan tim pengembang. Konsekuesinya, teknik ini menghambat komunikasi antara anggota tim dan pengguna, yang mengakibatkan banyak terjadi error didalam proyek. Masalah ini dan lainnya mendorong dilakukannya usaha untuk mendesain bahasa pemodelan standar (Jeffery, 2004).

Pada tahun 1994, Grady Booch dan James Rumbaugh sepakat bergabung untuk menggunakan metode pengembangan berorientasi objek dengan tujuan membuat proses standar tunggal untuk mengembangkan sistem berorientasi objek. Ivar Jacobson bergabung pada tahun 1995, dan mereka bertiga fokus membuat sebuah bahasa pemodelan objek standar sebagai ganti dari pendekatan atau metode berorientasi objek standar. Berdasarkan keja mereka dan hasil kerja lainnya pada industri, Unified Modeling Language (UML) versi 1.0 dirilis pada tahun 1997 (Jeffery, 2004).


(59)

2.10 UML (Unified Modelling Language)

UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini disebabkan kerena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain (Munawar, 2005).

UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan oleh Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented Software Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan design ke dalam 4 (empat) tahapan iterative, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan obyek-obyek, identifikasi semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada detil dan kayanya dengan notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang dikembangkan oleh Rumbaugh didasarkan pada analisis terstruktur dan pemodelan entity-relationship (Munawar, 2005). Desain sistem pada UML disusun oleh simbol-simbol yang terbentuk menjadi sebuah diagram model. Berikut adalah simbol yang digunakan pada desain sistem ini.


(60)

Tabel 2.2 Simbol pada UML (Munawar, 2005)

Simbol Nama

Use Case

Actor

Control Flow/Message

Initial State

Final State

State


(61)

Object Lifeline

Message Call

Class

-End1 *

-End2 *

Communicates

Transition

Unified Modeling Language (UML) memiliki beberapa diagram diantaranya (Munawar, 2005):

2.10.1 Use Case Diagram

Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. (Munawar, 2005)


(62)

Dalam sebuah pembicaraan tentang use case, pengguna biasanya disebut dengan actor. Actor adalah sebuah peran yang bisa dimainkan oleh pengguna dalam interaksinya dengan sistem. Use case adalah alat bantu terbaik guna menstimulasi pengguna potensial untuk mengatakan tentang suatu sistem dari sudut pandangnya. Diagram use case mempunyai 3 notasi yang menunjukkan aspek dari sistem (Munawar, 2005):

1. Actor (Pengguna) yaitu abstraksi dari orang dan sistem lain yang mengaktifkan fungsi dari target sistem. Actor mewakili peran orang, sistem yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan use case.

2. Use Case adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan actor. Use case dibuat berdasarkan keperluan actor. Use Case harus merupakan “apa” yang dikerjakan software aplikasi, bukan “bagaimana” software aplikasi mengerjakannya. Setiap use case harus diberi nama yang menyatakan apa hal yang dicapai dari hasil interaksinya dengan actor.

3. Relationship (hubungan) yaitu hubungan antara actor/pelaku dengan use case dimana terjadi interaksi di antara mereka.


(63)

Gambar 2.2 Contoh Diagram Model Use Case (Sumber: Munawar, 2005).

2.10.2 Class Diagram

Class dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama class menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakkan diatas kotak. Bila class mempunyai nama yang terdiri dari 2 (dua) suku kata atau lebih, maka semua suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata menggunakan huruf besar. Atribute adalah property dari sebuah class. Attribute ini melukiskan batas nilai yang mungkin ada pada obyek dari class. Sebuah class mungkin mempunyai nol atau lebih attribute (Munawar, 2005).

Operation adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class atau yang anda (atau class yang lain) dapat lakukan untuk sebuah class. Responsibility adalah keterangan tentang apa yang akan dilakukan class yaitu apa yang akan dicapai oleh attribute dan operation (Munawar, 2005).


(64)

Gambar 2.3 Contoh Model Class Diagram (Sumber: Munawar, 2005).

2.10.3 Activity Diagram

Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart tidak bisa (Munawar, 2005).


(65)

2.10.4 Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah scenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan message (pesan) yang diletakkan diantara obyek-obyek ini didalam use case. Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan progress vertical (Munawar, 2005).

Gambar 2.5 Contoh Model Sequence Diagram (Sumber: Munawar, 2005).

2.10.5 Statechart Diagram

Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek dan keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek dan event yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state yang lain (Whitten, 2004). Statechartdiagram perlu untuk membantu analis, perancang, dan pengembang untuk memahami perilaku


(66)

obyek disistem. Statechart diagram memastikan bahwa obyek-obyek tersebut akan menebak apa yang seharusnya dilakukan (Munawar, 2005).

Gambar 2.6 Contoh Model Statechart Diagram (Sumber: Munawar, 2005).

2.11 Database dan DBMS (Database Management System)

2.11.1 Database

Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas (Kadir, 2003).

Tujuan awal dan utama dalam pengolahan data pada sebuah basis data adalah agar dapat mencari data dengan mudah dan cepat. Di samping itu, pemanfaatan data untuk pengolahan data juga memiliki tujuan-tujuan tertentu. Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan sebagai berikut (Prayudi, 2006):


(67)

1. Kecepatan dan kemudahan (Speed)

Pemanfaatan basis data memungkinkan untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan / manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan cepat dan mudah. 2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)

Penggunaan ruang penyimpanan di dalam basis data dilakukan untuk mengurangi jumlah redudansi (pengulangan) data, baik dengan melakukan penerapan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan.

3. Keakuratan (Accuracy)

Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan / batasan tipe data, domain data, keunikan data dan sebagainya dan diterapkan dalam basis data, sangat berguna untuk menentukan keakuratan pemasukan atau penyimpanan data.

4. Ketersediaan (Availability)

Pertumbuhan data (baik dari jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi digunakan dapat diatur untuk dilepaskan dari sistem basis data dengan cara penghapusan atau dengan memindahkannya ke media


(68)

penyimpanan.

5. Kelengkapan (Completeness)

Lengkap atau tidaknya data yang dikelola bersifat relatif baik terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu. Dalam sebuah basis data, struktur dari basis data tersebut juga harus disimpan. Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka tidak hanya menambah record-record data, tetapi juga melakukan penambahan struktur dalam basis data.

6. Keamanan (Security)

Sistem keamanan digunakan untuk dapat menentukan siapa saja yang boleh menggunakan basis data dan menentukan jenis operasi apa saja yang boleh dilakukan.

7. Kebersamaan pemakai

Pemakai basis data sering kali tidak terbatas hanya pada satu pemakaian saja atau oleh satu sistem aplikasi saja. Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi dengan menjaga / menghindari terhadap munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama diubah oleh banyak pemakai pada saat bersamaan).


(69)

2.11.2 Database Management System (DBMS)

Untuk mengelola database diperlukan suatu perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Management System). DBMS merupakan suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan user (pengguna) untuk membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses database secara praktis dan efisien DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda (Kadir, 2003).

2.11.2.1 Keunggulan DBMS

DBMS memiliki beberapa keunggulan yang diantaranya sebagai berikut (Kadir, 2003):

1. Mengendalikan/mengurangi duplikasi data. 2. Menjaga konsistensi dan integritas data.

3. Memudahkan pemerolehan informasi yang lebih banyak dari data yang sama disebabkan data dari berbagai bagian dalam organisasi dikumpulkan menjadi satu.

4. Meningkatkan keamanan data dari orang yang tak berwenang.

5. Memaksakan penerapan standar.

6. Dapat menghemat biaya karena data dapat dipakai oleh banyak departemen.


(70)

7. Meningkatkan tingkat respon dan kemudahan akses bagi pemakai akhir.

2.11.2.2 Kelemahan DBMS

1. Rata-rata DBMS yang handal sangat mahal. 2. Kompleksitas yang tinggi membuat

administrator dan pemakai akhir harus benar-benar memahami fungsi-fungsi dalam DBMS agar dapat diperoleh manfaat yang optimal. Kegagalan memahami DBMS dapat mengakibatkan keputusan rancangan yang salah, yang akan memberikan dampak serius bagi organisasi.

3. Ukuran penyimpanan yang dibutuhkan oleh DBMS sangat besar dan memerlukan memori yang besar agar bisa bekerja secara efisien. 4. Terkadang DBMS meminta kebutuhan

perangkat keras dengan spesifikasi tertentu sehingga diperlukan biaya tambahan.

5. Kinerjanya terkadang kalah dengan sistem yang berbasis berkas. Hal ini bisa dipahami karena


(71)

DBMS ditulis supaya dapat menangani hal-hal yang bersifat umum.

2.12 SQL (Structured Query Language)

SQL mulanya akronim dari Structured Query Language. SQL menjadi sekedar nama yang mendefinisikan bahasa, bukan lagi akronim atau singkatan. SQL adalah bahasa yang mulanya berorientasi pada basisdata. Bahasa ini menghilangkan banyak pekerjaan yang perlu dilakukan pemrogram/pengembang berkaitan dengan operasi-operasi terhadap data bila dibanding dengan menggunakan bahasa general-purpose (Hariyanto, 2004).

SQL adalah bahsa yang digunakan untuj mengakses basisdata yang tergolong relasional. Estándar SQL mula-mula didefinisikan oleh ISO (International Standars Organiqation) dan ANSI (the American National Standars Institute), yang dikenal dengan sebutan SQL86 (Kadir, 2003).

2.13 Pengujian Black-Box

Pengujian black-box merupakan pengujian yang memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program (Pressman, 2002). Pengujian black-box juga merupakan pendekatan komplementer yang memungkinkan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari pada metode white-box. Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:


(72)

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. Kesalahan kinerja.

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi

2.14 Jaringan Komputer

Yang disebut jaringan komputer (computer network) atau sering disingkat jaringan saja adalah dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebiuh yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagi perangkat lunak, perangkat keras, dan bahkan berbagi kekuatan pemrosesan (Kadir, 2003).

Ditinjau dari rentang geografis yang dicakup oleh suatu jaringan, jaringan bisa dibagi menjadi 3 macam, yaitu (Kadir, 2003):

1. Local Area Network (LAN)

LAN adalah jaringan computer yang mencakup area dalam suatu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

MAN adalah jaringan yang mencakup area satu kota atau dengan rentang sekitar 10-45 km. jaringan ini umumnya menggunakan transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang radio. Namun, ada juga yang menggunakan jalur sewa (leased line).


(73)

3. Wide Area Network (WAN)

Jaringan yang mencakup antarkota, antarprovinsi, antarnegara, dan bahkan antarbenua disebut dengan WAN.

2.15 Aplikasi Web

Pada awalnya aplikasi web dibangun hanya dengan menggunakan bahasa yang disebut dengan HTML(HyperText Markup Language). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML. Pada saat ii, banyak skrip seperti itu. Antara lain yaitu, PHP dan ASP. Sedangkan contoh yang berupa objek adalah applet (Kadir, 2003).

Aplikasi web itu sendiri dibagi menjadi web statis dan web dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus-menerus untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi dengan model web dinamis (Kadir, 2003).

Dengan memperluas kemampuan HTML, yakni dengan menggunakan perangkat lunak tambahan, perubahan informasi dalam halaman-halaman web dapat ditangani melalui perubahan data, nukan melalui perubahan program. Sebagai implementasinya, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data. Dengan demikian, perubahan informasi dapat dilakukan oleh operator atau yang bertanggung jawab terhadap kemutakhiran data, dan tidak menjadi tanggung jawab pemrogram atau webmaster (Kadir, 2003).


(74)

2.16 Personal Home Page (PHP)

PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan software Open-Source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat di-download secara bebas dari situs resminya. PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh script sejenis (Peranginangin, 2006).

PHP difokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisa melakukan apa saja yang dapat dilakukan oleh CGI, seperti mengumpulkan data dari form, menghasilkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima cookies, bahkan lebih daripada kemampuan CGI. PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi antara lain Linux, Unix (termasuk variannya HP-UX, Solaris, dan OpenBSD), Microsoft Windows, Mac OS X, RISC OS. PHP juga memiliki kemampuan untuk mengolah keluaran gambar, file PDF, dan movies Flash. PHP juga dapat menghasilkan teks seperti XHTML dan file XML lainnya (Peranginangin, 2006).

2.17 Internet

Internet merupakan contoh jaringan terbesar yang menghubungkan jutaan komputer yang terbesar di seluruh dunia dan tidak terkait pada suatu organisasi, dalam hal ini, jaringan tersusun atas berbagai jenis komputer dan sistem operasi,


(75)

supaya bisa berhubungan dengan internet seorang pemakai dapat mengakses komputer yang telah terkoneksi ke internet yang telah berlangganan pada sebuah ISP (Internet Service Provider), ISP adalah organisasi komersial yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa ke internet (Kadir, 2003).

Ada beberapa istilah yang sering digunakan apabila Anda bekerja dalam Internet, diantaranya yaitu (Pandawa, 2008) :

1. WWW (World Wide Web), merupakan kumpulan web server dari seluruh dunia yang berfungsi menyediakan data dan informasi untuk digunakan bersama. Berbagai informasi dapat ditemukan pada WWW, seperti informasi politik, ekonomi, sosial, budaya, sastra, sejarah, teknologi, pendidikan dan sebagainya. Kita dapat mengumpamakan WWW ini merupakan perpustakaan besar yang menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan. 2. Web Site (Situs Web), merupakan tempat penyimpanan data dan informasi

dengan berdasarkan topik tertentu. Diumpamakan situs Web ini adalah sebuah buku yang berisi topik tertentu.

3. Web Pages (Halaman Web), merupakan sebuah halaman khusus dari situs Web tertentu. Diumpamakan halaman Web ini adalah sebuah halaman khusus buku dari situs Web tertentu.

4. Homepage, merupakan sampul halaman yang berisi daftar isi atau menu dari sebuah situs Web.

5. Browser, merupakan program aplikasi yang digunakan untuk memudahkan Anda melakukan navigasi berbagai data dan informasi pada WWW.


(76)

2.18 Intranet

Intranet adalah jaringan komputer dalam sebuah perusahaan yang menggunakan teknologi Internet sehinggaterbentuk lingkungan yang seperti internet tetapi bersifat privat bagi perusahaan yang bersangkutan. Dalam hal ini, pengaksesan informasi yang berkaitan dengan system basis data juga dilakukan melalui web browser (kadir, 2003)

2.19 MySQL

MySQL adalah Relational Database Management Sistem (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersil. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasiam database, terutama untuk pemilihan seleksi dan pemasukan data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Sebagai database server yang memiliki database modern, MySQL memiliki banyak keistimewaan, yaitu (Prasetyo, 2002):

1. Portability

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai macam OS seperti Windows, Linux, Mac OS X server dan lain-lain.


(77)

2. Open Source

MySQL dapat menggunakannya secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya sepeserpun.

3. Multiuser

MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. Performance Tuning

MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sedarhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Coloumn Types

MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed/unsigned integer, float, double, char,varchar, text, blob, date time, timestamp, year, set serta enum.

6. Command and Functions

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query.

7. Security

MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnet mask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.


(78)

8. Scalability and Limits

MySQL mampu menangani database dalam skala besar dengan jumlah records lebih dari 50juta dan 60ribu table serta 5miliar baris. Batas indeks yang dapat ditampung dalam 32 (tiga puluh dua) indeks pada tiap tabel. 9. Connectivity

MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol TCP/IP, Unix Soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10. Localisation

MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client dengan menggunakan lebih dari 20 (dua puluh) bahasa.

11.Interface

MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman yang digunakan untuk administrasi database.

12.Clients and tools

MySQL dilengkapi dengan berbagai tools yang dapat digunakan untuk administrasi database, dan pada setiap tools yang ada disertakan petunjuk online.

13.Struktur Tabel

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE dibandingkan dengan database lainnya.


(1)

cviii d. Halaman Informasi SaldoTotal

Gambar L5.63 Halaman Informasi Saldo Total

e. Halaman Informasi Transaksi Pinjaman


(2)

cix f. Halaman Berita

Gambar L5.65 Halaman Berita

g. Halaman Laporan Keuangan


(3)

cx h. Halaman Detail Laporan Keuangan


(4)

(5)

(6)