25
1. Mengandung barang atau jasa yang diharamkan.
2. Mengandung sistem dan prosedur memperoleh keuntungan yang
diharamkan tadlis, bai’ ikhtikar, bai’ Najsy, riba, gharar, maysir. 3.
Tidak sah akadnya.
2.8 Koperasi
2.8.1 Pengertian Koperasi
Secara umum terdapat bermacam-macam definisi koperasi dan jika diteliti secara seksama, maka tampak bahwa definisi itu berkembang dengan
perkembangan jaman. Definisi awal umumnya menekankan bahwa koperasi itu merupakan wadah bagi golongan ekonomi lemah, seperti yang diberikan
Dr. Fay 1908, yang menyatakan bahwa koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan
diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai
anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi Firdaus, 2004.
Menurut R.M Margono Djojohadikoesoemo dalam bukunya yang berjudul sepuluh tahun koperasi : penerangan tentang koperasi oleh
pemerintah 1930-1940” menyatakan bahwa koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama
untuk memajukan ekonominya Firdaus, 2004.
26
2.8.2 Koperasi Syariah
Koperasi syariah merupakan lembaga keuangan syariah yang berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana kepada anggotanya dan
biasanya beroperasi dalam skala mikro Yaya, 2009.
2.8.3 Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam koperasi kredit adalah koperasi yang anggota-anggotanya setiap orang yang mempunyai kepentingan langsung di
bidang perkreditan Firdaus, 2004. Tujuan dari koperasi simpan pinjam adalah sebagai berikut Firdaus, 2004:
1. Membantu
keperluan kredit
para anggota
yang sangat
membutuhkan. 2.
Mendidik para anggota supaya giat menyimpan secara teratur, sehingga membentuk modal sendiri.
3. Mendidik anggota hidup berhemat, dengan menyisihkan sebagian
dari pendapatannya. 4.
Menambah pengetahuan tentang perkoperasian. Untuk menambah modal koperasi, maka sebagian keuntungan tidak
dibagikan kepada anggota, tetapi dicadangkan. Bila modal koperasi besar, kemungkinan pemberian kredit kepada anggota dapat diperluas. Untuk
mencapai tujuan pemberian kredit, perlu adanya pengawasan terhadap
27
penggunaan kredit yang telah diberikan, sehingga penyelewengan dapat dihindarkan Firdaus, 2004.
2.8.4 Sumber Permodalan Koperasi