g. Family Biotic Index FBI
Data makrozoobentos yang didapat dianalisis menggunakan indeks biotik famili Family Biotic Index yang akan memberikan penilaian status mutu suatu
perairan berdasarkan spesimen makrozoobentos yang ditemukan pada lokasi tersebut. Semakin toleran suatu bentos terhadap polutan maka nilai FBI untuk
makrozoobentos tersebut semakin besar dan untuk bentos yang mempunyai sifat intoleran yang tinggi terhadap pencemar, maka nilai FBI untuk makrozoobentos
tersebut semakin kecil. Persamaannya yaitu : FBI =
Dimana : n
i
= jumlah individu spesies ke-i T = nilai toleransi dari masing-masing famili Lampiran 8
N = jumlah total individu yang ditemukan dalam sampel
Tabel 2. Derajat Pencemaran berdasarkan Famili Biotik Indeks
Indeks FBI Kualitas Air
Keterangan
0 – 3,75 Sangat Baik Excellent
Tidak Tercemar Bahan Organik 3,76 – 4,25
Cukup Baik Very Good Sedikit Tercemar Bahan Organik
4,26 – 5 Baik Good
Tercemar Beberapa Bahan Organik 5,01 – 5,75
Sedang Fair Tercemar Lebih Bahan Organik
5,76 – 6,5 Kurang Baik Fairly Poor
Tercemar Cukup Banyak 6,51 – 7,25
Buruk Poor Tercemar Banyak Bahan Organik
7,26 – 10,00 Sangat Buruk Very Poor
Tercemar Berat Bahan Organik
Hilsenhoff, 1988
3.6.2 Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan yang berkorelasi terhadap nilai keanekaragaman makrozoobentos. Analisis
korelasi dihitung dengan menggunakan Analisis Korelasi Pearson dengan metode komputerisasi SPSS Ver. 21.00.
Tabel 3. Nilai Analisis Korelasi Pearson
Nilai Analisis Korelasi Pearson Keterangan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399
0,40 – 0,599 0,60 – 0,799
0,80 – 1,00 Sangat Rendah
Rendah Sedang
Kuat Sangat Kuat
Sugiyono, 2005
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1 Makrozoobentos 4.1.1 Kehadiran Makrozoobentos di Setiap Stasiun
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada 3 tiga stasiun di Sungai Bah Binoman, Desa Marjandi Embong, Kecamatan Panombeian Panei, Kabupaten
Simalungun didapatkan 19 genera makrozoobentos yang tergolong ke dalam 3 filum, 4 kelas, 11 ordo dan 17 famili, seperti terlihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Klasifikasi makrozoobentos yang diperoleh pada setiap stasiun penelitian
Filum Kelas
Ordo Famili
Genera Stasiun
1 2
3
1. Annelida 1. Chaetopoda
1. Oligochaeta 1. Tubificidae
1. Limnodrillus -
- +
2. Arthropoda
3. Molusca 2. Crustacea
3. Insecta
4. Gastropoda 2. Decapoda
3. Coleoptera 4. Diptera
5. Ephemeroptera 6. Hemiptera
7. Odonata
8. Plecoptera 9. Trichoptera
10. Basommatophora 11. Megastropoda
2. Palaemonidae 3. Elmidae
4. Tipulidae 5. Ephemerellidae
6. Naucoridae 7. Calopterygidae
8. Coenagrionidae 9. Cordulidae
10. Gomphidae 11. Libellulidae
12. Chloroperlidae 13. Branchycentridae
14. Philopotamidae 15. Thiaridae
16. Pleuroceridae 17. Hydrobiidae
2. Palaemonetes 3. Heterlimnius
4. Narpus 5. Limnophila
6. Tipula 7. Ephemerella
8. Pelocoris 9. Calopteryx
10. Ischnura 11. Epitheca
12. Progomphus 13. Libellula
14. Sweltsa 15. Brachycentrus
16. Chimarra 17. Melanoides
18. Goniobasis 19. Tryonia
- +
- +
+ -
+ -
- +
+ +
+ +
+ -
- -
+ +
+ +
+ +
- +
+ -
+ +
- -
- +
- +
- +
+ +
- -
+ -
- +
- -
- -
- +
+ +
Keterangan : + = ada
- = tidak ada
Filum Arthropoda merupakan makrozoobentos yang paling banyak didapatkan, yaitu terdiri dari 2 kelas, 8 ordo, 13 famili dan 15 genera. Keadaan ini
menunjukkan bahwa keadaan faktor fisik-kimia lingkungan perairan, seperti suhu, pH air, keadaan substrat dasar perairan yang berbatu maupun berpasir, serta faktor
lainnya masih sesuai untuk kehidupan Arthropoda. Menurut Pennak 1978, filum