Suhu Intensitas Cahaya C Penetrasi Cahaya cm Kecepatan Arus mdetik Kandungan Organik Substrat pH Derajat Keasaman Dissolved Oxygen DO

menggunakan metode hand sortir, selanjutnya dibersihkan dengan air dan dimasukkan ke dalam botol sampel yang telah berisi alkohol 70 sebagai pengawet lalu diberi label. Identifikasi makrozoobentos dilakukan di Laboratorium Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Departemen Biologi FMIPA USU, dengan menggunakan buku identifikasi Bouchard 2012 dan Pennak 1978.

3.5 Pengukuran Faktor Fisik Kimia Perairan

3.5.1 Suhu

C Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunaan alat termometer dengan skala 0 – 100 o C. Termometer dimasukkan ke dalam air dan ditunggu beberapa saat, kemudian dibaca skala yang ditunjukkan oleh termometer tersebut dan dicatat hasilnya.

3.5.2 Intensitas Cahaya C

Pengukuran intensitas cahaya dilakukan dengan menggunakan luxmeter. Luxmeter diletakkan pada daerah yang memiliki intensitas cahaya maksimum. Ditunggu beberapa saat kemudian dicatat hasil yang ditunjukkan.

3.5.3 Penetrasi Cahaya cm

Pengukuran penetrasi cahaya dilakukan dengan menggunakan secchi disk. Secchi disk dimasukkan ke dalam air sampai secchi disk tersebut tepat tidak terlihat dan diukur panjang talinya.

3.5.4 Kecepatan Arus mdetik

Kecepatan arus diukur dengan menggunakan bola pingpong dan stopwatch. Bola pingpong dimasukkan ke badan sungai bersamaan dengan menghidupkan stopwatch, hingga mencapai jarak 10 m. Kemudian dimatikan stopwatch dan dicatat waktunya.

3.5.5 Kandungan Organik Substrat

Sampel substrat diambil dari dasar perairan dan dimasukkan ke dalam plastik, lalu dibawa ke Pusat Penelitian Universitas Sumatera Utara untuk dianalisis kandungan organik substratnya.

3.5.6 pH Derajat Keasaman

Pengukuran pH air dilakukan dengan menggunakan pH meter. pH meter dimasukkan ke dalam air lalu dibaca skala yang ditunjukkan lalu dicatat hasilnya.

3.5.7 Dissolved Oxygen DO

Pengukuran oksigen terlarut dilakukan dengan menggunakan metode Winkler, yaitu sampel air dimasukkan ke dalam botol Winkler, lalu ditambahkan masing- masing 1 ml MnSO 4 dan KOH-KI ke dalam botol tersebut dan dihomogenkan. Sampel didiamkan sebentar hingga terbentuk endapan putih, ditambahkan 1 ml H 2 SO 4 , dihomogenkan dan didiamkan hingga terbentuk endapan coklat. Sampel diambil 100 ml dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer lalu dititrasi dengan Na 2 S 2 O 3 0,0125 N hingga berwarna kuning pucat, lalu sampel ditetesi amilum sebanyak 5 tetes dan dihomogenkan hingga terbentuk larutan biru. Sampel dititrasi menggunakan Na 2 S 2 O 3 0,0125 N hingga terjadi perubahan warna menjadi bening. Volume Na 2 S 2 O 3 0,0125 N yang terpakai dihitung dan hasilnya dicatat.

3.5.8 Biochemical Oxygen Demand BOD