Menurut Hawkes 1979, ada beberapa keuntungan dari penggunaan makrozoobentos yaitu :
1. Merupakan hewan kosmopolitan sehingga dapat dipengaruhi oleh perubahan
kondisi lingkungan pada berbagai tipe perairan 2.
Jenis dari makrozoobentos sangat banyak sehingga memungkinkan spektrum luas dalam pengamatan terhadap respon stres di lingkungan
3. Hewan-hewan ini pergerakannya cenderung sedikit sehingga dapat dilakukan
analisis spasial yang efektif terhadap efek dari polutan 4.
Siklus hidup yang panjang memungkinkan diuraikannya perubahan yang bersifat sementara akibat gangguan yang terjadi.
2.5 Faktor-faktor Abiotik yang Mempengaruhi Makrozoobentos
Faktor yang mempengaruhi keberadaan makrozoobentos adalah faktor fisika kimia lingkungan perairan diantaranya yaitu penetrasi cahaya, suhu air,
kandungan unsur kimia seperti kandungan ion hidrogen pH, oksigen terlarut DO, dan kebutuhan oksigen biologi BOD. Kelimpahan makrozobentos
bergantung pada toleransi atau sensitifitasnya terhadap perubahan lingkungan. Setiap komunitas memberikan respon terhadap perubahan kualitas habitat dengan
cara penyesuaian diri pada struktur komunitas Nugroho, 2006.
2.5.1 Suhu
Air mempunyai sifat unik yang berhubungan dengan panas yang secara bersama- sama mengurangi perubahan suhu dalam air lebih kecil dan perubahan terjadi
lebih lambat daripada udara. Variasi suhu dalam air tidak sebesar jika dibandingkan di udara. Hal ini merupakan faktor pembatas utama karena
organisme akuatik sering kali mempunyai toleransi yang sempit. Perubahan suhu menyebabkan pola sirkulasi yang khas dan stratifikasi yang amat mempengaruhi
kehidupan akuatik Odum, 1994. Suhu merupakan parameter fisik yang sangat mempengaruhi pola
kehidupan organisme perairan, seperti distribusi, komposisi, kelimpahan dan mortalitas. Suhu juga akan menyebabkan kenaikan metabolisme organisme
perairan, sehingga kebutuhan oksigen terkarut menjadi meningkat Nybakken,
1988. Barus 1996 juga menyatakan bahwa akibat meningkatnya laju respirasi akan menyebabkan konsumsi oksigen meningkat, sementara di sisi lain dengan
naiknya suhu akan menyebabkan kelarutan oksigen dalam air menjadi berkurang.
2.5.2 Penetrasi Cahaya
Penentuan penetrasi cahaya secara visual dengan menggunakan secchi disk. Nilai kecerahan dinyatakan dalam satuan meter. Penetrasi cahaya matahari
ke dalam perairan akan mempengaruhi produktivitas primer. Kedalaman penetrasi cahaya dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: tingkat kekeruhan, sudut
datang cahaya matahari, dan intensitas cahaya matahari. Bagi organisme perairan, intensitas cahaya yang masuk berfungsi sebagai alat orientasi yang akan
mendukung kehidupan organisme pada habitatnya Effendi, 2003.
2.5.3 Kecepatan Arus
Arus merupakan faktor pembatas utama pada aliran yang deras, tetapi dasar yang berbatu dapat menyediakan permukaan yang cocok untuk organisme menempel
dan melekat. Di dasar air tenang yang lunak dan terus menerus berubah umumnya membatasi organisme bentik yang lebih kecil sampai ke bentuk penggali, tetapi
apabila kedalaman lebih besar lagi, dimana gerakan air lebih lambat lagi, lebih sesuai untuk plankton, nekton dan neuston Odum, 1994.
Menurut Ward 1992, distribusi organisme di dalam air sangat dipengaruhi oleh kecepatan arus air, karena kecepatan arus air akan terus
memodifikasi habitat sungai. Sastrawijaya 1991 membagi kecepatan aurs menjadi beberapa kriteria dan menunjukkan bahwa kecepatan arus dapat
mempengaruhi sifat dasar sungai.
2.5.4 Substrat Dasar