pH Derajat Keasaman Kecepatan Arus Oksigen Terlarut DO

stasiun 1 yaitu 463 candela. Tinggi rendahnya intensitas cahaya dipengaruhi oleh naungan vegetasi tumbuh-tumbuhan di sepanjang aliran sungai. Semakin banyak tumbuh-tumbuhan di aliran sungai maka semakin rendah intensitas cahaya yang masuk ke perairan. Menurut Barus 2004, vegetasi yang ada di sepanjang aliran sungai dapat mempengaruhi intensitas cahaya, karena tumbuh-tumbuhan tersebut mempunyai kemampuan untuk mengabsorbsi cahaya matahari. Bagi organisme air, intensitas cahaya berfungsi sebagai alat orientasi yang akan mendukung kehidupan organisme tersebut dalam habitatnya.

4.5.4 pH Derajat Keasaman

Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa pH air pada semua stasiun penelitian berkisar antara 7,2 – 7,5. pH air tertinggi terdapat pada stasiun 3 yaitu 7,5 dan pH air terendah terdapat pada stasiun 1 yaitu 7,2. Nilai pH yang diperoleh dari ketiga lokasi penelitian menunjukkan bahwa daerah tersebut masih dapat mendukung kehidupan makrozoobentos. Menurut Barus 2004, nilai pH yang ideal bagi kehidupan organisme air pada umunya terdapat 7 – 8,5. Kondisi perairan yang bersifat sangat asam maupun sangat basa akan membahayakan kelangsungan hidup organisme karena akan menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme dan respirasi. Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa pH substrat pada semua stasiun penelitian berkisar antara 6,6 – 6,9. pH substrat tertinggi terdapat pada stasiun 3 yaitu 6,9 dan pH substrat terendah terdapat pada stasiun 1 yaitu 6,6. Nilai pH substrat yang didapatkan pada ketiga lokasi penelitian menandakan masih cukup baik untuk kehidupan makrozoobentos. Nilai pH substrat mempengaruhi ketersediaan nutrisi untuk makrozoobentos. Menurut Sastrawijaya 2009, pH substrat yang cocok untuk hewan makrozoobentos berkisar antara 6-8.

4.5.5 Kecepatan Arus

Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa kecepatan arus pada semua stasiun penelitian berkisar antara 0,86 – 1,1 mdetik. Kecepatan arus tertinggi terdapat pada stasiun 1 yaitu 1,1 mdetik dan kecepatan arus terendah terdapat pada stasiun 3 yaitu 0,86 mdetik. Hal ini dipengaruhi oleh tipe substrat dasar dan lekukan sungai yang berbeda-beda pada tiap stasiun. Menurut Mulyanto 2007, makin ke hilir kelandaian air akan semakin besar. Daya gerus terhadap dasar akan berkurang dan konsentrasi sedimen yang dikandungnya cukup besar dengan akibat kapasitas transport aliran akan mengecil dan sediment yang terbawa dari hulu akan mengendap.

4.5.6 Oksigen Terlarut DO

Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa oksigen terlarut pada semua stasiun penelitian berkisar antara 6,5 – 7,1 mgL. Kadar oksigen terlarut tertinggi terdapat pada stasiun 1 yaitu 7,1 mgL dan kadar oksigen terlarut terendah terdapat pada stasiun 2 yaitu 6,5 mgL. Secara keseluruhan nilai kandungan oksigen terlarut masih dapat ditoleransi oleh makrozoobentos. Sumber utama oksigen terlarut dalam air berasal dari adanya kontak antara permukaan air dengan udara dan juga dari proses fotosintesis. Air kehilangan oksigen melalui pelepasan dari permukaan ke atmosfer dan melalui aktivitas respirasi dari organisme akuatik. Kisaran toleransi makrozoobentos terhadap oksigen terlarut adalah berbeda-beda Barus, 2004.

4.5.7 BOD