2.4 Model Penelitian
Berikut adalah bagan model penelitian:
INTRINSIK -TOKOH UTAMA
SASTRODARSONO
ETIKA
ETIKA JAWA 1.
WIBAWA 2.
KHARISMA 3.
WEWENANG 4.
KEMAMPUAN KHUSUS
ETIKA KEKUASAAN JAWA
EKSTRINSIK -
PEMIKIRAN FILSAFAT
SASTRA Novel Para Priyayi
karya Umar Kayam
Bagan 1 Model Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Keterangan:
: tanda panah dua arah menunjukkan kesalinghubungan.
: tanda panah satu arah menunjukkan hubungan satu arah.
Penjelasan Model:
Novel Para Priyayi karya Umar Kayam dibahas menurut konsep pendekatan
yang dipelopori oleh Wellek dan Austin Warren 1989, yakni pendekatan intrinsik dan ekstrinsik yang dilakukan secara bersamaan. Pada pendekatan intrinsik dikaji
penokohan, dalam hal ini tokoh utama yaitu Sastrodarsono nama tua Soedarsono, sedangkan pada pendekatan instrinsik dikaji melalui hubungan sastra dan pemikiran
filsafat. Etika adalah bidang kajian filsafat yang terkait dengan persoalan nilai moral
prilaku manusia. Etika Jawa merupakan keseluruhan norma dan penilaian yang dipergunakan oleh masyarakat Jawa untuk mengetahui bagaimana seharusnya
manusia menjalankan kehidupannya. Etika kekuasaan Jawa sebagai bagian dari kajian filsafat Jawa adalah suatu
konsep kepemimpinan yang tumbuh dari kehendak kultural masyarakat Jawa, nilai- nilai yang hidup di masyarakat Jawa. Etika kekuasaan Jawa yang dianalisis dalam
penelitian ini bersumber dari konsep kepemimpinan atau kekuasaan Jawa yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat dalam “Kepemimpinan dan Kekuasaan:
Tradisional, Masa Kini, Resmi dan Tak Resmi” tahun 1984. Konsep kekuasaan Jawa tersebut meliputi empat komponen yaitu: wibawa, kharisma, wewenang dan
Universitas Sumatera Utara
kemampuan khusus. Keempat komponen kekuasaan tersebut terdapat dalam tokoh utama novel Para Priyayi 2000 karya Umar Kayam yaitu Sastrodarsono nama tua
Soedarsono. Adapun etika kekuasaan Jawa yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi:
membangun wibawa kepemimpinan, upaya mendapatkan kharisma, menjalankan wewenang secara optimal, dan memberdayakan kemampuan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
Di dalam Bab III ini diuraikan secara berurutan tentang metode penelitian yang mencakup: i rancangan penelitian, ii sumber data dan data, iii teknik
pengumpulan data, dan iv teknik analisis data. Berikut uraiannya.
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan hermeneutika. Pendekatan hermeneutika merujuk kepada proses interpretasi atau penafsiran teks-teks.
Pendekatan hermeneutika sangat relevan untuk menafsirkan berbagai gejala, peristiwa, simbol, nilai yang terkandung dalam ungkapan bahasa atau kebudayaan
lainnya, yang muncul pada fenomena kehidupan manusia. Fenomena manusia tersebut antara lain berupa karya filsafat, simbol verbal yang berujud bahasa, atau
simbol nonverbal, karya seni, tari-tarian, gamelan, ritual kepercayaan, pandangan hidup, upacara keagamaan, candi, etika, dan fenomena dalam kehidupan manusia
lainnya Kaelan, 2005:80. Tujuan hermeneutika adalah untuk mencari dan menemukan makna yang
terkandung dalam objek penelitian yang berupa fenomena kehidupan manusia, melalui pemahaman dan interpretasi. Dalam ruang lingkup kesusastraan, kebutuhan
tentang hermeneutika sangatlah ditekankan, karena tanpa interpretasi atau penafsiran,
Universitas Sumatera Utara