BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Identifikasi
Identifikasi menurut Hawadi 2002: 107 adalah suatu prosedur yang dipilih dan yang cocok dengan ciri-ciri yang akan dicari dan selaras dengan
program yang mau dikembangkan. Hansen dan Linden 2002: 107 menyatakan bahwa dalam identifikasi, maka proses identifikasi yang dipilih haruslah
berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Prosedur identifikasi haruslah berdasarkan hal-hal dan tujuan program yang bisa dipertahankan.
Prinsip identifikasi meliputi hal-hal sebagai berikut: 1
Metode identifikasi haruslah dipilih konsisten dengan defenisi. 2
Prosedur identifikasi haruslah bervariasi 3
Prosedur untuk identifikasi harus baku dan konsisten. 4
Jika ada keterbatasan dalam lingkungan, maka kita harus mempertimbangkan apa yang dapat dilakukan dalam lingkungan tertentu
Hawadi, 2002: 108. Menurut Hawadi 2002: 110 proses identifikasi ada dua, yakni pertama,
tahap penjaringan dan tahap identifikasi serta studi kasus. Pada tahap penjaringan digunakan metode yang majemuk seperti melakukan tes. Pada tahap
kedua, yang juga disebut dengan tahap identifikasi melibatkan pengetesan individu. Dalam hal ini tahapan terhadap proses identifikasi adalah 1 tahap
penjaringan, 2 tahap seleksi untuk identifikasi akhir.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Strategi
Ditinjau dari asal-usul katanya, istilah strategi berasal dari kata Yunani strategia stratos = militer dan ag= memimpin yang artinya seni atau ilmu
untuk menjadi sang jenderal Tjiptono 2000: 1. Secara luas strategi dapat diartikan sebagai seni art menggunakan
semua kekuatan untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan Daoed Yoesoef, 2006. Menurut Andrew 2005, strategi adalah pola keputusan yang menentukan
dan mengungkapkan sadaran, maksud atau tujuan dan menghasilkan suatu kebijakan serta merencanakan untuk pencapaian tujuan serta memperinci apa yang
ingin dicapai. Strategi merupakan suatu proses yang dalam banyak hal tidak dapat
dipisahkan dari struktur, tingkah laku dan kebudayaan dimana ditempat terjadinya proses tersebut. Namun demikian, dari proses tersebut kita dapat memisahkan dua
aspek penting yang saling berhubungan erat dalam kehidupan nyata, tetapi dapat dipisah untuk tujuan analisis. Yang pertama adalah perumusan formulasi dan
yang kedua adalah pelaksanaan implementasi. Menurut Andrew 2005:19 strategi adalah pola keputusan untuk
menentukan dan mengungkapkan sasaran, maksud atau tujuan yang menghasilkan suatu kebijakan dan merencanakan sesuatu untuk pencapaian tujuan-tujuan yang
mau dicapai serta membuat rincian apa yang diinginkan. Strategi tidak dapat dipisahkan dari struktur, tingkah laku dan kebudayaan
di tempat terjadinya proses tersebut. Namun demikian, proses yang ada memiliki dua aspek penting yang saling berhubungan satu sama lain. Aspek tersebut
Universitas Sumatera Utara
diperlukan untuk tujuan analisis. Aspek yang dimaksud adalah perumusan formulation, dan pelaksanaan implementation Andrew, 2005: 25.
Tahapan demi terwujudnya suatu strategi adalah sebagai berikut: a.
Tahap perumusan. Tahap pertama diartikan sebagai keseluruhan keputusan-keputusan
kondisional yang menetapkan tindakan-tindakan yang harus dijalankan guna menghadapi setiap keadaan yang mungkin terjadi di masa depan.
b. Tahap pemutusan.
Tahap ini mencakup pengambilan keputusan terkait dengan semua potensi yang dimiliki.
c. Tahap pelaksanaan.
Tahapan ini mencakup pelaksanaan strategi yang ada dengan menggunakan semua kemampuan yang dimiliki untuk pencapaian tujuan.
d. Tahap penilaian.
Pada tahapan ini dilakukan penelitian atas apa yang sudah dilakukan pada tahap-tahap selanjutnya
Http:www.globalisasi.wordpress .com,
2006. Strategi diperlukan demi untuk pencapaian tujuan dalam melaksanakan
tahapan-tahapan kegiatan yang dilakukan. Strategi identifikasi pemberdayaan ibu rumah tangga diperlukan untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah-
masalah atau kendala-kendala yang dihadapi sehingga dapat ditemukan cara penyelesaiannya dengan menggunakan strategi tertentu. Strategi ini diperlukan
demi pencapaian tujuan yang ingin dicapai secara efisien dan efektif.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Pemberdayaan Bidang Ekonomi