2.5.1. Masyarakat Desa
Masyarakat merupakan hasil dari suatu periode perubahan budaya dan akumulasi budaya. Jadi masyarakat bukan sekedar jumlah penduduk saja
melainkan sebagai suatu sistem yang dibentuk dari hubungan antar mereka suatu menampilkan suatu realita tertentu yang mempunyai ciri-ciri tersendiri, dimana
dari hubungan antar mereka ini terbentuk suatu kumpulan manusia yang kemudian menghasilkan suatu kebudayaan.
Masyarakat merupakan sekumpulan orang yang hidup bersama-sama dan menghasilkan kebudayaan atau disebut juga sekelompok orang yang mempunyai
kebudayaan yang sama atau setidaknya mempunyai sebuah kebudayaan bersama yang dapat dibedakan dari apa yang dimiliki oleh sekelompok lainnya dan yang
tinggal di suatu daerah wilayah tertentu mempunyai perasaan akan adanya persatuan di antara anggota-anggota dan menganggap diri mereka sebagai suatu
kesatuan yang berbeda dari yang lainnya. Wisadirana, 2004: 2
2.5.2. Ibu Rumah Tangga
Kata keluarga berasal dari bahasa Sansekerta yakni kula yang berarti famili dan warga yang berarti anggota. Jadi, keluarga adalah anggota famili yang
dalam hal ini terdiri dari ibu isteri, bapak suami dan anak. Dalam sebuah rumah tangga, biasanya ada peran-peran yang diletakkan pada anggotanya. Seperti
seorang suami berperan sebagai kepala rumah tangga, sedangkan isteri berperan sebagai ibu rumah tangga. Munti, 1999: 4.
Seorang ibu, sebagai bagian dari keluarga, mempunyai peran dan fungsi yang sangat penting dalam upaya menciptakan keluarga yang sehat dan
Universitas Sumatera Utara
sejahtera serta harmonis dalam kehidupan suatu keluarga. Tanpa mengesampingkan fungsi dan peranan anggota keluarga yang lainnya, seorang ibu
dengan sifat-sifat kelembutan dan kesabarannya serta ketersediaan waktu yang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan seorang ayah, menjadikannya lebih
mempunyai peranan yang mewarnai terbentuknya fungsi-fungsi keluarga. Fungsi- fungsi keluarga dimaksud, adalah yang menyangkut fungsi keagamaan, fungsi
budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosial dan pendidikan, fungsi ekonomi dan fungsi pemeliharaan lingkungan yang
keseluruhan fungsi fungsi dimaksud erat kaitannya dan berhubungan dengan masyarakat, bangsa dan negara.
Perempuan sebagai sumber daya manusia, mempunyai beragam fungsi. Fungsi pertama kaum perempuan adalah sebagai ibu dan istri dalam rumah tangga
atau sering disebut sebagai ibu rumah tangga. Sebagai ibu rumah tangga ia menduduki posisi yang sangat menentukan suasana kehidupan keluarga yang
merupakan unit terkecil dari pada masyarakat. Kesejahteraan suatu masyarakat bahkan kesejahteraan suatu bangsa berbanding lurus dengan kesejahteraan unit
terkecilnya. Kesejahteraan keluarga antara lain tergantung pada kemauan dan kemampuan kaum perempuan dalam berperan sesuai fungsinya sebagai ibu rumah
tangga. Dengan demikian, ibu rumah tangga merupakan suatu profesi yang amat menentukan bahkan merupakan motor penggerak kesejahteraan keluarga.
Fungsi lainnya dari kaum perempuan Indonesia adalah sebagai sumber potensi bangsa, apalagi bila di lihat dari segi jumlahnya. Jika kuantitas dan
kualitas produktifitasnya dapat dikembangkan, niscaya pada gilirannya akan dapat berperan untuk lebih memacu laju pembangunan nasional.
Universitas Sumatera Utara
Di samping itu, kaum perempuan juga berfungsi sebagai sumber tenaga kerja. Dengan fungsi ini kaum perempuan dapat berbuat banyak hal tanpa
meninggalkan norma agama dan norma budaya Indonesia. Dalam hubungan dengan ini kadar profesionalisme pada akhirnya akan merupakan taruhan terakhir.
Perempuan yang juga merupakan salah satu tugas pokok bangsa adalah mendorong semakin meningkatnya peranan perempuan dalam keserasian dan
keselarasan antar fungsi-fungsinya. Kita menginginkan kaum perempuan tidak hanya sebagai ibu rumah tangga yang dapat bekerja dengan baik, serta sebagai
sumber potensi bangsa dan sumber tenaga kerja yang baik, tetapi yang kita inginkan dari kaum perempuan Indonesia adalah menjadikannya mandiri dan
manunggal dengan kaum laki-laki, bahu membahu meneruskan perjuangan dalam bentuk pengabdian nyata dengan mengisi kemerdekaan ini dengan pembangunan.
Dalam kemandirian dan kemanunggalan itu kaum perempuan perlu senantiasa memelihara keserasian dan keselarasan fungsi-fungsinya.
Dengan memberatkan fungsi sebagai ibu rumah tangga, membawa akibat tertinggalnya kaum perempuan dalam berbagai aspek yang semestinya ia bisa
peroleh sebagai anggota masyarakat atau sebagai warga negara yang mempunyai kedudukan, martabat, hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dengan kaum
laki-laki. Sebaliknya lebih memberatkan fungsi-fungsi lainnya, membawa
akibat ketidak sejahteraan keluarga dengan segala dampaknya: seperti tumbuh dan berkembangnya berbagai masalah kesejahteraan anak dan keluarga.
Wanita seperti yang dikatakan Ki Hadjar Dewantoro bahwa wanita itu dalam pergandaan menurut kodrati dinamakan “pemangku keturunan”. Seperti
Universitas Sumatera Utara
halnya dengan suami, wanita mempunyai kedudukan yang sama tinggi nilainya sama-sama kawulo atau abdi yang mempunyai kedudukan sebagai warga negara.
Seorang wanita adalah pemerlihara rumah tangga, dan juga sebagai pengasuhan terhadap anak-anaknya mulai bayi itu dikandungnya sampai usia
dewasa, bahkan sampai pada waktu kawinnya, sampai beranak cucu dan tak kunjung habisnya. Ibu dalam rumah tangga memegang peranan yang penting
terutama dalam rangka membimbing dan mendidik anak-anak.
Tugas pokok wanita sebagai ibu adalah pemelihara rumah tangga, pengatur, berusaha dengan sepenuh hati agar keluarga sebagai sendi masyarakat
akan berdiri tegak, megah, aman tenteram dan sejahtera, hidup berdampingan dengan dan di dalam masyarakat yang ramai. Sebagai ibu, ia menciptakan suasana
persahabatan, kekeluargaaan dengan keluarga-keluarga lain dalam lingkungan dimana ia hidup.
2.6. Kerangka Pemikiran