2.3. Pemberdayaan Bidang Ekonomi
Pemberdayaan dalam bidang ekonomi pada ibu rumah tangga merupakan salah satu fenomena yang dapat meningkatnya suatu pendapatan masyarakat
lemah yang khususnya pada kaum perempuan. Pendapatan ibu rumah tangga pada umumnya berasal dari dua anasir, yaitu dari upah gaji dan dari surplus usaha. Dari
anasir upah atau gaji, pada umumnya ibu rumah tangga yang tunadaya hanya menerima upah atau gaji rendah. Rendahnya gaji atau upah yang diterima ibu
rumah tangga tunadaya ini disebabkan karena mereka pada umumnya memiliki keterampilan yang terbatas dan sikap mental yang buruk. Rendahnya keterampilan
ibu ramah tangga disebabkan karena akses atau kesempatan untuk mendapatkan pelayanan pendidikannya pada umumnya buruk. Oleh sebab itu, pemberdayaan
ekonomi yang cukup realistis untuk kaum perempuan.
2.3.1. Pemberdayaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pemberdayaan adalah suatu proses untuk berdaya, memiliki kekuatan, kemampuan dan tenaga untuk
menguasai sesuatu. Pemberdayaan merupakan suatu usaha yang ditujukan untuk mensejahterakan masing-masing individu.
Dalam GBHN 1999-2004, menetapkan dua arah kebijakan pemberdayaan perempuan yakni pertama meningkatkan kedudukan dan peranan perempuan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui kebijakan nasional yang diemban oleh lembaga yang mampu memperjuangkan terwujudnya kesetaraan
dan keadilan gender. Kedua, meningkatkan kualitas peran dan kemandirian organisasi perempuan dengan tetap mempertahankan nilai persatuan dan
Universitas Sumatera Utara
kesatuan, nilai historis perjuangan perempuan dalam melanjutkan usaha pemberdayaan perempuan serta kesejahteraan keluarga dan masyarakat
Muthali’in, http:www.duniaesai.com 2004. Alasan perlunya pemberdayaan perempuan, yakni:
1. Dalam agama, secara jelas dinyatakan bahwa tidak ada diskriminasi antara laki-laki dan perempuan.
2. Secara psikologis, jiwa perempuan lebih peka dan sensitif ketimbang laki- laki, baik terhadap sesuatu yang baru maupun terhadap berbagai perubahan.
3. Jiwa keibuan sangat identik dengan kemampuan dan kerelaan mendidik, dan pendidikan adalah kunci sebuah perubahan sikap.
4. Kesabaran dan keprihatinan yang dimiliki seorang perempuan jauh lebih tinggi daripada laki-laki.
5. Secara sosiologis, dipahami bahwa ibu atau perempuan adalah orang yang mengerti kondisi dan kebutuhan keluarganya Harahap, http:www.p2kp,
2007. Pemberdayaan wanita perlu dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan kemampuan wanita nelayan dalam manajemen usaha teknologi tepat guna guna memfasilitasi wanita nelayan mengembangkan usaha.
2. Meningkatkan akses wanita nelayan terhadap sumber daya, modal, pasar dan
teknologi. 3.
Meningkatkan pengetahuan dan kepedulian wanita nelayan terhadap kesehatan keluarga dan sanitasi lingkungan.
4. Meningkatkan peranan wanita nelayan sebagai salah satu pengambil
keputusan dalam usaha perikanan.
Universitas Sumatera Utara
5. Meningkatkan kualitas peran dan kemandirian kelembagaan wanita nelayan
dengan tetap memperhatikan kelestarian sumber daya alam di kawasan perikanan.
6. Meningkatkan kesejahteraan wanita dan keluarga nelayan Soenarko, http:
tumootu, net, 2007.
2.3.2. Indikator Pemberdayaan