bawahannya sebagai pengatur tata air, pencegahan banjir dan erosi serta pemeliharaan kesuburan tanah.
b. Hutan Konversi
Hutan konversi dalam penelitian ini yaitu hutan yang lebat dan rimbun akan dijadikan sebagai kawasan resapan air yang mempunyai kemampuan tinggi
untuk meresapkan air hujan sehingga merupakan tempat pengisisan air bumi aktor yang berguna sebagai sumber air. Perkembangan produksi hutan dari tahun
ke tahun cenderung mengalami penurunan karena disebabkan kurangnya perhatian dari masyarakat untuk penambangan hutan.
4.3.9. Pertambangan
Kawasan perindustrian diperuntungkan bagi industri berupa tempat pemusatan kegiatan industri. Di daerah Kabupaten Simeulue Desa Suka Makmur,
memiliki berbagai jenis industri meskipun sebagian besar diantaranya masih merupakan industri kecil dan rumah tangga home industry. Hal ini disebabkan
antara lain adanya keterbatasan modal dan sumber daya manusia SDA disamping adanya faktor belum adanya suatu investor yang mau menanamkan
modalnya secara besar-besaran di Desa Suka Makmur adalah sektor agro industri mengingat cukup banyak bahan baku yang dihasilkan oleh sektor pertanian.
Selama ini bahan baku tersebut harus dikirim keluar daerah mengingat industri pengolahan banyak di pulau Sumatera. Dengan adanya pengenbangan agro
industri di Desa Suka Makmur tentunya akan memberi suatu nilai tambah bagi peningkatan pada pendapatan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
4.3.10. Pemukiman
Kawasan pemukiman yang tujuannya diperuntukan bagi suatu kegiatan pemukiman adalah sebagai berikut:
a. Adanya kesesuain antara lahan dengan masukan teknologi yang ada
b. Adanya kesediaan Air Bersih
c. Lokasi yang terkait dengan kawasan hunian yang telah adaberkembang
d. Tidak terletak dikawasan tanaman lahan basah.
Sementara kawasan pemukiman pada Desa Suka Makmur ikut berkembang dengan adanya jaringan jalan yang berkembang di sekitar pinggiran
pantai. Kawasan pemukiman yang ada masih berpusat di tengah wilayah yang memang tempatnya sesuai dengan pusat kegiatan masyarakat setempat.
Pemukiman-pemukiman penduduk masih belum tertata dengan baik yang walaupun memang sudah bersifat permanen maupun semi permanen. Namun,
setelah gempa melanda Kabupaten Simeulue pada tanggal 28 Maret 2005 yang lalu semua kegiatan dan pola kehidupan masyarakat kembali membangun
rumahnya dengan temporer, sehingga wilayahnya pun sekarang masih kurang teratur. Penempatan perumahan pun sudah berubah, semua menjauh dari daerah
pinggiran pantai dan beralih kebukit-bukit sekitarnya. Dengan demikian untuk membangunan rumah-rumah penduduk yang telah hancur Badan Rehabilitasi dan
Rekonstruksi BRR yang berada di Kabupaten Simeulue ikut serta dalam hal ikut membangun dan memulihkan kondisi tersebut.
4.3.11. Peternakan