Status Rumah Respoden Identifikasi Strategi Pemberdayaan Bidang Ekonomi Pada Ibu Rumah Tangga Desa Suka Makmur oleh Pemerintah Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue Tahun 2006

sebanyak 6 orang 15,00, sedangkan responden yang tamat sarjana, tamat SD, dan tidak tamat SD itupun jumlahnya sama yaitu sebanyak 2 orang 5,00. Pada tabel 5.8. dapat bahwa mata pencaharian penduduk Desa Suka Makmur beranekaragam seperti Pegawai Negeri Sipil, pedagang dan lain-lain. Kualitas penduduk yang bekerja sebagai pedagang pada Desa Suka Makmur ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan desa yang lainnya. Hal ini berhubungan erat dengan tingkat pendidikan yang mereka tamatkan, yaitu mayoritas penduduk Desa tersebut hanya tamat SMA.

5.9 Status Rumah Respoden

No Jawawaban responden Frekuensi Persen 1 2 3 Milik sendiri Sewa Menumpang 40 - 100 - jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2007 Berdasarkan tabel 5.9 diatas data penelitian menyatakan bahwa status rumah responden dari 3 jenjang jumlah status rumah dalam penelitian lebih banyak responden memiliki rumah milik sendiri yaitu jumlahnya 40 orang 100. Dapat diketahui yang mana sulitnya perekonomian akan tetapi responden masih memiliki rumah sendiri pada hal dapat kita perkirakan dari segi ekonominya itu sangat lemah dan tidak memungkinkan, tapi responden ketimbang Universitas Sumatera Utara sewa atau numpang di tempat famili mereka lebih memilih memiliki rumah sendiri walau bagaimanapun keadaannya. Pada tabel 5.9. menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tempat tinggal sendiri peribadi yang diberikan baik dari orang tua maupun orang lain. Tetapi biasanya mereka membeli rumah atau tanah milik orang tuanya dengan cara mencicil. Selain harganya tidak tinggi juga memberikan keringanan biaya dan mereka bias menutupi kebutuhan yang lain. Dan ada juga responden yang menabung cukup lama dan sampai bertahun-tahun untuk mendapatkan rumah sendiri. 5.10 Jenis Bangunan Rumah yang Ditempati Responden No Jawaban responden Frekuensi Persen 1 2 3 Permanen Semi permanen Darurat 15 19 6 37,50 47,50 15,00 Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2007 Berdasarkan tabel 5.10, dapat dilihat bahwa jenis bangunan rumah yang ditempati responden menyatakan 19 orang 47,50 semi permanen, dan 15 orang 37,50 responden menempati rumah permanen, sedangkan responden yang keadaan rumahnya darurat ada 6 orang 15,00. Pada tabel 5.10, dapat diketahui bahwa kondisi rumah penduduk Desa Suka Makmur cukup baik dimana terdapat rumah yang layak huni disamping masih ada rumah yang sangat sederhana. Rumah yang sederhana ini Universitas Sumatera Utara dikategorikan sebagai rumah derurat. Rumah dengan kondisi ini dicirikan dengan keadaan fisik rumah yang terbuat dari papan, keadaan rumah lembab yang di sebabkan oleh lantai nya tanah yang becek jika hujan turun dan tidak terdapatnya sarana yang memadai. Letak rumah yang tersusun baik walaupun ada beberapa rumah yang bertolak belakang arahnya antara rumah satu dengan yang lainnya. Jarak dari rumah yang satu dengan rumah yang lainnya ada yang dibatasi pagar dan halaman, ada juga yang hanya dibatasi oleh dinding rumah, namun letak dan kondisi dapat dikatakan tersusun baik. Tabel 5.11 Lamanya Responden Tinggal pada Desa Suka Makmur No Jawaban responden Frekuensi Persen 1 2 3 4 5 Kurang dari 1 tahun 1-4 tahun 4-7 tahun 7-10 tahun Di atas 10 tahun 2 6 9 10 13 5,00 15,00 22,50 25,00 32,50 jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2007 Berdasarkan tabel 5.11. dapat dilihat bahwa lamanya responden tinggal pada Desa Suka Makmur ada 13 orang 32,50 diatas 10 tahun, 10 orang Universitas Sumatera Utara 25,00 7-10 tahun, 9 orang 22,50 4-7 tahun, 6 orang 15,00 1-4 tahun dan kurang dari satu tahun sebanyak 2 orang 5,00. Pada tabel 5.11. menunjukkan bahwa responden yang sudah lama tinggal di atas sepuluh tahun pada Desa Suka Makmur lebih besar dibandingkan responden pendatang. Karena banyak yang tinggal lama dan turun temurun mulai dari orang tua, anak, cucu sampai kecicit. Berarti pada penduduk Desa Suka Makmur mayoritasnya adalah penduduk asli. Tabel 5.12 Pengetahuan Responden Tentang Program Pemberdayaan Bidang Ekonomi Oleh Pemerintah Desa Suka Makmur No Jawaban responden Frekuensi Persen 1 2 3 4 5 Aparat pemerintah Keluarga Teman Media massa Lain-lain…….. 40 - - - - 100 - - - - jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2007 Pada tabel 5.12. dapat diketahui bahwa mayoritas responden menjawab dari aparat pemerintah yaitu sebanyak 40 orang 100. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang informasi yang diberikan program pemberdayaan bidang ekonomi oleh pemerintah di Desa Suka Makmur. Pada tabel 5.12. bahwa mayoritas responden menjawab bahwa pengetahuan tentang proram pemberdayaan bidang ekonomi di dapat dari aparat Universitas Sumatera Utara pemerintah yaitu sebanyak 40 orang karena responden tentang pengetahuan program pemberdayaan bidang ekonomi ini bejumlah 40 orang, jadilah frekuensi pengetahuan responden 100 didapat dari aparat pemerintah. Pengetahuan responden tentang informasi program pemberdayaan bidang ekonomi langsung dari pemerintah Desa Suka Makmur. Tabel 5.13 Program Pemberdayaan Ekonomi oleh Ibu Rumah Tangga No Jawaban responden Frekuensi Persen 1 2 3 4 5 Sangat diperlukan Diperlukan Ragu-ragu Tidak diperlukan Sangat tidak diperlukan 9 5 15 5 6 22,50 12,50 37,50 12,50 7,50 jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2007 Dari tabel 5.13 dapat dilihat bahwa program pemberdayaan ekonomi oleh ibu rumah tangga, responden yang menjawab ragu-ragu sebanyak 15 orang 37,50, dan responden yang menjawab sangat diperlukan sebanyak 9 orang 22,50, dan yang menjawab sangat tidak diperlukan sebanyak 6 orang 15,00, kemudian yang menjawab diperlukan dan tidak diperlukan jumlahnya sama yaitu 5 orang 15,00. Pada tabel 5.13. dapat diketahui bahwa masyarakat Desa Suka Makmur tersebut rata-rata memilih jawaban masih ragu-ragu. Karena masyarakat itu Universitas Sumatera Utara sendiri masih kurang percaya dengan adanya program pemberdayaan bidang ekonomi untuk ibu rumah tangga. jadi, ada juga responden menjawab sangat diperlukan dengan adanya program tersebut maka masyarakat pada Desa Suka Makmur lebih memilikinya. Akan tetapi yang lebih uniknya anlisa peneliti responden menjawab sangat tidak diperlukan artinya masyarakat Desa Suka Makmur tersebut tidak memerlukan adanya program pemberdayaan ekonomi untuk ibu rumah tangga karena bagi masyarakat itu mengganggu untuk mencari nafkah dan kebutuhan sehari hari mereka. Tabel 5.14 Tujuan Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Oleh Pemerintah No Jawaban responden Frekuensi Persen 1 2 Tahu Tidak tahu 17 23 42,50 57,50 jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2007 Dari tabel 5.14 dapat dilihat bahwa tujuan pemberdayaan ibu rumah tangga oleh pemerintah, 17 orang 42,50 responden menjawab tahu sedangkan responden yang tidak tahu tentang pemberdayaan tersebut ada 23 orang 57,50. Pada tabel 5.14. dapat disimpulkan bahwa tujuan pemberdayaan ibu rumah tangga oleh pemerintah ternyata masih banyak masyarakat yang tidak tahu tentang tujuan pemberdayaan ibu rumah tangga tersebut dibandingkan yang tahu, berarti pemerintah itu belum memperhatikan pada masyarakat di Desa Suka Makmur tersebut. Universitas Sumatera Utara Berdasarka data yang disajikan pada tabel 5.14. dapat diketahui bahwa sebagian besar responden tidak mengetahui tujuan pemberdayaan ibu rumah tangga yang diberikan oleh pemerintah dikarenakan sudah menjadi kewajiban bagi masyarakat Desa Suka Makmur untuk melaksanakan bimbingan dari pemerintah. Tabel 5.15 Bentuk Pemberdayaan Bidang Ekonomi Oleh Pemerintah di Desa Suka Makmur No Jawaban responden Frekuensi Persen 1 2 3 4 Pemberian bantuan modal Pemberian bantuan barang Pemberian bantuan pendidikanpelatihan Lain-lain……….. 14 12 9 5 35,00 30,00 22,50 12,50 Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2007 Bedasarkan dari tabel 5.15 mengenai bentuk pemberdayaan bidang ekonomi oleh pemerintah di Desa Suka Makmur responden yang menjawab pemberian bantuan modal ada 14 orang 35,00, 12 orang 30,00 pemberian bantuan barang, 9 orang 22,50 pemberian bantuan pendidikanpelatihan, dan 5 orang 12,50 lain-lain. Terkaitnya dengan keseriusan dalam bentuk perhatian dan pemberdayaan ekonomi dari pemeritah hendaknya pemerintah juga memperhatikan usaha kecil dan pedagang untuk jaminan sosal bagi pelaku usaha ini sering di bangun melalui pendekatan komunitas. Sistim pemberdayaan ekonomi ini merupakan kunci Universitas Sumatera Utara keberhasilan pada kelompok masyarakat bawah. Akhirnya, sumbangan sektor usaha dan perdagangan dapat mempertahankan serta meningkatkan kemampuan dan kualitas. Tabel 5.16 Model Pelaksanan program Pemberdayaan Ekonomi No Jawaban responden Frekuensi Persen 1 2 Secara individu Berkelompok - 40 - 100 jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2007 Dari tabel 5.16, dapat dilihat dalam model pelaksanaan program pemberdayaan ekonomi semua responden menjawab secara individu yaitu 40 orang 100 berarti responden yang berkelompok tidak ada. Berdasakan data pada tabel 5.16. dapat dilihat bahwa model pelaksanaan cederung dilaksanakan secara berkelompok. Menurut hasil jawaban responden dan model pelaksanaan pada masyarakat Desa Suka Makmur tidak ada yang dilaksanakan secara individu dari responden. Secara khusus model pelaksaan program dilasanakan secara individu tentu akan menghasilkan dampak positif bagi masyarakat. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.17 Program Pemberdayaan Yang di Berikan Mampukah Membantu Menyelesaikan Masalah Ekonomi Bagi Keluarga No Jawaban responden Frekuensi Persen 1 2 3 4 5 Sangat membantu Membantu Ragu-ragu Tidak membantu Sangat tidak membantu 40 - - - - 100 - - - - Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2007 Dari tabel 5.17, dapat dilihat dalam program pemberdayaan yang diberikan, mampukah membantu menyelesaikan masalah bagi keluarga. Semua respoden menjawab sangat membantu untuk menyelesaikan masalah bagi keluarga yaitu 40 orang 100. Dan yang menjawab membantu, ragu-ragu, tidak membantu dan sangat tidak membantu tidak ada. Jadi masyarakat yang mengalami masalah apapun dalam keluarga mereka bisa menyelesaikan secara baik dan damai, baik masalah ekonomi dalam keluarga, maupun masalah yang lainnya. Dengan demikian adanya program pemberdayaan membantu menyelesaikan masalah sehingga masyarakat Desa Suka Makmur dapat dibantu oleh program pemberdayaan yang diberikan pemerintah. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.18 Adanya Masalah Yang Muncul Selama Menjalani Program Pemberdayaan Ekonomi No Jawaban responden Frekuensi Persen 1 2 Pernah Tidak pernah 40 - 100 - jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2007 Dari tabel 5.18. dapat dilihat apakah ada masalah yang muncul selama menjalani program pemberdayaan ekonomi. Semua responden menjawab pernah yaitu 40 orang 100 dan responden yang tidak pernah tidak ada. Pada tabel 5.18. dapat diketahui bahwa responden mayoritas menjawab pernah, berarti dengan adanya maslah yang muncul selama menjalani program pemberdayaan ekonomi tersebut sehingga membuat masyarakat itu berpikir bahwa program pemberdayaan itu membuata masalah pada masyarakat karena masyarakat tidak mau terbebani dalam suatu menjalankan program pemberdayaan ekonomi, disitulah titik lemahnya pemerintah tidak mampu mempertahankan atau bertanggung jawab dalam program tersebut. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.19 Masalah Yang di Alami Dalam Program Pemberdayaan Ekonomi Ibu Rumah Tangga No Jawaban responden Frekuensi Persen 1 2 3 Kurangnya bantuan modal Tidak ada bimbingan Masalah dengan sesama ibu rumah tangga yang menjalani program 13 24 3 32,50 60,00 7,50 Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2007 Berdasarkan dari tabel 5.19. bahwa masalah yang dialami dalam program pemberdayaan ekonomi ibu rumah tangga pada tabel 5.19 dapat diketahui sebanyak 24 orang 60,00 tidak ada bimbingan sedangkan 13 orang 32,50 kurangnya bantuan modal dan masalah dengan sesama ibu rumah tangga yang menjalani program sebanyak 3 orang 7,50. Pada tabel 5.19. ternyata masalah yang dialami dalam program pemberdayaan ekonomi ibu rumah tangga tidak mendapat atau tidak ada bimbingan dari pemerintah untuk masyarakat pada dasarnya ibu rumah tangga. Berdasarkan tabel 5.19. dapat diketahui bahwa kendala yang terbesar yang sedang dihadapi mereka ketika mengetahui program pemberdayaan di bidang ekonomi tersebut adalah memberikan modal. Seperti di jelaskan bahwa kondisi ini mempersulit pengembangan usaha perdagangan dan pekerja lain jika memang modal yang mereka miliki sangat minim dan mereka memiliki motivasi yang cukup tinggi dalam pengembangan tingkat penghidupan dalam usaha mereka. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.20 Pemecahan Masalah Dalam Program Pemberdayaan Ekonomi Ibu Rumah Tangga No Jawaban responden Frekuensi Persen 1 2 3 Memecahkan masalah sendiri Dibantu sesama ibu rumah tangga Dibantu oleh pelaksana program 3 20 17 7,50 50,00 42,50 Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2007 Berdasarkan temuan data dalam hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 5,20 yaitu mengenai pemecahan masalah dalam program pemberdayaan ekonomi ibu rumah tangga bahwa responden 20 50,00 orang responden menjawab di bantu sesama ibu rumah tangga, sedangkan 17 orang 42,50 di bantu oleh pelaksana program dan sebanyak 3 orang 7,50 yang memecahkan masalahnya sendiri. Dan ternyata masih ada ibu rumah tangga yang memecahkan maslahnya sendiri karena ibu rumah tanggaitu tidak maukalau masalah dalam keluarganya di ketahui oleh orang lain. Berdasarkan data pada tabel 5.20. dapat juga di jelaskan bahwa ibu rumah tangga yang dibantu sesama ibu rumah tangga lain dalam memecahkan masalah- masalahnya lebih banyak dibandingkan ibu rumah tangga yang dibantu oleh pelaksana program. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.21 Keikutsertaan Dalam Perencanaan Program No Jawaban responden Frekuensi Persen 1 2 Pernah Tidak pernah 15 25 37,50 62,50 jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2007 Berdasarkan hasil temuan data tentang keikutsertaan dalam perencanaan program pada tabel 5.21 dapat dilihat, bahwa 25 orang 62,50 tidak pernah mengikuti program dan 15 orang 37,50 yang pernah mengikuti program. Pada tabel 5.21. dapat disimpulkan bahwa banyak masyarakat yang tidak pernah ikut serta dalam perencanaan program itu sendiri karena masyarakat beranggapan bahwa tidak perlu dan penting bagi mereka. Pada tabel 5.21. memperhatikan bahwa 25 responden tidak pernah mengikuti keikutsertaan dalam perencanaan program maupun mempunyai keterampilan, selebihnya responden menjawab pernah mengikuti yaitu sebanyak 15 orang yang mengikuti keikutsertaan dalam program pemberdayaan maupun yang mempunyai keterampilan. Berdasarkan data tersebut masyarakat yang mengikuti keikutsertaan dalam perencanaan program yang mana masyarakat Desa Suka Makmur tidak pernah mengikuti program tersebut karena masyarakat tidak mau membebani diri sendiri dalam perencanaan program, padahal dengan adanya perencanaan program itu bisa membantu masyarakat itu sendiri. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.22 Keikutsertaan Dalam Pengorganisasian Program No Jawaban responden Frekuensi Persen 1 2 Pernah Tidak pernah 40 - 100 - jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2007 Bedasarkan temuan data keikutsertaan dalam pengorganisasian program pada tabel 5.22 dapat diketahui bahwa semua responden yaitu 40 orang 100 menjawab pernah. Karena pengorganisasian program itu menurut mereka penting bagi masyarakat Desa Suka Makmur dan respondenpun tidak mau ketinggalan informasi tentang keikutsertaan dalam pengorganisasian. Berdasarkan data yang ada pada tabel 5.22. diketahui bahwa jawaban responden meyoritas berda pada kategori jawaban pernah yaitu 40 orang 100, kemudian tidak ada yang menyatakan tidak pernah. Hal ini bahwa jumlah responden yang menyatakan pernah yaitu sebanyak 40 orang dapat ditindak lanjutkan menjadi unit analisa untuk mengetahui tentang keikutsertaan dalm pengorganisasian program terhadap ibu rumah tangga Desa Suka Makmur. Penentuan lebih layak jumlah responden tersebut untuk dianalisa di dasarkan pada pemikiran bahwa dari jumlah sampel yang telah ditentukan dapat di pastikan semuanya dapat menjadi sumber data yang dibutuhkan. Tetapi apabila diketahui melalui pengujian pertanyaan jaringan terhadap sampel lebih dari 80 menjawab dengan kategori pernah mendengar tentang program pemberdayaan dalam pengorganisasian maka jumlah sampel dinyatakan masih mampu mendukung Universitas Sumatera Utara pengumpulan data yang dianggap benar. Tetapi semua responden dinyatakan pernah mendengar tentang program pemberdayaan maka semua responden tersebut jelas dapat dijadikan atau layak menjadi unit analisa. Tabel 5.23 Keikutsertaan Dalam Pelaksanaan Program No Jawaban responden Frekuensi Persen 1 2 Pernah Tidak pernah 40 - 100 - jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2007 Berdasarkan tabel 5.23. dapat dilihat bahwa keikut sertaan dalam pelaksanaan program semua responden menjawab pernah yaitu 40 orang 100 dan responden yang menjawab tidak pernah tidak ada. Dengan adanya data peneliti bahwa dapat diketahui keikutsertaan dalam pelaksanaan program terhadap ibu rumah tangga pada Desa Suka Makmurn membuat masyarakat lebih percaya diri karena ternyata pemerintah setempat masih memperhatikan masyarakat yang mempunyai masalah. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.24 Keikutsertaan Dalam Monitoring Program No Jawaban responden Frekuensi Persen 1 2 Pernah Tidak pernah 40 - 100 - Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2007 Berdarka tabel 5.24. dapat dilihat bahwa keikutsertaan dalam monitoring program semua responden menjawab pernah yaitu 40 orang 100. Dan responden yang menjawab tidak pernah tidak ada. Berdasarkan data pada tabel 5.24. dapat diketahui bahwa masyarakat dengan adanya keikutsertaan dalam monitoring program bisa menjadi lebih mandiri dan menambah pengtahuan serta pengalaman untuk masyarakat itu sendiri. Maka masyarakat mempunyai kemauan kuat untuk harus ikut dalam keikutsertaan dalam monitoring program yang didirikan oleh pemerintah setempat. Tabel 5.25 Kegiatan Pemberdayaan yang Dilakukan Untuk Ibu Rumah Tangga No Jawaban responden Frekuensi persen 1 2 Mandiri Tidak mandiri 40 - 100 - Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2007 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 5.25 dapat diketahui bahwa kegiatan pemberdayaan yang dilakukan untuk ibu rumah tangga yang menjawab mandiri yaitu sebanyak 40 orang 100, sedangkan yang menjawab tidak mandiri yaitu tidak ada. berati kegiatan pemberdayaan itu dilakukan secara mandiri saja, dimana masyarakat itu agar bisa melakukan kegiatan pemberdayaan untuk ibu rumah tangga pada Desa Suka Makmur dengan kegiatan ini masyarakat menambah pengalaman serta pengetahuan kepada ibu rumah tangga yang tidak mempunyai pekerjaan tetap atau ibu rumah tangga yang mempunyai pekerjaan yang tetap. Tabel 5.26 Perlu Tindaklanjut Dari Program Pemberdayaan No Jawaban responden Frekuensi persen 1 2 Perlu tindaklanjut Tidak perlu tindaklanjut 40 - 100 - Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2007 Pada tabel 5.26. dapat diketahui bahwa perlu tindaklanjut dari program pemberdayaan mayoritas responden menjawab dari perlu tindaklanjut yaitu sebanyak 40 orang 100, sedangkan yang menjawab tidak perlu tindak lanjut yaitu tidak ada, dapat diartikan bahwa masyarakat dengan nadanya perlu tindak lanjut dari program pemberdayaan dimana masyarakat masih sangat butuh diperhatikan dalam suatu program pemberdayaan khususnya pada Desa Suka Makmur karena masyarakat itu sangat banyak ketinggalan dalam pengetahuan serta pengalaman dalam suatu program tersebut. Sehingga masyarakat pada Desa Universitas Sumatera Utara tersebut membuat lebih maju dan ketentraman baik dalam menjalankan usaha maupun berdagang. Tabel 5.27 Keikutsertaan Dalam Kegiatan Evaluasi Program No Jawaban responden Frekuensi persen 1 2 Pernah Tidak pernah 30 10 75,00 25,00 Jumlah 40 100 Sumber : Data Primer 2007 Bedasarkan pada tabel 5.27. dapat dilihat bahwa keikutsertaan dalam kegiatan evaluasi program responden menjawab pernah adalah sebanyak 30 orang 75,00, dan responden menjawab tidak pernah sebanyak 10 orang 25,00. Dalam kegiatan evaluasi program yang dilakukan untuk ibu rumah tangga agar bisa berhasil dalam mencapai suatu yang lebih baik untuk masyarakat dan mengetahui kekuatan serta kelemahan dalam program pemberdayaan tersebut masyarakatpun bisa menilai tujuan dan mengungkapkan umpan balik peningkatan kinerja program untuk masyarakat Desa Suka Makmur khususnya pada ibu rumah tangga. Universitas Sumatera Utara Pelaksanaan pemberdayaan ekonomi kepada masyarakat Desa Suka Makmur masih saja di temukan fenomena yang menjadi penghambat program- program yang direncanakan. Untuk itu, sudah seharusnya pemerintah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program yang sedang berjalan maupun yang telah selesai, sehingga akan di ketahui apa yang tercapai sesuai dengan target dan juga kendala-kendala yang terjadi di lapangan. Upaya pemerintah yang harus dilakukan untuk mengetahui tentang program di Desa Suka makmur adalah monitoring. Monitoring ini brtujuan untuk memantau secara terus menerus upaya dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Monitoring dapat dilakukan dengan cara mengikuti langsung kegiatan atau membaca hasil laporan dari pelaksanaan kegiatan. Sedangkan evaluasi dilakukan untuk mengukur berhasil tidaknya suatu program yang dilaksanakan, apa sebabnya berhasil dan apa sebabnya tidak berhasil gagal, serta bagai mana tindak lanjutnya. Kegiatan evaluasi senantiasa didasarkan atas hasil dari monitoring. Monitoring merupakan aktivitas yang berkelanjutan yang terutama dimaksudkan untuk memberikan informasi terhadap perencanaan dalam mengidentivikasi perubahan-perubahan yang terjadi dalam tahap implementasi. Monitoring merupakan mekanisme yang digunakan untuk mengoreksi penyimpangan-penyimpangan deviations yang mungkin timbul dalam suatu usaha kegiatan dengan membandingkan antara apa yang diharapkan dan apa yang dilakukan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa monitoring pada dasarnya merupakan pemantauan suatu usaha kegiatan proyek atau program yang dilakukan pemerintah yang dilaksanakan pada saat kegiatan tersebut sedang berlangsung. Universitas Sumatera Utara Sedangkan evaluasi adalah pemantauan suatu kegiatan proyek atau program yang dilaksanakan pada saat kegiatan tersebut telah berakhir atau dilakukan sekurang- kurangnya setelah program telah berjalan beberapa saat misalnya tiga bulan, satu semester, atau satu tahun. Marjuki dan suharto, 1996: 119. Evaluasi bertujuan untuk mengidentifikasikan tingkat pencapaian tujuan yaitu, mengukur dampak langsung yang terjadi pada masyarakat sasaran, mengetahui dan menganalisis konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi di luar pelaksanaan. Ada beberapa evaluasi yang perlu dilakukan: 1. Mengukur kemajuan, ini merupakan guna melihat kemajuan dikaitkan dengan objek program. 2. Pencapaian, yaitu guna melihat apa yang sudah dilaksanakan. 3. Meningkatkan pemantauan, yaitu agar terlaksana atau tercapai manajemen yang lebih baik. 4. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan, yaitu agar dapat memperkuat program itu sendiri. 5. Melihat apakah usaha sudah dilakukan secara efektif, merupakan guna melihat perbedaan apa yang telah terjadi setelah di terapkan suatu program. 6. Biaya dan manfaat cost benefit, yaitu melihat apakah biaya yang dikeluarkan cukup masuk akal reasonable. 7. Mengumpulkan informasi, yaitu merencanakan dan mengelola kegiatan program secara baik. 8. Berbagi pengalaman, yaitu melindungi pihak lain yang terjebak dalam kesalahan yang sama, atau untuk mengajak seseorang untuk ikut Universitas Sumatera Utara melaksanakan metode yang serupa bila metode yang dijalankan setelah berhasil dengan baik. 9. Meningkatkan keefektipan, yaitu untuk melihat agar dapat memberikan dampak yang lebih luas. 10. Memungkinkan terciptanya kegiatan yang lebih baik, yaitu memberikan kesempatan untuk mendapat masukan dari masyarakat fungsional dan masyarakat lokal. Feurstein, 1990: 2-4. Berdasarkan pernyataan Feurstein diatas bahwa evaluasi sangat diperlukan guna mendapatkan masukan tentang kegiatan yang sudah dilakukan dari berbagai pihak sebagai upaya penyempurnaan mengidentifikasi pemberdayaan ekonomi masyarakat. Maka untuk mengukur berbagai kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan pemerintah terhadap masyarakat di desa Suka Makmur tidak semua berjalan mulus, karena masih terdapat permasalahan yang menyimpang dari pelaksanaan dan sangat diperlukan evaluasi. Dalam pemberdayaan bidang ekonomi kepada masyarakat di Desa Suka Makmur sudah mulai berjalan, meskipun ada sedikit kendala yang menjadi faktor penghambat. Untuk itu, keterlibatan masyarakat di perlukan sekali dalam mencapai tujuan yang telah di rencanakan. Oleh karena itu, kedepannya pemerintah harus lebih serius lagi dalam menyikapi program pemberdayaan dengan cara perlu mengkaji ulang program yang telah di implementasikan dan menyusun strategi pendekatan yang berbasis komunitas Community Development. Universitas Sumatera Utara BAB VI PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Gambaran Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Padi di Desa Maligas Tongah Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun

4 95 101

Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Malaria Di Desa Suka Karya Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue Propinsi Aceh Tahun 2010

4 73 115

Beberapa Aspek Lingkungan Yang Berhubungan Dengan Angka Kejadian Malaria Di Desa Suka Jaya,Sukakarya,Suka Makmur Dan Air Dingin,Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue,Provinsi Naggroe Aceh Darussalam Tahun 2003

0 20 222

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Dukungan Suami Dengan Kesiapan Wanita Dalam Menghadapi Masa Menopause Di Desa Sinabang Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue

0 0 18

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Dukungan Suami Dengan Kesiapan Wanita Dalam Menghadapi Masa Menopause Di Desa Sinabang Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue

0 0 2

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Dukungan Suami Dengan Kesiapan Wanita Dalam Menghadapi Masa Menopause Di Desa Sinabang Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue

0 0 10

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Dukungan Suami Dengan Kesiapan Wanita Dalam Menghadapi Masa Menopause Di Desa Sinabang Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue

0 0 34

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Dukungan Suami Dengan Kesiapan Wanita Dalam Menghadapi Masa Menopause Di Desa Sinabang Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue

0 0 4

Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Dukungan Suami Dengan Kesiapan Wanita Dalam Menghadapi Masa Menopause Di Desa Sinabang Kecamatan Simeulue Timur Kabupaten Simeulue

1 3 25

GAMBARAN PERILAKU IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DI DESA LAMAYANG KECAMATAN SIMEULUE TENGAH KABUPATEN SIMEULUE

0 0 40