Gambar 3.1. Gambar metode arah penyebaran gaya dari lapangan ke tumpuan
3.1.3 Lipat Pada Web
Umumnya beban tekan terkonsentrasi, diletakkan pada bagian profil balok dengan web tidak di kakukan beban yang sedang diterapkan di bidang web,
besarnya kekuatan lipatan web akan ditentukan oleh persamaan yang tepat dari dua yang telah ditentukan dimana d adalah tinggi balok profil yang ditinjau. Jika satu
atau dua pengaku web atau juga seperti satu atau dua pelat doubel disediakan secara vertikal di web, dengan setidaknya berukuran setengah dari tinggi web, maka lipat
pada web tidak perlu diperiksa. Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika kelumpuhan pada web terjadi, itu terletak pada bagian dari web berdekatan dengan
flens yang diberi muatan. Dengan demikian, diperkirakan bahwa pengkekakuan web di daerah ini dengan kedalaman setengah dari tinggi web akan mencegah masalah.
Gambar kelumpuhan web terdapat pada Gambar. 10.9. Jika beban terkonsentrasi diterapkan pada jarak tidak kurang dari d 2 dari
ujung bagian profil tepat di perletakan atau bisa dikatakan j ≥ d 2
, maka akan dipakai rumus
Universitas Sumatera Utara
=
0.79
,
pakai Ø = 0.75 3.3
Rumus disesuaikan dengan SNI 03-1792-2002 Subbab 8.10-4 Jika beban terkonsentrasi diterapkan pada jarak kurang dari d 2 dari ujung
bagian profil j d, maka
Jadi untuk ≤
0.2
=
0.39
,
dipakai Ø = 0.75 3.4.a
Rumus disesuaikan dengan SNI 03-1792-2002 Subbab 8.10-4 Dan untuk
0.2
=
0.39
,
dipakai Ø = 0.75 3.4b
Rumus disesuaikan dengan SNI 03-1792-2002 Subbab 8.10-4
3.1.4 Tekuk Web Bergoyang
Terjadinya beban tekan yang diletakkan di atas sayap dengan perletakan secara lateral pengaku samping, dan web juga akan mengalami tekanan berupa
kompresi dan tegangan pada flens yang akan mengalami tekuk, seperti ditunjukkan pada Gambar. 10-9 d.
Hail ini telah dijumpai bahwa tekuk web bergoyang tidak akan terjadi jika tekanan pada flens tidak mengalami efek puntir, dengan
ht
w
l
b
f
2.3, atau jika
Universitas Sumatera Utara
ht
w
l
b
f
1.7 ketika rotasi pada sayap tertekan terjadi pada sumbu longitudinal. Perlu diketahui
h
merupakan tinggi web, antara ujung web yang dibatasi jari-jari peralihan sayap-badan, Dimana
h
= d - 2k dan
l
merupakan bentang panjang yang tidak diberi dudukan samping pada bagian sayap yang diberikan beban.
Hal ini juga mungkin untuk mencegah tekuk web bergoyang dengan disain peletakan dudukan samping yang benar atau meletakkan pelat pengaku pada titik
yang dibebani. Bahkan AISC menyarankan bahwa dudukan lokal untuk kedua sayap dirancang untuk menahan 1 persen dari besarnya beban terkonsentrasi diterapkan
pada titik yang dibebani. Atau bisa diambil kesimpulan sementara, Jika pada tiap lokasi beban terpusat telah dipasang pengaku penahan gaya tumpu, maka tidak perlu
lagi dilakukan pemeriksaan kuat web terhadap tekuk lateral dan tekuk lentur. AISC menyarankan, jika pengaku digunakan, maka harus diperpanjang dari titik beban
untuk setidaknya satu-setengah dari tinggi web dan harus dirancang untuk membawa beban penuh. Jika pengaku bekerja dengan baik, maka puntir pada sayap dapat di
cegah. Jika anggota tidak dikendalikan terhadap gerakan relatif oleh pengaku atau
dudukan samping
lateral bracing
dan dikenakan beban tekan terterpusat, kekuatan mereka dapat ditentukan sebagai berikut:
Ketika flange dimuat adalah terkekang terhadap rotasi dan 2.3
=
,
dipakai Ø = 0.85 3.5a
Rumus disesuaikan dengan SNI 03-1792-2002 Subbab 8.10-5
Universitas Sumatera Utara
Ketika flange dimuat tidak terkekang terhadap rotasi dan ,
=
,
dipakai Ø = 0.85 3.5b
Rumus disesuaikan dengan SNI 03-1792-2002 Subbab 8.10-5 Hal ini tidak perlu untuk memeriksa Persamaan 3.5a dan 3.5b jika web
mendapat beban terbagi rata. Selanjutnya, persamaan ini dikembangkan untuk pelat pendukung. Dan disesuaikan dengan,
= 3,25 untuk ≤
= 1,62 untuk
3.1.5 Lentur Pada Pelat Web