Sistim Pemecahan dan Kasus ANSYS

4.4. Sistim Pemecahan dan Kasus ANSYS

Setelah kita menelaah teori diatas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa ANSYS secara umum mampu menyelesaikan kasus-kasus secara teknis dari pendekatan-pendekatan teoritis sesuai dengan kondisi batas yang telah ditentukan, sebagai objek pengukuran pada software tersebut. Dalam dunia teknik sipil, banyak pemecahanpemecahan dasar dari struktur yang mampu diselesaikan oleh ANSYS, seperti lendutan, perpindahan posisi, stress dan strain , geser, torsi. Demikian juga jenis materi yang mampu diselesaikan oleh ansys antara lain Baja, beton, alumunium, dll.., dimana pada pemilihan material tidak disediakan nama bahan, tetapi perlu dimasukkan karakteristik dari bahannya saja. Dan juga bentuk materialnya bisa berupa kolom profil, balok profil, dan harus juga memiliki batasan berupa tumpuan dan beban. Setelah itu gejalanya bisa kita lihat langsung, baik dari perubahan posisi, bentuk dan kontour warna dari hasil analisanya. Dimana dalam ANSYS juga terdapat beberapa Main Menu utama yang digunakan baik pengarahan meterial, mendesain dan analisa object. Menu ini terbagi dalam 4 bagian utama, yaitu:  Preferences, berfungsi sebagai referensi analisis yang akan digunakan. Dimana disini kita akan memilih fungsi besar penggunaan ansys tersebut, misalnya untuk struktur, elektrikal, fluida, dll.  Preprocessor, berfungsi untuk mendisain object yang akan dianalisis. Dan pada bagian ini akan diperlukan pendefinisian Universitas Sumatera Utara sistim analisa kerja struktur, seperti titik, garis, luasan, dan volume.  Solution, bagian ini adalah menu yang berhubungan dengan pendefinisian analisa dari komputer tersebut pada sistim struktur sebagaimana Real loading nya kinerja nyata.  General Postproc, berfungsi untuk menampilkan hasil analisa berdasarkan visual gravis, seperti kejadian pada stress, geser, maupun panas termal yang umumnya disajikan dalam bentuk warna. Gambar 4.1. hasil output dari Ansys yang menggambarkan contour warna. Tetapi perlu kita ingat sekali lagi bahwa hasil output yang keluar dari software ini umumnya hanya mendekati, atau tidak benar-benar pasti sesuai dengan lapangan. Universitas Sumatera Utara

4.5. Teori Analisa Linier dan Nonlinier