Jika  perlawana  gaya  terpusat  diterapkan  berada  pada  jarak  kurang  dari  d    2 dari bagian ujung balok, maka nilai Rn akan dikurangi dengan 50 persen.
Dan dalam hal ini nilai faktor tahanan Ø, yang sudah ditentukan berdasarkan buku-buku  tertentu  dan  pengalaman  keamanan,  tetapi  kita  mengambil  yang  sudah
ditentukan  dan  disesuaikan  berdasarkan  Tabel  6.4-2  SNI  03-1729-2002,  seperti dibawah ini
3.2. Perencanaan Bearing Plate
Ketika  ujung  balok  yang  didukung  oleh  sistim  pendukung,  langsung  pada konstruksi  dinding  beton  atau  lainnya.  Hal  ini  memerlukan  penndistribusian  reaksi
balok  atas  batu  dengan  memakai  pelat  balok-bearing.  Reaksi  diasumsikan  tersebar secara  merata  melalui  pelat  bantalan  ke  bagian  tiang  penyangga  batu  seperti  beton,
Universitas Sumatera Utara
dan pasangan batu adalah diasumsikan menahan dan melawan pelat dengan tekanan seragam atau merata yang sama dengan reaksi Ru atau Ra atas wilayah dari pelat A1.
Tekanan  ini  cenderung  membengkokkan  ujung  bawah  pelat  flens  balok.  Peraturan Manual AISC merekomendasikan bahwa pelat bantalan dianggap menerima seluruh
momen  lentur  yang  diberikan  dan  moment  yang  terjadi  di  daerah  bantalan diasumsikan  menjadi  sejarak
dari  garis  sumbu  balok  lihat  Gambar.  10,19. Dimana  jarak
sama dengan jarak dari permukaan luar sayap mengarah  ke ujung garis  batas  web,  mengingat  ada  pada  tabel  untuk  setiap  profil,  atau  sama  dengan
ketebalan flange ditambah jari-jari fillet. Penentuan  dari  distribusi  tekanan  yang  benar  pada  pelat  pendukung  di  balok
adalah  tugas  yang  sangat  diperlukan,  dimana  asumsi  distribusi  tekanan  seragam biasanya dibuat. Asumsi ini mungkin jika dilihat dari sisi konservatif,  yaitu sebagai
tekanan  yang  biasanya  lebih  besar  di  tengah  balok  daripada  di  pinggiran.  Tepi  luar pelat  dan  arah  pelat  cenderung  menekuk  ke  atas,  dan  pusat  balok  cenderung  turun,
tekanan berkonsentrasi di sana. Moment
dihitung  pada  jarak dari  garis  tengah  web  dan  disamakan,
masing-masing,  untuk Z,  persamaan  yang  dihasilkan  ini  selanjutnya
diselesaikan untuk ketebalan pelat diperlukan. Dengan  tidak  adanya  peraturan  yang  menentukan  nilai  reaksi  yang  berbeda,
atau  semua  gaya  tersebar  seragam  dan  sama,  kekuatan  desain  untuk  bantalan  pada beton harus diambil menyamai
sesuai dengan rumus paling bawah. Spesifikasi ini menyatakan bahwa ketika pelat pendukung meluas untuk daerah penuh dukungan
oleh beton, maka kekuatan bantalan beton dapat ditentukan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
= 0,85 3.7
Jika  beban  bantalan  diterapkan  ke suatu daerah  kurang  dari  daerah  dukungan beton,  maka
adalah  ditentukan  dengan  persamaan  dibawah,  di  mana merupakan luas maksimum permukaan pendukung yang secara geometris serupa dan
konsentris  dengan  daerah  yang  dibebani,  dengan √
yang  memiliki  nilai maksimum 2:
= 0,85 ≤  1,7
3.8
Dalam keadaan ini, adalah kuat tekan beton dalam dan
adalah luas pelat bantalan  konsentris  di  atas  beton.  Untuk  desain  seperti  pelat,  area  yang  ditentukan
sebagai dapat ditentukan dengan membagi reaksi Faktor
dengan sesuai
LRFD.
= , dipakai
= 0.60                               3.9
Setelah ditentukan, panjangnya sejajar dengan balok dan lebarnya, sesuai
perhitungan.  Dimana  panjangnya  tidak  boleh  kurang  dari  N  yang  diperlukan  untuk mencegah keluluhan web atau lipatan web pada balok, maupun mungkin itu sekitar
3
atau 4 in untuk alasan konstruksi praktis. Mungkin tidak lebih besar dari ketebalan dinding  pendukung,  khususnya  pada  dinding  eksterior,  malah  lebih  kecil  dari
ketebalannya  seperti  untuk  dinding  exterior  untuk  mencegah  baja  kelihatan  keluar. Perlu diketahui bahwa lebar dan panjang plat pendukung dibawa atau dibulatkan ke
inci paling besar terdekat sesuai perhitungan.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Perencanaan Stiffeners  Pengaku Vertikal